Indikator pemanfaatan tempat tidur rumah sakit

Indikator pemanfaatan tempat tidur rumah sakit atau indikator pelayanan rawat inap rumah sakit dapat menggambarkan baik tidaknya pelayanan di suatu rumah sakit.adapun indikator tersebut terbagi atas :

1. Rata-rata sensus harian (SHR) / Average Daily Sensus
2. Bed Occupancy Rate (BOR)
3. Bed Turn Over (BTO)
4. Average Lenght of Stay (AvLOS)
5. Turn Over Interval (TOI)
6. Gross Death Rate (GDR)
7. Net Death Rate (NDR)




itulah pembagian dari indikator pelayanan yang bisa menggambarkan baik atau tidaknya suatu pelayanan disuatu rumah sakit, untuk pembahasan lebih lanjut mengenai pembagian dari indikator pelayanan tersebut maka anda bisa membaca pembahasan berikut ini :

1. Rata-rata sensus harian (SHR) / Average Daily Sensus, menggambarkan tentang jumlah pasien rawat inap perhari. Datanya diperoleh dari sensus pemakaian Tempat Tidur harian ditambah jumlah pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama atau One Day Care (ODC). Berikut adalah implementasi rumusnya :
2. Bed Occupancy Rate (BOR) atau Prosentase Pemakaian Tempat Tidur, menggambarkan prosentase pemakaian tempat tidur pada periode tertentu serta memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemakaian Tempat di suatu Rumah Sakit. Nilai ideal BOR yang Ideal berstandar Internasional berkisar 75 - 85 % , sedangkan nilai BOR ideal di Indonesia berkisar 65 - 85 %. Berikut ini implementasi rumusnya :

3. Bed Turn Over (BTO) atau Frekuensi Pemakaian Tempat Tidur, berarti menggambarkan tentang berapa kali satu tempat tidur dipakai oleh pasien dalam satuan waktu tertentu. Periode biasanya dihitung dalam  1 Tahun, sedangkan nilai idealnya berkisar Minimal 30 Kali (x) - Artinya Boleh lebih dari 30 x namun tidak boleh kurang dari 30 x.Berikut ini rumusnya :

4. Turn Over Interval (TOI) atau Jumlah selang hari (rentang waktu) atau Interval waktu suatu tempat tidur tidak dipakai atau ditempati sampai dengan tempat tidur tersebut dipakai atau ditempati lagi oleh seorang pasien. Rumusnya :

5. Average Lenght of Stay (AvLOS) atau Rata - rata lama rawat atau perawatan pasien di rumah sakit yang menggambarkan mutu pelayanan di suatu rumah sakit. Nilai ideal AvLOS berkisar 3 - 12 hari, tetapi khusus untuk pasien jiwa tidak dihitung karena lama rawat seorang pasien yang mengidap gangguan jiwa relatif lama jadi biasanya tidak perlu dihitung. Nilai ideal AvLOS berkisar 3 - 12 hari, berikut rumus untuk mencari AvLOS :

6. Gross Death Rate (GDR) atau bisa disebut sebagai angka kematian kasar, yaitu angka kematian umum untuk 100 orang pasien yang sudah keluar dari rumah sakit untuk mengakhiri suatu episode perawatannya di suatu rumah sakit. Angka Kematian Kasar memberikan gambaran tentang mutu pelayanan di suatu rumah sakit. NIlai ideal untuk GDR berkisar 0 - 25 % , berikut adalah rumus untuk mencari nilai GDR :

7. Net Death Rate (NDR) atau biasanya diartikan sebagai angka kematian bersih, yaitu angka kematian pasien 48 jam setelah dirawat untuk tiap 100 orang pasien yang memberikan gambaran tentang gambaran baik atau tidaknya mutu pelayanan yang diberikan kepada pasien di suatu rumah sakit. Nilai ideal untuk NDR berkisar 0 - 45 % , sedangkan untuk mencari nilai NDR dapat menggunakan rumus berikut ini :

Bahas Tuntas Sensus Harian Rawat Inap

Sensus Harian Rawat Inap atau bahasa kerennya adalah Daily Inpatient Cencus yaitu Jumlah total dari pasien rawat inap suatu rumah sakit ketika dilakukannya kegiatan sensus. Waktu perhitungan sensus ini dimulai pada saat tengah malam pukul 00.01 sampai 24.00 setiap hari dan dikumpul di ruang rekam medis pada pagi hari atau sesuai kebijakan yang berlaku di rumah sakit tersebut.
    
