TERJEMAHAN ICD 10 VOLUME 1 - BAB I

      TERJEMAHAN ICD 10  VOLUME 1 

(BAHASA INDONESIA)

BAB I

Penyakit-Penyakit Infeksi 

dan Parasit tertentu (A00 – B99) [107 – 180]

Mencakup (includes) :   Penyakit-penyakit yang umumnya dianggap menular atau ditularkan, dapat menyerang masyarakat luas
Kecuali (Excludes) : Carrier atau diduga carrier penyakit menular (Z22.-)
                   Infeksi lokal tertentu – lihat bab tentang sistem tubuh
                   Penyakit infeksi dan parasit yang mempersulit kehamilan, persalinan dan nifas [kecuali tetanus obstetri dan penyakit human immunodeficiency virus (HIV)] (O98.-).
                   Penyakit infeksi dan parasit yang khusus pada masa perinatal [kecuali tetanus neonatorum, sifilis kongenital, infeksi gonokokus perinatal dan penyakit HIV perinatal] (P35-P39).
                   Influenza dan infeksi pernafasan akut lainnya (J00-J22)

Bab ini berisi blok-blok sebagai berikut:

Penyakit-penyakit akibat bakteria, chlamydia, dan rickettsia
            A00-A09                     Penyakit infeksi usus
            A15-A19                     Tuberculosis
            A20-A28                     Penyakit bakteri zoonotik tertentu
            A30-A49                     Penyakit bakteri lainnya
            A50-A64                     Infeksi dengan penularan terutama melalui hubungan seksual
            A65-A69                     Penyakit akibat spirochaeta lainnya
            A70-A74                     Penyakit lain akibat chlamydia
            A75-A79                     Rickettsioses
Penyakit-penyakit akibat infeksi virus
            A80-A89                     Infeksi virus sistem syaraf pusat
            A90-A99                     Demam akibat virus asal-arthropoda dan demam berdarah akibat virus
            B00-B09                     Infeksi virus yang khas dengan lesi kulit dan membran mukosa
            B15-B19                     Hepatitis virus
            B20-B24                     Penyakit human immunodeficiency virus [HIV]
            B25-B34                     Penyakit virus lainnya
Penyakit-penyakit akibat jamur, protozoa, cacing, dan kutu
            B35-B49                     Mikosis
            B50-B64                     Penyakit akibat protozoa
            B65-B83                     Penyakit akibat cacing (helminthiases)
            B85-B89                     Pediculosis, acariasis dan infestasi lainnya
Hal-hal lain sehubungan dengan penyakit infeksi dan parasit
            B90-B94                     Sequelae penyakit-penyakit infeksi dan parasit
            B95-B97                     Bakteria, virus dan agen infeksi lainnya
            B99               Penyakit-penyakit menular lainnya

Penyakit-penyakit infeksi pada usus (A00-A09)
A00     Cholera
A00.0  Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar cholerae
            Cholera klasik
A00.1  Cholera akibat Vibrio cholerae 01, biovar eltor
            Cholera El Tor
A00.9  Cholera, tidak dijelaskan
A01     Demam typhoid and paratyphoid
A01.0  Typhoid fever
            Infeksi oleh Salmonella typhi
A01.1  Paratyphoid fever A
A01.2  Paratyphoid fever B
A01.3  Paratyphoid fever C
A01.4  Paratyphoid fever, tak dijelaskan
            Infeksi oleh S. paratyphi NOS

A02     Infeksi salmonella lainnya
Termasuk: Infeksi atau keracunan makanan oleh Salmonella selain S. typhi dan S. paratyphi
A02.0  Salmonella enteritis
            Salmonellosis
A02.1  Salmonella septicaemia
A02.2†        Infeksi salmonella terlokalisir
                   meningitis salmonella (G01*),
                   pneumonia salmonella (J17.0*),
                   arthritis salmonella (M01.3*),
                   osteomyelitis salmonella (M90.2*),
                   penyakit tubulo-interstitial ginjal salmonella (N16.0*)
A02.8  Infeksi salmonella lain yang dijelaskan
A02.9  Infeksi salmonella, tidak dijelaskan

A03     Shigellosis
A03.0  Shigellosis akibat S. dysenteriae; Group A [dysentery Shiga-Kruse]
A03.1  Shigellosis akibat Shigella flexneri; Group B
A03.2  Shigellosis akibat Shigella boydii; Group C
A03.3  Shigellosis akibat Shigella sonnei; Group D
A03.8  Shigellosis lain
A03.9  Shigellosis, tidak dijelaskan; disentri basiler NOS