           Pada sensus harian ini terdapat beberapa istilah - istilah dalam kegiatannya seperti pasien masuk, pasien pindahan, pasien keluar, pasien dipindahkan dan masih banyak lagi tetapi untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak penjelasan berikut ini :

1. Jumlah Pasien Masuk, yaitu jumlah pasien yang masuk dan berasal luar rumah untuk mendapatkan pelayanan rawat inap baik dia merupakan pasien rujukan maupun tidak. Jumlah pasien masuk mulai dihitung sejak pukul 00.01 sampai dengan pukul 24.00  pada saat dilakukannya sensus.

2. Tempat Tidur Tersedia atau bahasa kerennya Beds Count / Available Beds , yaitu Jumlah keseluruhan Tempat Tidur Rumah sakit yang sudah siap untuk digunakan oleh pasien rawat inap. Jumlah Tempat Tidur tersedia ini adalah jumlah Tempat Tidur yang sedang digunakan oleh pasien serta Tempat Tidur yang masih kosong dalam ruang perawatan. bayi baru lahir untuk tempat tidurnya dihitung terpisah dari tempat tidur perawatan serta tempat tidur di ruang Pemulihan, tindakan, serta persalinan tidak dianggap untuk perhitungan tempat tidur tersedia.

3. Tempat Tidur Terpakai adalah jumlah tempat tidur yang dipakai oleh pasien rawat inap secra keseluruhan di seluruh ruang perawatan. Jumlah ini sama dengan jumlah hari perawatan pada satuan waktu tertentu atau biasanya pada satu periode 24 jam penuh.

Rumus Menghitung Lama Rawat




4. Lama Rawat atau bahasa gaulnya Length Of Stay yang biasa disebut dengan nama " LOS " adalah jumlah total lama seorang psien dirawat dirumah sakit yang dihitung bagi seluruh pasien yang sudah menggunakan pelayanan rawat inap di suatu rumah sakit. Untuk pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama atau One Day Care (ODC) khusus mempunyai lama Rawat 1 Hari karena jika Lama Rawat tidak dihitung maka rumah sakit akan rugi dikarekan pembayaran perawatan juga memperhitungkan lama rawat seorang pasien.



Contoh : Seorang pasien bernama Mrs. Y masuk rumah sakit dengan diagnosa Gastritis Acute, dia dirawat di ruang perawatan interna sejak tanggal 6 Desember dan keluar pada tanggal 8 desember. Berapakah Lama Rawat Mrs. Y ?

Jawab :      LOS  = TANGGAL KELUAR - TANGGAL MASUK
                            =                            8        -       6
                            =                               2  HARI

Jadi, Lama Rawat yang dimiliki oleh pasien bernama Mrs. Y adalah 2 Hari



Untuk kasus pasien yang masuk dan keluar pada bulan berbeda, misalnya : Mr . X masuk rumah sakit dan dirawat mulai tanggal 5 Januari kemudian keluar pada tanggal 7 Februari. Berapakah Lama Rawat nya?
Jawab :   LOS =  JUMLAH HARI PADA BULAN PASIEN MASUK - TANGGAL MASUK                                                                            +        TANGGAL KELUAR
                        =          31 (JUMLAH HARI BULAN JANUARI)    -       5       +       7
                        =                                               26      +      7
                        =                                                33   HARI

Jadi, Lama Rawat yang dimiliki oleh pasien bernama Mr. X adalah 33 Hari

5. Hari Perawatan adalah total seluruh pasien yang ada pada saat sensus di catat setiap hari ditambah dengan jumlah pasien yang masuk serta keluar rumah sakit pada hari yang sama. Jadi kesimpulannya, Hari perawatan sama dengan jumlah pasien rawat inap yang memakai tempat tidur dalam jangka waktu sehari penuh. Setiap pasien yang di rawat mendapatkan satu hari perawatan setiap hari kecuali apabila dia sudah keluar maka hari pada saat dia keluar tidak dihitung sebagai hari perawatan.

          Perbedaan antara lama rawat dan hari perawatan yaitu terletak pada hari dimana dia dirawat, artinya jika hari perawatan dihitung dari pasien yang masih dirawat dan menggunakan tempat tidur rumah sakit setiap harinya sedangkan lama rawat dihitung hanya pada saat pasien keluar rumah sakit untuk mengakhiri pengobatannya. Berikut adalah contoh perhitungannya :


Perhitungan Lama Rawat dan Hari Perawatan
 6. Pasien dipindahkan adalah jumlah pasien yang keluar dari suatu ruang rawat inap lalu pindah ke ruang rawat inap yang lain pada satu rumah sakit yang sama.

7. Pasien Pindahan adalah jumlah pasien masuk ke suatu ruang rawat inap yang berasal dari suatu ruang Rawat inap lain pada satu rumah sakit yang sama.

8. Pasien masuk dan keluar pada hari yang sama atau bahasa kerennya One Day Care yaitu pasien yang masuk serta keluar pada satu hari yang sama atau satu hari perawatan. Pasien One Day Care ini mempunyai tanggal masuk dan keluar yang sama tetapi untuk perhitungan LOS nya dihitung satu hari.

9. Pasien Meninggal < 48 Jam (Kurang dari 48 Jam) yaitu pasien yang meninggal kurang dari 48 Jam sesudah masuk ke ruang perawatan suatu rumah sakit.

10. Pasien Meninggal > 48 Jam (Lebih dari 48 Jam) yaitu pasien yang meninggal Lebih dari 48 Jam sesudah masuk ke ruang perawatan suatu rumah sakit.

11. Pasien awal adalah jumlah pasien yang sudah ada di dalam suatu ruang perawatan pada saat sensus belum dilakukan.

12. Pasien Sisa atau yang masih dirawat adalah jumlah pasien awal ditambah jumlah pasien masuk dikurang jumlah pasien keluar hidup dan meninggal.

13. Pasien Keluar Hidup adalah jumlah pasien yang keluar dari suatu rumah sakit dalam keadaan hidup (baik dalam keadaa sembuh, pulang atas permintaan sendiri, melarikan diri, ataupun dirujuk ke rumah sakit lain).

14. Total pasien keluar adalah jumlah pasien keluar hidup + jumlah pasien meninggal < 48 jam / > 48 jam.

Alur Pengisisan Formulir Rekapitulasi Laporan (RL)

Rekapitulasi laporan atau biasa disingkat "RL" adalah suatu kegiatan pelaporan ekstern rumah sakit ke direktorat jendral Bina Upaya Kesehatan atau Dirjen BUK, namun untuk pengisian formulir RL tersebut ada beberapa tahapan yang dilakukan sebelum mengisi formulir tersebut yaitu :
1. Register Pelayanan Pasien Rawat Inap
2. Sensus Harian Pasien Rawat Inap
3. Rekapitulasi Harian Pasien Rawat Inap (RP.1)
4. Rekapitulasi Bulanan Per Jenis Pelayanan (RP.2)
5. Data Triwulan
     
        Setelah tahapan -  tahapan tersebut selesai dilakukan maka barulah dijadikan dasar untuk pembuatan Laporan Ekstern Rumah Sakit (RL) khususnya pada SIRS Revisi ke VI (ke-6) tahun 2011 terdapat pada RL 3. untuk pembahasan lebih lengkap tentang tahapan - tahapan tersebut, simak penjelasan lengkapnya berikut ini :

Alur Pengisian Formulir Rekapitulasi Laporan

1. Register Pelayanan Pasein Rawat inap adalah suatu buku ataupun format untuk mengisi informasi pasien yang menggunakan fasilitas pelayanan rawat inap yang informasinya mulai dari identitas pasien sampai dengan cara pembayaran yang digunakan pasien

2. Sensus Harian Pasein Rawat Inap atau bisanya disingkat "SHRI" adalah suatu kegiatan penghitungan seluruh pasien rawat inap pada suatu rumah sakit yang waktu pelaksanaanya dilakukan setiap hari pada ruang rawat inap. Pada formulir ini berisi tentang mutasi masuk sampai keluarnya pasien termasuk pasien masuk, pasien keluar, pasien yang meninggal kurang atau lebih dari 48 jam, perpindahan pasien antar ruangan, serta kapasitas tempat tidur selama 24 jam mulai dari pukul 00.01 - 24.00.
  