A04     Infeksi usus akibat bakteri lainnya
Kecuali:               keracunan makanan akibat bakteri (A05.-);
                   enteritis tuberkulosa (A18.3)
A04.0  Infeksi E. coli enteropathogenik
A04.1  Infeksi E. coli enterotoxigenik
A04.2  Infeksi E. coli enteroinvasif
A04.3  Infeksi E. coli enterohaemorrhagik
A04.4  Infeksi E. coli lain pada usus;
            Enteritis Escherichia coli NOS
A04.5  Enteritis Campylobacter
A04.6  Enteritis akibat Yersinia enterocolitica
            Kecuali: yersiniosis extraintestinum (A28.2)
A04.7  Enterokolitis akibat Clostridium difficile
A04.8  Infeksi usus akibat bakteri lain yang dijelaskan
A04.9  Infeksi usus akibat bakteri, tidak dijelaskan;

            Enteritis bakteri NOS
A05     Keracunan makanan akibat bakteri lainnya
Kecuali:               keracunan makanan dan infeksi akibat salmonella (A02.-)
                   infeksi E. coli (A04.0-A04.4); listeriosis (A32.-);
                   efek toxik makanan beracun (T61-T62)
A05.0  Keracunan makanan akibat staphylococcus
A05.1  Botulismus
            Keracunan makanan klasik akibat Clostridium botulinum
A05.2  Keracunan makanan akibat Cl. perfringens [Cl. welchii];
            Enteritis necroticans; Pig-bel
A05.3  Keracunan makanan akibat Vibrio parahaemolyticus
A05.4  Keracunan makanan akibat Bacillus cereus
A05.8  Keracunan makanan akibat kuman lain yang dijelaskan
A05.9  Keracunan makanan akibat kuman, tidak dijelaskan

A06     Amoebiasis
Termasuk::   infeksi akibat Entamoeba histolytica
Kecuali:        penyakit usus lain akibat protozoa (A07.-)
A06.0  Disentri amubik akut;
            Amubiasis akut,
            Amubiasis usus NOS
A06.1  Amubiasis usus kronis
A06.2  Kolitis amuba non-disentri
A06.3  Amuboma usus;
            Amuboma NOS
A06.4  Abses hati akibat amuba;
            Amubiasis hati
A06.5†        Abses paru-paru akibat amoeba (J99.8*);
            Abses paru (dan hati)
A06.6†        Abses otak amuba (G07*);
            Abses amuba otak (dan hati) (dan paru-paru)
A06.7  Amubiasis kulit
A06.8  Infeksi amuba di situs lain;
            Appendisitis amuba,
            Balanitis amuba † (N51.2*)
A06.9  Amubiasis, tak dijelaskan

A07     Penyakit usus akibat protozoa lainnya
A07.0  Balantidiasis
            Disentri balantidia
A07.1  Giardiasis [lambliasis]
A07.2  Cryptosporidiosis
A07.3  Isosporiasis
            Infeksi Isospora belli dan I. hominis;
            Coccidiosis usus
            Isosporosis usus
A07.8  Penyakit usus akibat protozoa lain yang dijelaskan
            Trichomoniasis usus
            Sarkositosis
            Sarkosporidiosis
A07.9  Penyakit usus akibat protozoa, tidak dijelaskan
            Diare flagellata
            Kolitis protozoa, diare protozoa, disentri protozoa.

A08     Infeksi usus oleh virus dan infeksi lain yang dijelaskan
Kecuali:               Influenza yang melibatkan saluran pencernaan (J10.8, J11.8)
A08.0  Enteritis akibat rotavirus
A08.1  Gastroenteropati akut akibat Norwalk agent;
            Enteritis virus dengan struktur kecil bulat
A08.2  Enteritis adenovirus
A08.3  Enteritis virus lainnya
A08.4  Infeksi usus oleh virus, tidak dijelaskan
            Enteritis NOS, gastroenteritis NOS, gastroenteropati NOS akibat virus.
A08.5  Infeksi usus lain yang dijelaskan

A09     Diare dan gastroenteritis yang diduga akibat penularan
Catatan:       Untuk negara tempat kondisi A09 yang tidak dijelaskan dianggap tidak menular,
                   kondisi ini harus diklasifikasikan pada K52.9
            Catarh, enterik atau  intestinal
            Colitis: NOS, perdarahan, septik
            Enteritis: NOS, perdarahan, septik
            Gastroenteritis: NOS, perdarahan, septik
            Diarrhoea: NOS, dysenterik, epidemik
            Penyakit diare menular NOS
Kecuali:               akibat bakteri, protozoa, virus dan agen menular lain yang dijelaskan (A00-A08);
                   diare non-infektif (K52.9),
                   diare non-infektif neonatus (P78.3)

Tuberkulosis (A15-A19)
Termasuk::   infeksi oleh Mycobacterium tuberculosis dan M. bovis
Kecuali:        sequel TB (B90.-),
                   TB kongenital (P37.0)
                   pneumokoniosis dengan TB (J65), silicotuberculosis (J65)
A15     TB pernafasan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.0  TB paru, dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur.
            Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB,
dipastikan oleh mikroskopis sputum dengan atau tanpa kultur
A15.1  TB paru, dipastikan oleh kultur saja
            Kondisi pada A15.0, dipastikan oleh kultur saja
A15.2  TB paru, dipastikan secara histologis
            Kondisi pada A15.0, dipastikan secara histologis
A15.3  TB paru, dipastikan melalui cara yang tidak dijelaskan
            Kondisi pada A15.0, dipastikan tapi tidak jelas secara bakteriologis atau histologis
A15.4  TB kelenjar limfe intratoraks, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            TB kelenjar limfe hilus, mediastinum, trakheobronkus,
dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
A15.5  TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            TB bronkus, glottis, larings, trakhea, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.6  Pleuritis TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            TB pleura, empyema TB, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7)
A15.7  TB pernafasan primer, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.8  TB pernafasan lain, dipastikan secara bakteriologis dan histologis
            TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung,
dipastikan secara bakteriologis dan histologis
A15.9  TB pernafasan yang tidak dijelaskan, dipastikan secara bakteriologis dan histologis

A16     TB pernafasan, tidak dipastikan secara bakteriologis atau histologis
A16.0  TB paru, secara bakteriologis dan histologis negatif.
            Bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB,
secara bakteriologis dan histologis negatif.
A16.1  TB paru, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan
            Kondisi pada A16.0, pemeriksaan bakteriologis dan histologis tidak dilakukan
A16.2  TB paru, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
            TB paru, bronkiektasia TB, fibrosis paru TB, pneumonia TB , pneumothoraks TB, NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.3  TB kelenjar limfe intratoraks, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
            TB kelenjar limfe hilus, intratoraks, mediastinum, trakheobronkus,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
            Kecuali: dinyatakan primer (A15.7)
A16.4  TB larings, trakhea, glottis dan bronkus, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
            TB bronkus, glottis, larings, trakhea,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.5  Pleuritis TB, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
            TB pleura, empyema TB, pleuritis TB,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
            Kecuali: TB pernafasan primer, dipastikan bakteriologis dan histologis (A15.7)

A16.7  TB pernafasan primer, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
            TB pernafasan primer NOS
            Kompleks TB primer
A16.8  TB pernafasan lain, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
            TB mediastinum, nasofarings, hidung, sinus hidung,
NOS (tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis)
A16.9  TB pernafasan yang tidak dijelaskan, tanpa disebutkan konfirmasi bakteriologis atau histologis
            TB pernafasan NOS
            Tuberkulosis NOS

A17†   TB sistem syaraf
A17.0†        Meningitis TB(G01*)
            TB meningen, leptomeningitis TB
A17.1†        Tuberkuloma meningen (G07*)
A17.8†        TB lain sistem syaraf
            Meningoensepfalitis TB (G05.0*), myelitis TB (G05.0*),
Tuberkuloma otak atau medulla spinalis, TB otak atau medulla spinalis (G07*),
            Abses TB otak (G07*),
            Polyneuropathy TB (G63.0*)
A17.9†        TB sistem syaraf, tidak dijelaskan (G99.8*)