       Sesus Harian Pasien Rawat Inap ini diisi oleh perawat kemudian jika telah selesai diisi maka diantarkan ke ruang Rekam Medis atau Medical Record. Tujuan dilakukannya Sensus ini tidak lain untuk memperoleh informasi tentang semua pasien yang masuk dan keluar rumah sakit selama 24 jam non - stop. Kegunaan  Sensus Harian Pasien Rawat Inap ini, yaitu :

a. Mengetahui berapa jumlah pasien yang masuk, pasien keluar, serta pasien yang meninggal di dalam rumah sakit.

b. Mengetahui jumlah penggunaan tempat tidur rumah sakit yang digunakan oleh pasien

c. Sebagai sumber data untuk kegiatan pelaporan eksternal rumah sakit atau Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS)

d. Sebagai dasar perhitungan pengadaan sarana atau fasilitas Rumah Sakit

e. Sebagai dasar perhitungan untuk mengetahui jumlah biaya anggaran yang dibutuhkan oleh rumah sakit

       Pada pelaksanaan kegiatan sensus ini terdapat Tanggung Jawab pelaksanaan yang harus di pegang Kepala perawat pada masing - masing ruang rawat inap dan perawat atau bidan yang mengurus pasien ataupun petugas yang ditunjuk oleh kepala perawat ruang rawat inap yang bersangkutan serta unit rekam medis yang bertugas menyediakan Lembar Formulir Sensus harian ini.

3. Rekapitulasi Harian Pasien Rawat Inap (RP 1) adalah suatu form Rekapitulasi Harian Pasien rawat inap sebagai formulir perantara untuk menghitung serta merekap hasil jumlah pasien rawat inap selama sebulan yang diterima dari semua ruang rawat inap pada rumah sakit yang telah dikumpulkan pada sensus harian.

       Formulir RP 1 ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari semua pasien yang dirawat di suatu rumah sakit selama sebulan secara keseluruhan ataupun pada tiap ruang rawat inap yang diperlukan yang dibutuhkan untuk perencanaan dan pengawasan serta penilaian kerja. kegunaan dari Rekapitulasi harian pasien rawat inap ini, yaitu :

a. Mengetahui  seluruh Jumlah pasien yang dirawat dalam jangka waktu sebulan atau bahkan satu tri wulan (1 Triwulan = 3 Bulan)

b. Mengetahui hasil tingkat pemakaian tempat tidur rumah sakit dalam jangka waktu sebulan atau bahkan satu tri wulan

c. Sebagai dasar pada pengisian laporan rumah sakit

      Pada pelaksanaan kegiatan Rekapitulasi Harian ini terdapat Tanggung Jawab pelaksanaan yang harus di pegang oleh kepala unit rekam medis beserta dengan staf unit rekam medis itu sendiri.

Mekanisme pembuatan Rekapitulasi RP 1 ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
  • Form RP 1 merupakan form standar untuk membuat rekapan pasien rawat inap setiap bulan lalu kemudian dijumlahakan menjadi triwulan
  • Form RP 1 terdiri dari satu lembar pada setiap jenis pelayanan rawat inap dan satu lembar untuk diberikan ke rumah sakit secara keseluruhan, misalmnya : Ruang Rawat Interna, Ruang Rawat Bedah
  • Form RP 1 pengisiannya sesuai dengan data yang terdapat pada rekapitulasi sensus harian tergantung jenis pelayanan rawat inap
  • Form Rp 1 ini diselesaikan setiap hari sesuai dengan tanggal pelaporan yang telah ditentukan, misalnya : setiap tanggal 10 bulan berjalan

4. Rekapitulasi Bulanan Per Jenis Pelayanan (RP 2) adalah suatu form Rekapitulasi bulanan Pasien rawat inap sebagai formulir perantara untuk menghitung serta merekap hasil jumlah pasien rawat inap setiap bulannya yang diterima dari tiap unit rawat inap.