A18     TB organ lain
A18.0†        TB tulang dan sendi
            TB panggul (M01.1*), TB lutut (M01.1*), arthritis TB (M01.1*),
            TB kolom vertebra (M49.0*)
            Synovitis TB (M68.0*), tenosynovitis TB (M68.0*)
            Mastoiditis TB (H75.0*),
            Osteitis TB (M90.0*), osteomyelitis TB (M90.0*), nekrosis TB tulang (M90.0*),
A18.1†        TB sistem genitourinarius
            TB ginjal (N29.1*), TB ureter (N29.1*),
            TB bladder (N33.0*),
            TB organ genital pria (N51.-*),
            TB cervix (N74.0*),
            Pelvic inflammatory disease TB wanita (N74.1*)
A18.2  Limfadenopati perifer TB,
            Adenitis TB
            Kecuali:        Adenopati trakheobronkus TB, TB kelenjar limfe intratoraks (A15.4, A16.3)
                          TB kelenjar limfe mesenterik dan retroperitoneum (A18.3),
A18.3  TB usus, peritoneum, dan kelenjar mesenterika
            Asites TB, TB kelenjar limfe retroperitoneum
            Peritonitis TB† (K67.3*)
            TB anus dan rektum†, TB usus (halus, besar)†, enteritis TB† (K93.0*),
A18.4  TB kulit dan jaringan subkutis
            Erythema induratum TB, scrofuloderma
            Lupus exedens, lupus vulgaris NOS,
            Lupus vulgaris kelopak mata† (H03.1*),
            Kecuali:        lupus erythematosus (L93.-),
                          lupus erythematosus systemic (M32.-)
A18.5†        TB mata
            Episcleritis TB (H19.0*),
            Keratitis interstitialis TB (H19.2*), keratoconjunctivitis TB (H19.2*)
            Iridocyclitis TB (H22.0*),
            Chorioretinitis TB (H32.0*),
            Kecuali: lupus vulgaris kelopak (A18.4)
A18.6†        TB telinga
            Otitis media TB (H67.0*)
            Kecuali: TB mastoiditis (A18.0†)
A18.7†        TB kelenjar adrenal (E35.1*),     
            Penyakit Addison pada TB
A18.8†        TB organ lain yang dijelaskan:
            TB kel. tiroid (E35.0*),
            TB perikardium (I32.0*),
            TB endokardium (I39.8*),
            TB miokardium (I41.0*),
            Arteritis serebri TB (I68.1*)
            TB esofagus (K23.0*)
A19     TB miliaris
Termasuk:    TB disseminata, TB generalisata, poliserositis TB
A19.0  TB miliaris akut pada situs tunggal yang disebutkan
A19.1  TB miliaris akut pada situs ganda
A19.2  TB miliaris akut, tidak dijelaskan
A19.8  TB miliaris lainnya
A19.9  TB miliaris, tidak dijelaskan

Penyakit kuman zoonotik tertentu (A20-A28)
Penyebab: kuman yang biasa hidup pada hewan dan kemudian ditularkan ke manusia
A20     Plague
Termasuk:    infeksi akibat Yersinia pestis
A20.0  Bubonic plague
A20.1  Cellulocutaneous plague
A20.2  Pneumonic plague
A20.3  Plague meningitis
A20.7  Septicaemic plague
A20.8  Bentuk-bentuk lain plague
            Plague abortif
            Plague asimptomatik
            Pestis minor
A20.9  Plague, tidak dijelaskan

A21     Tularaemia
Termasuk:    deer-fly fever, infeksi akibat Francisella tularensis, rabbit fever
A21.0  Ulceroglandular tularaemia
A21.1  Oculoglandular tularaemia
            Ophthalmic tularaemia
A21.2  Pulmonary tularaemia
A21.3  Gastrointestinal tularaemia
            Abdominal tularaemia
A21.7  Generalized tularaemia
A21.8  Bentuk-bentuk lain tularaemia
A21.9  Tularaemia, tidak dijelaskan

A22     Anthrax
Termasuk:    infeksi akibat Bacillus anthracis
A22.0  Anthrax kulit
            Karbunkel ganas, pustula ganas
A22.1  Anthrax pernafasan
            Anthrax inhalasi
            Penyakit Ragpicker
            Penyakit Woolsorter
A22.2  Anthrax gastrointestinum
A22.7  Septikaemia anthrax
A22.8  Bentuk-bentuk lain anthrax
            Meningitis anthrax † (G01*)
A22.9  Anthrax, tidak dijelaskan
A23     Brucellosis
Termasuk:    Demam: Malta, Mediterranean, undulant
A23.0  Brucellosis akibat B. melitensis
A23.1  Brucellosis akibat B. abortus
A23.2  Brucellosis akibat B. suis
A23.3  Brucellosis akibat B. canis
A23.8  Brucellosis lain
A23.9  Brucellosis, tidak dijelaskan

A24     Glanders and melioidosis
A24.0  Glanders
            Infeksi akibat Pseudomonas mallei
            Malleus
A24.1  Melioidosis akut dan fulminant
            Melioidosis: pneumonia, septicaemia
A24.2  Melioidosis subakut dan kronis
A24.3  Melioidosis lain
A24.4  Melioidosis, tidak dijelaskan
            Infeksi Pseudomonas pseudomallei NOS;
            Penyakit Whitmore

A25     Rat-bite fevers – demam gigitan tikus
A25.0  Spirillosis
            Sodoku
A25.1  Streptobacillosis
            Erythema arthritik epidemik,
            Demam Haverhill,
            Streptobacillary rat-bite fever
A25.9  Rat-bite fever, tidak dijelaskan

A26     Erysipeloid
A26.0  Cutaneous erysipeloid;  Erythema migrans
A26.7  Erysipelothrix septicaemia
A26.8  Bentuk-bentuk lain erysipeloid
A26.9  Erysipeloid, tidak dijelaskan

A27     Leptospirosis
A27.0  Leptospirosis icterohaemorrhagica
            Leptospirosis akibat L. interrogans serovar icterohaemorrhagiae
A27.8  Bentuk-bentuk lain leptospirosis
A27.9  Leptospirosis, tidak dijelaskan

A28     Penyakit bakteri zoonotik lain, not elsewhere classified
A28.0  Pasteurellosis
A28.1  Cat-scratch disease
            Cat-scratch fever
A28.2  Extraintestinal yersiniosis
Kecuali:      enteritis akibat Y. enterocolitica (A04.6)
                          plague (A20.-)
A28.8  Penyakit bakteri zoonotik lain yang dijelaskan, not elsewhere classified
A28.9  Penyakit bakteri zoonotik, tidak dijelaskan

Penyakit bakteri lainnya (A30-A49)
A30     Leprosy [Hansen's disease]
Termasuk:    infeksi akibat Mycobacterium leprae
Kecuali:        Sekuel lepra (B92)
A30.0  Indeterminate leprosy
            Lepra I
A30.1  Tuberculoid leprosy
            Lepra TT
A30.2  Borderline tuberculoid leprosy
            Lepra BT
A30.3  Borderline leprosy
            Lepra BB
A30.4  Borderline lepromatous leprosy
            Lepra BL
A30.5  Lepromatous leprosy
            Lepra LL
A30.8  Bentuk lain leprosy
A30.9  Lepra, tidak dijelaskan

A31     Infeksi akibat mikobakteria lain
Kecuali         : tuberculosis (A15-A19), leprosy (A30.-)
A31.0  Infeksi mikobakterium pada paru-paru
            Infeksi akibat M. avium, M. intracellulare [Battey bacillus], M. kansasii
A31.1  Infeksi mikobakterium pada kulit
            Buruli ulcer
            Infeksi akibat M. marinum, M. ulcerans
A31.8  Infeksi mikobakterium lainnya
A31.9  Infeksi mikobakterium, tidak dijelaskan
            Infeksi mikobakterium tidak khas NOS
            Mycobacteriosis NOS

A32     Listeriosis
Termasuk:    infeksi listeria melalui makanan
Kecuali:        listeriosis neonatus (disseminata) (P37.2)
A32.0  Listeriosis kulit
A32.1†        Meningitis and meningoencephalitis listeria
            Meningitis listeria (G01*); meningoencephalitis listeria (G05.0*)
A32.7  Septikemia listeria
A32.8  Bentuk lain listeria
            Endocarditis listeria † (I39.8*)
            Arteritis cerebri Listeria † (I68.1*),
            Listeriosis okuloglandular
A32.9  Listeriosis, tidak dijelaskan

A33     Tetanus neonatorum
A34     Tetanus obstetri
A35     Tetanus lain, Tetanus NOS
A36     Diphtheria
A36.0  Difteri farings
            Angina membranosa difteri
            Difteri tonsil
A36.1  Difteri nasofarings
A36.2  Difteri larings,
            Laringotrakheitis difteri
A36.3  Difteri kulit
            Kecuali: erythrasma (L08.1)
A36.8  Difteri lain
            Konjungtivitis difteri† (H13.1*); miokarditis difteri† (I41.0*), polyneuritis difteri† (G63.0*)
A36.9  Diphtheria, tidak dijelaskan

A37     Whooping cough
A37.0  Whooping cough disebabkan Bordetella pertussis
A37.1  Whooping cough disebabkan Bordetella parapertussis
A37.8  Whooping cough disebabkan spesies Bordetella lain
A37.9  Whooping cough, tidak dijelaskan