         Formulir ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang seluruh pasien yang di rawat di rumah sakit secara keseluruhan serta tiap unit rawat inap untuk menunjang perencanaan dan pengawasan serta evaluasi pada rumah sakit tersebut. Kegunaan dari Form RP 2 ini, yaitu :

a. Untuk Mengetahui berapa jumlah pasien yang dirawat pada bulan tersebut

b. Untuk mengetahui tingkat penggunaan Tempat Tidur Rumah Sakit

c. Sebagai dasar tentang data pasien yang dirawat pada bulan yang diinginkan jika harus dikirim ke Direktur Rumah Sakit, Bagian Keperawatan, serta unit lain yang membutuhkan

          Pada pelaksanaan kegiatan Rekapitulasi Harian ini terdapat Tanggung Jawab pelaksanaan yang harus di pegang oleh kepala unit rekam medis beserta dengan staf unit rekam medis yang ditunjuk oleh kepala rekam medis untuk melakukan pekerjaan ini.

Mekanisme pembuatan Rekapitulasi Bulanan RP 2 ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
  • Form RP 2 yang merupakan suatu form standar yang disiapkan telah tersedia serta berurutan sesuai ruang rawat inap dan jenis pelayanannya
  • Form RP 2 pengisiannya setelah Rekapitulasi Harian Pasien Rawat Inap selesai diisi selama jangka waktu satu bulan (1 bulan)

5. Formulir data Triwulan adalah suatu form rekapitulasi per triwulan atau 3 bulan sebagai formulir perantara untuk menghitung serta merekap jumlah pasien rawat inap selama kurun waktu satu tri wulan (1 Triwulan = 3 Bulan).

          Formulir data triwulan ini berguna sebagai dasar dalam data pengisian form laporan kegiatan rumah sakit yang terdapat pada SIRS Revisi VI yaitu di Rekapitulasi Laporan 1 (RL 1). Mekanisme pembuatannya adalah dengan merekap RP 2 sebanyak 3 kali.

Statistik Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah suatu badan pelayanan kesehatan tingkat atas yang dimana dalamnya terdapat banyak pelayanan kesehatan yang akan diberikan kepada pasiennya. Pada sekian banyak pelayanan yang diberikan kepada pasiennya, ternyata didalam rumah sakit juga terdapat statistik untuk mengukur tingkat pelayanan yang diberikan kepada pasien rumah sakit tersebut. untuk mengetahui lebih lanjut tentang statistik di rumah sakit, ada baiknya kita mengenal lebih dahulu tentang definisi Statistik secara umum.

Statistik Rumah Sakit
            Statistik yang berasal dari kata "state" yang diartikan dalam bahasa Romawi yang berarti Negara/Negarawan. Statistik yang erat hubungannya dengan data beserta sifat-sifatnya sehingga Satatistik dapat didefinisikan sebgai ilmu yang mempelajari tentang metode dan prosedur dari pengumpulan data, pengolahan data, penyajian data dan analisa atau interpretasi data mentah agar menghasilkan sebuah informasi.

Dalam Rumah Sakit, Statistik Berperan sebagai berikut :

  •  Membandingkan keadaan Rumah sakit pada waktu dulu dengan waktu sekarang
  •  Sebagai bahan acuan untuk pengembangan rumah sakit dimasa mendatang
  •  Menilai Kenerja medis, perawat, serta tenaga kesehatan lainnya yang berperan langsung melayani pasien.
  •  Sedangkan khususnya untuk Rumah Sakit pemerintah, Statistik juga bergunan sebagai informasi untuk mendapatkan subsidi atau bantuan biaya dari pemerintah

Pada pengumpulan statistik rumah sakit terdapat beberapa istilah diantaranya, yaitu :

1. Admission (pasien masuk / kunjungan masuk)

2. Discharge  (pasien keluar)

3. Outpatient (pasien rawat jalan)

4. Inpatien (pasien rawat inap)

5.One Day Care (ODC)

6. Persalinan

7. Lahir hidup

8. Lahir meninggal

9. tindakan operasi (surgical procedure)

10. Izin keluar Rumah Sakit (Short term leave)

          Berdasarkan istilah diatas kita dapat mengetahui lebih banyak tentang istilah di dalam pengumpulan statistik rumah sakit, tetapi untuk penjelasan dari istilah - istilah diatas silahkan anda baca uraian pembahasan lebih lengkapnya berikut ini :

1. Admission (pasien masuk / kunjungan masuk), yaitu suatu proses resmi yang di lakukan oleh seorang pasien pada saat diterima oleh rumah sakit yang bertujuan untuk mendapatkan pelayanan pengobatan untuk pasien itu sendiri. seandainya psien tersebut keluar dari rumah sakit secara resmi lalu kembali lagi ke rumah sakit untuk pengobatan lebih lanjuut tentang keadaan kesehatannya, maka proses admisi akan berulang kembali dan  kemudian admisi tersebut tercatat pada statistik.