A38     Scarlet fever
Skarlatina
Kecuali:        sore throat akibat streptokokus

A39     Infeksi meningokokus
A39.0†        Meningitis meningokokus (G01*)
A39.1†        Sindroma Waterhouse-Friderichsen (E35.1*);
            Adrenalitis haemoragika meningokokus
            Sindroma adrenal meningokokus
A39.2  Acute meningococcaemia
A39.3  Chronic meningococcaemia
A39.4  Meningokokaemia, tidak dijelaskan;
            Bakteremia meningokokus NOS
A39.5†        Penyakit jantung meningokokus
            Pericarditis meningokokus (I32.0*)
            Endocarditis meningokokus (I39.8*),
            Myocarditis meningokokus (I41.0*),
            Karditis meningokokus NOS (I52.0*)
A39.8  Infeksi meningokokus lain
            Encephalitis meningokokus meningokokus† (G05.0*)
            Konjunctivitis meningokokus† (H13.1*)
            Retrobulbar neuritis meningokokus† (H48.1*)
            Arthritis meningokokus† (M01.0*)
            Artritis pasca-meningokokus† (M03.0*)
A39.9  Infeksi meningokokus , tidak dijelaskan
            Penyakit meningokokus NOS
A40     Septikemia streptokokus
Kecuali:               setelah:         abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07, O08.0),
                                 infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi (T88.0),
                   ketika melahirkan (O75.3), masa nifas (puerperal) (O85)
                   pada neonatus (P36.0-P36.1)
                   pasca-prosedur (T81.4),
A40.0  Septikemia akibat streptokokus, group A
A40.1  Septikemia akibat streptokokus, group B
A40.2  Septikemia akibat streptokokus, group D
A40.3  Septikemia akibat Streptococcus pneumoniae,
            Septikemia pneumokokus
A40.8  Septikemia akibat streptokokus lainnya
A40.9  Septikemia akibat streptokokus, tidak dijelaskan

A41     Septikemia lain
Kecuali:               melioidosis septikemik (A24.1), plague septikemik (A20.7)
                   toxic shock syndrome (A48.3), bacteraemia NOS (A49.9)
                   setelah: abortus atau hamil ektopik atau mola (O03-O07, O08.0),
                                 infus, transfusi atau injeksi terapi (T80.2), immunisasi (T88.0),
                   selama melahirkan (O75.3)
                   septikemia (akibat)(pada):
tularaemia (A21.7), anthrax (A22.7), Erysipelothrix (A26.7),
yersiniosis extraintestinum (A28.2), listeria (A32.7),
meningokokus (A39.2-A39.4), streptokokus (A40.-),
aktinomikotik (A42.7), gonokokus (A54.8),
herpesvirus (B00.7), kandida (B37.7),
puerperal (O85), neonatal (P36.-), pasca-prosedur (T81.4),
A41.0  Septikemia akibat Staphylococcus aureus
A41.1  Septikemia akibat stafilokokus lain yang disebutkan
            Septikemia akibat stafilokokus koagulase-negatif
A41.2  Septikemia akibat stafilokokus yang tidak dijelaskan
A41.3  Septikemia akibat Haemophilus influenzae
A41.4  Septikemia akibat kuman anaerob
            Kecuali: gas gangrene (A48.0)
A41.5  Septikemia akibat organisme Gram-negative lain
            Septikemia Gram-negative NOS
A41.8  Septikemia lain yang dijelaskan
A41.9  Septicaemia, tidak dijelaskan; 
            Septic shock

42        Actinomycosis
Kecuali       : Kecuali: actinomycetoma (B47.1)
A42.0  Aktinomikosis pulmonalis
A42.1  Aktinomikosis abdominalis
A42.2  Aktinomikosis servikofasialis
A42.7  Septikemia aktinomikosis
A42.8  Bentuk lain aktinomikosis
A42.9  Aktinomikosis, tidak dijelaskan
A43     Nocardiosis
A43.0  Nokardiosis pulmonalis
A43.1  Nokardiosis kulit
A43.8  Bentuk lain nokardiosis
A43.9  Nokardiosis, tidak dijelaskan

A44     Bartonellosis
A44.0  Bartonellosis sistemik
            Demam Oroya
A44.1  Bartonellosis kulit dan mukosa kulit
            Verruga peruana
A44.8  Bentuk lain bartonellosis
A44.9  Bartonellosis, tidak dijelaskan

A46     Erysipelas
A48     Penyakit bakteri lain, not elsewhere classified
A48.0  Gas gangrene
            Clostridial: cellulitis, myonecrosis
A48.1  Penyakit Legionnaires
A48.2  Penyakit Legionnaires Nonpneumonic [demam Pontiac]
A48.3  Toxic shock syndrome
            Kecuali: septikemia NOS (A41.9), syok endotoxik NOS (R57.8)
A48.4  Brazilian purpuric fever;
            Infeksi sistemik Haemophilus aegyptius
A48.8  Penyakit bakteri lain yang dijelaskan

A49     Infeksi bakteri, situs tidak dijelaskan
 Kecuali:     infeksi meningokokus NOS (A39.9),
                   infeksi spirokhaeta NOS (A69.9)
                   infeksi chlamydia NOS (A74.9),
                   infeksi rickettsia NOS (A79.9),
                   bakteri penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab lain (B95-B96),
A49.0  Infeksi stafilokokus, tidak dijelaskan
A49.1  Infeksi streptokokus, tidak dijelaskan
A49.2  Infeksi Haemophilus influenzae, tidak dijelaskan
A49.3  Infeksi Mycoplasma, tidak dijelaskan
A49.8  Infeksi bakteri lain dengan situs tidak dijelaskan
A49.9  Infeksi bakteri, tidak dijelaskan;
            Bacteraemia NOS

Infeksi yang terutama ditularkan hubungan seks (A50-A64)
Kecuali:      penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
                   uretritis nonspesifik and uretritis non-gonokokus (N34.1)
                   penyakit Reiter's (M02.3)