2. Discharge (pasien keluar) adalah suatu proses resmi keluarnya seorang pasien yang mendapatkan pelayanan rawat inap kemudian meninggalkan rumah sakit serta menandai akhir dari perawatannya.

3. Outpatient (pasien keluar) yaitu jika seorang pasien yang mendapatkan perawtan medis di rumah sakit atau fsilitas perawatan kesehatan lainnya sebagai pasien rawat jalan (bukan inpatient) atau datang hanya untuk kontrol kesehatan.

4. Inpatient (pasien rawat inap) yaitu seorang pasien yang mendapatkan pelayan dirumah sakit serta memakai tempat tidur (TT) rumah sakit yang bertujuan untuk pemulihan kesehatannya atau pengobatan

5. One Day care (ODC) dapat diartikan sebagai rawat sehari atau pasien yang masuk dan keluar pada hari yang sama, dalam implementasinya one day care (ODC) yaitu seorang pasien yang dirawat di fasilitas perawatan selama minimum 6 sampai 8 jam dalam satu hari yang sama.

6. persalinan yaitu suatu tindakan untuk membantu proses kelahiran bayi, baik bayi itu hidup maupun meninggal. untuk kepentingan statistik, persalinan bayi kembar dihitung sebagai satu kali persalinan.

7. Lahir hidup, yaitu proses ekstraksi atau pengeluaran sebagai hasil dari reproduksi sang ibu, tidak bergantung pada masa kehamilan, lalu bernafas atau menunjukkan tanda - tanda kelahiran sang bayi seperti detak jantung, tali pusar atau gerak pada otot baik pada saat tali pusar sudah dipotong maupun belum dipotong.

8. Lahir mati (Fetal Death), yaitu kondisi dimana janin yang dilahirkan sudah dalam kondisi meninggal, serta tanpa memperhatikan usia dari kehamilan.

9. Tindakan operasi (Surgical Procedure), yaitu dimana suatu tindakan dilakukan pada bagian tubuh yang masih dapat diperbaiki (repair) maupun dapat disempurnakan baik memakai alat ataupun tidak memakai alat. Tindakan ini biasanya dilakukan oleh dokter maupun dokter gigi yang telah mendapat izin untuk melakukan tindakan memperbaiki bagian tubuh yang kurang atau hilang, membuang jaringan yang rusak pada tubuh dan mengeluarkan benda asing yang ada dalam tubuh serta membantu dalam proses kelahiran bayi.

10. Izin keluar rumah sakit (Short term Leave), yaitu seorang pasien rawat inap yang tidak memerlukan pengobatan pada akhir minggu atau masa libur yang pendek sehingga harus meninggalkan rumah sakit biasanya karena ada keperluan tersendiri. Pasien ini tidak boleh dikeluarkan atau di anggap keluar, waktu yang digunakan selama izin keluar rumah sakit tidak dihitung sebagai hari perawatan (occuped bed-days), tetapi untuk perhitungan lama rawat tetap dihitung selama dia pertama dirawat + lama izin keluar rumah sakit + lama rawat setelah pulang dari rumah sakit.

Formulir Rencana Pasien Pulang Standar APK 3

Standar APK 3 yaitu terdapat kebijakan untuk merujuk ataupun memulangkan pasien. Maksud dan tujuan APK 3 yaitu merujuk pasien ke praktisi kesehatan lainnya di rumah sakit yang sama ataupun ke rumah sakit lain, memulangkan pasien ke rumah atau ke tempat keluarga harus berdasarkan kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan akan kelanjutan pelayanan, DPJP yang bertanggung Jawab pada pelayanan pasien tersebut, perlu menentukan apakah pasien siap untuk dipulangkan berdasarkan kebijakan kriteria dapat juga digunakan untuk menentukan pasien siap pulang, kebutuhan pelayanan berkelanjutan dapat berarti di rujuk ke dokter yang khusus seperti spesialis, terapis rehabilitsi atau kebutuhan pelayanan preventif yang dilaksanakan di rumah oleh keluarga.

Proses yang terorganisir dibutuhkan untuk memastikan bahwa kebutuhan pelayanan berkelanjutan diotangani oleh ahli yang tepat di luar rumah sakit dan apabila diperlukan proses ini dapat mencakup merujuk pasien ke rumah sakit lain, keluarga pasien dilibatkan dalam perencanaan proses pemulangan yang terbaik atau sesuai kebutuhan pasien. Sedangkan didalam formulir ini memuat variabel-variabel yang bisa dibilang penuh perhatian kepada pasien karna memuat berbagai pertanyaan kepada pasien tentang keadaan pasien saat pulang dari rumah sakit sampai dengan kegiatan yang akan dilakukan kepada pasien pada saat pulang kerumah.

Berikut uraian variabel Formulir Rencana Pasien Pulang :
  • No. Rekam Medis
  • Identitas Pasien
  • Waktu Masuk Rawat 
  • Ruang Rawat
  • Diagnosa
  • Faktor Resiko Pulang, Apakah Pasien / keluarga tahu rencana pulangnya :
1. Apakah psien tinggal sendiri ?
2. Apakah mereka khawatir ketika kembali ke rumah ? 
3. Apakah pasien ada yang merawat ?
4. Apakah rumah pasien bertingkat / panggung ?
5. Apakah ada tetangga disekitar rumah pasien ?
6. Apakah pasien memiliki tanggung jawab memelihara anak / keluarga ?
7. Apakah pasien memerlukan perawatan lajutan dirumah ?
8. Apakah pasien pulang dengan jumlah obat yang cukup ?
9. Apakah pasien mengajukan permohonan pelayanan home care ?
10. Apakah perlu pemasangan inplant ?
11. Penggunaan alat bantu ?
12. Dirujuk ke rumah sakit lain / instansi lain ?
13. Lain-lain..?
  • Catatan rencana pulang 
  • Keadaan pasien saat pulang
  • Nama dan tanda tangan dokter
Berikut ini adalah contoh formulir Renca Pulang yang saya desain sendiri :

 Bagaimana dengan formulir rencana pulang yang saya desain sendiri, mohon maaf apabila masih ada kekeliruan dalam hsil desain formulir saya, jika ada saran maka silahkan komentar dibawah ini ! sekian dan terima ksih sudah meluangkan waktu untuk membaca artikel saya.

Formulir Resume Medis APK 3.2 , APK 3.2.1 , APK 3.3

Formulir Resume Medis tertuang pada APK 3.2, APK 3.2.1, APK 3.3 yang menjelaskan khusus tentang Resume Medis. Pada APK 3.2 menjelaskan maksud dan tujuannya yaitu resume pasien dibuat oleh DPJP sebelum pasien pulang dari rumah sakit. Sebuah salinan resume untuk pasien maupun keluarga pasien tersebut, apabila diatur di kebijakan sebuah rumah sakit yang bersangkutan  atau kebiasaan yang biasa dilakukan sesuai peraturan undang - undang yang berlaku. Salinan resume pelayanan tersebut diberikan ke petugas kesehatan yang bersangkutan  dan bertanggung jawab atas pelayanan berkelanjutan bagi pasien atau tindak lanjut pelayannya.

Maksud dan Tujuan APK 3.2.1 yaitu resume pasien pulang menggambarkan tindakan yang dilakukan kepada pasien selama tinggal di rumah sakit. Resume dapat dipergunakan oleh petugas kesehatan yang menangani pasien secara langsung serta untuk pelayanan selanjutnya kepada pasien. Sedangkan, Maksud dan Tujuan APK 3.3 adalah jika seandainya rumah sakit yang bersangkutan terdapat pelayanan ataupun pengobatan yang berkelanjutan untuk seorang pasien rawat jalan yang bukan jam kerja dalam sehari, bisa saja akan ditemukan indikasi diagnosa, pemberian medikamentosa serta perkembangan penyakit lainnya dan penemuan di pemeriksaan fisik yang dilakukan. Penting untuk selalu mencatat resume dari keadaan pasien terkini untuk memfasilitasi pelayanan berkelanjutan.

Uraian Variabel pada Formulir Resume Medis Rawat Jalan :
  • No. Rekam Medis
  • Nama Pasien
  • Tempat dan Tanggal Lahir
  • Jenis Kelamin 
  • Tanggal Kunjungan 
  • Diagnosa
  • Hasil Pemeriksaan Penunjang
  • Alergi terhadap obat
  • Nama dan Tanda tangan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
Uraian Variabel pada Formulir Resume Medis Rawat Inap :
  • No. Rekam Medis  
  • Nama Pasien
  • Tempat dan Tanggal Lahir
  • Jenis Kelamin 
  • Tanggal Masuk dan Tanggal Keluar
  • Keluhan Saat Masuk
  • Diagnosa Utama
  • Diagnosa Sekunder
  • Kode Diagnosa (Kode ICD)
  • Hasil Pemeriksaan Penunjang
  • Keadaan Pasien saat Pulang
  • Terapi / obat yang diberikan
  • Alergi
  • Instruksi Tindak Lanjut / Kontrol
  • Tindakan 
  • Cara Keluar
  • Pemeriksaan Fisis
  • Nama dan Tanda Tangan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
Berikut adalah Contoh Formulir Resume Medis Rawat Inap yang saya Desain Sendiri :
 

Itulah sedikit penjelasan tentang formulir resume medis, baik itu rawat jalan ataupun rawat inap pada standar APK untuk Akreditasi Rumah Sakit serta uraian variabel - variabel yang terdapat pada formulir tersebut dan lengkap beserta contoh formulir resume medis itu sendiri. Akhir kata, tiada gading yang tidak retak... hahaha ala-ala pepatah nihh, apabila ada kekeliruan pada artikel ini di mohon untuk memberi saran ataupun komentar dan jika menurut anda ini membantu silahkan di share untuk teman - teman sekalian. sekian dan terima kasih sudah meluangkan waktunya, babayy..

Formulir Administrasi Pasien standar APK 1.2

Setelah pembahasan mengenai desain formulir khususnya Form Rekam Medis pada artikel sebelumnya, tidak ada salah nya kalu kita mengulang  tentang Desain Formulir itu sendiri. Desain adalah suatu kegiatan kreatif yang membawa pembaharuan, sedangkan Formulir adalah selembaran kertas yang berisi susunan data-data formal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Desain Formulir Rekam Medis adalah Suatu kegiatan untuk merancang formulir Rekam Medis suatu Rumah Sakit sesuai dengan Kebutuhan dari petugas kesehatan yang akan mengisi formulir tersebut. 

Pada saat admisi rawat inap, pasien dan keluarganya mendapat penjelasan tentang pelayanan yang dtawarkan , hasil yang diharapkan dan perkiraan biaya pelayanan tersebut. Maksud dan tujuan APK 1.2 yaitu pada waktu proses penerimaan pasien di tempat penerimaan pasien rawat inap (TP2RI) atau bisanya disebut sentral opname (SO), pasien ataupun keluarga pasien mendapat penjelasan untuk membuat keputusan. Penjelasan yang didapat berisi tentang pelayanan yang ditawarkan, hasil akhir dari pelayanan  yang diperkirakan dan perkiraan besarnya biaya dari pelayanan tersebut.

 
          Beginilah hasil desain Formulir Rekam Medis untuk Form Administrasi Pasien yang saya buat sendiri pada saat praktikum yang dibimbing oleh dosen saya pada mata kuliah Manajemen Informasi Kesehatan III (MIK III) pada saat semester 3, Bagaimana dengan Form kalian? Apakah sudah mempunyai Formulir Administrasi Pasien ini ? kalau belum kalian dapat melihat Variabel yang terdapat pada Form saya ini tetapi menurut saran saya, Jangan melihat atau mencontoh keseluruhan dari Formulir diatas karena masih ada Variabel yang belum ada dengan kata lain Variabel pada formulir diatas belum lah lengkap karena kurangnya variabel yang saya dapatkan untuk Formulir Administrasi Pasien ini.

         Bila sobat punya Variabel yang lengkap untuk Formulir Administrasi Pasien ini mohon untuk share kepada mimin yahh karena berbagi itu indah guys juga dapat berbagi ilmu untuk dapat pahala cuyy benar ngak ? kalau berminat silahkan komentar dibawah ini dengan memasukkan sarannya. Apabila ada kekeliruan terhapat variabel pada formulir diatas ataupun penempatan variabel pada formulir diatas tolong beri saraan kepada penulis dengan cara komentar dibawah ini, akhir kata semoga artikel ini tentang Desain Formulir Administrasi Pasien dapat berguna bagi kalian dan sampai jumpa lagi pada artikel berikutnya.. see you