A50     Sifilis kongenital
A50.0  Sifilis kongenital dini, dengan gejala
            Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan dini atau muncul dalam waktu kurang dari dua tahun sejak lahir
            Sifilis kongenital dini: kulit, mukokutan, viseral
            Rhinitis, faringitis, laringitis, pneumonia: sifilitika kongenital dini
            Okulopati, osteokondrodistrofi: sifilitika kongenital dini
A50.1  Sifilis kongenital dini, latent
            Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak lahir.
A50.2  Sifilis kongenital dini, tidak dijelaskan
            Sifilis kongenital NOS kurang dari dua tahun sejak lahir
A50.3  Okulopati sifilitika kongenital lanjut
            Keratitis interstitialis sifilitika kongenital lanjut          † (H19.2*)
            Okulopati sifilitika kongenital lanjut NEC† (H58.8*)
            Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.4  Neurosifilis kongenital lanjut [neurosifilis juvenile]
            Dementia paralytica juvenilis
            Juvenile: general paresis, tabes dorsalis, taboparetic neurosyphilis
            Meningitis† (G01*), encephalitis† (G05.0*): sifilitika kongenital lanjut
            Polyneuropathy† (G63.0*) sifilitika kongenital lanjut
            Kecuali: Triad Hutchinson (A50.5)
A50.5  Sifilis kongenital lanjut lain dengan gejala klinis
            Setiap kondisi sifilis kongenital yang dinyatakan lanjut atau muncul dua tahun atau lebih sejak lahir
            Syphilitic saddle nose [pangkal hidung mencekung seperti sadel]
            Gigi atau triad Hutchinson
            Clutton's joints† (M03.1*): [sendi lutut membengkak]
            Artropati sifilitika† (M03.1*), osteokhondropati sifilitika† (M90.2*)
            Sifilis kardiovaskuler kongenital lanjut† (I98.0*),
A50.6  Sifilis kongenital lanjut, latent
            Sifilis kongenital tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif dan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.7  Sifilis kongenital lanjut, tidak dijelaskan
            Sifilis kongenital NOS dua tahun atau lebih sejak lahir
A50.9  Sifilis kongenital, tidak dijelaskan
A51     Sifilis dini
A51.0  Sifilis genital primer
            Syphilitic chancre NOS
A51.1  Sifilis primer anus
A51.2  Sifilis primer di tempat lain
A51.3  Sifilis sekunder kulit dan membran mukosa
            Condyloma latum
            alopecia sifilitika† (L99.8*), leukoderma sifilitika† (L99.8*), patch mukosa sifilitika
A51.4  Sifilis sekunder lain
            Meningitis sifilitika sekunder † (G01*),
            iridosiklitis sifilitika sekunder † (H22.0*), okulopati sifilitika sekunder NEC† (H58.8*)
            myositis sifilitika sekunder † (M63.0*), periostitis sifilitika sekunder † (M90.1*)
            pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika sekunder † (N74.2*),
            limfadenopati sifilitika sekunder,
A51.5  Sifilis dini, latent
            Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif dan uji cairan spinal negatif, kurang dari dua tahun sejak infeksi
A51.9  Sifilis dini, tidak dijelaskan
A52     Sifilis lanjut
A52.0†        Cardiovascular syphilis
            Sifilis kardiovaskuler NOS (I98.0*)
            Inkompetensi aorta (I39.1*), regurgitasi pulmonalis (I39.3*) sifilitika
            Perikarditis (I32.0*), endokarditis NOS (I39.8*), myokarditis (I41.0*), sifilitika
            Arteritis serebri (I68.1*), aneurisma aorta (I79.0*), aortitis (I79.1*), sifilitika
A52.1  Neurosifilis simptomatik
            Syphilitic parkinsonism† (G22*),
            Tabes dorsalis
            Charcot's arthropathy† (M14.6*)
                   [sendi rusak karena nyeri di dalamnya tak bisa dirasakan pasien]
            Meningitis sifilitika lanjut † (G01*), encephalitis sifilitika lanjut † (G05.0*),
            Polyneuropathy sifilitika lanjut † (G63.0*),
            Optic atrophy sifilitika lanjut † (H48.0*),
            Retrobulbar neuritis sifilitika lanjut † (H48.1*) – radang n. opticus,
            Acoustic neuritis sifilitika lanjut † (H94.0*)
A52.2  Neurosifilis asimptomatik (tanpa gejala)
A52.3  Neurosifilis, tidak dijelaskan
            Gumma sifilis pada sistem syaraf pusat NOS
            Sifilis (lanjut) pada sistem syaraf pusat NOS
            Syphiloma pada sistem syaraf pusat NOS
A52.7  Sifilis lanjut dengan gejala lainnya
            Penyakit glomerulus pada syphilis† (N08.0*)
            Gumma (sifilitika), sifilis lanjut atau tertier:
                   semua tempat, kecuali yang diklasifikasikan pada A52.0-A52.3
            Episcleritis sifilitika lanjut † (H19.0*), chorioretinitis sifilitika lanjut † (H32.0*),
            Okulopathy sifilitika lanjut NEC† (H58.8*), peritonitis sifilitika lanjut † (K67.2*)
            Leukoderma sifilitika lanjut † (L99.8*), bursitis sifilitika lanjut † (M73.1*),
            Pelvic inflammatory disease (PID) wanita sifilitika lanjut † (N74.2*).
            Sifilis [stadium tidak dijelaskan] pada:
                   paru-paru† (J99.8*), hati† (K77.0*),
                   otot† (M63.0*), synovium† (M68.0*), tulang† (M90.2*)
A52.8  Sifilis lanjut, latent
            Sifilis (didapat) tanpa manifestasi klinis, dengan reaksi serologis positif fan uji cairan spinal negatif, dua tahun atau lebih sejak lahir.
A52.9  Sifilis lanjut, tidak dijelaskan
A53     Sifilis lain dan tidak dijelaskan
A53.0  Sifilis, tidak dijelaskan dini atau lanjut
            Sifilis laten NOS
            Reaksi serologis sifilis positif
A53.9  Sifilis, tidak dijelaskan
            Infeksi Treponema pallidum NOS
            Sifilis (didapat) NOS
            Kecuali: sifilis NOS penyebab kematian pada usia <2 tahun (A50.2)
A54     Infeksi gonokokus
A54.0  Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah
tanpa abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius.
            Servisitis gonokokus NOS, vulvovaginitis gonokokus NOS
            Cystitis gonokokus NOS, urethritis gonokokus NOS,
A54.1  Infeksi gonokokus pada saluran genitourinarius bawah
dengan abses kelenjar periuretra atau kelenjar aksesorius
            Abses gonokokus kelenjar Bartolini
A54.2† Pelviperitonitis gonokokus dan infeksi gonokokus lainnya
            Prostatitis gonokokus (N51.0*), orchitis atau epididymitis gonokokus (N51.1*)
            Pelvic inflammatory disease [PID] gonokokus wanita (N74.3*)
            Kecuali: peritonitis gonokokus (A54.8)
A54.3  Infeksi gonokokus pada mata
            Konjungtivitis gonokokus† (H13.1*), iridocyclitis gonokokus † (H22.0*)
            Ophthalmia neonatorum akibat gonokokus
A54.4† Infeksi gonokokus pada sistem muskuloskeletonl
            Arthritis gonokokus (M01.3*), synovitis atau tenosynovitis gonokokus (M68.0*)
            Bursitis gonokokus (M73.0*), osteomyelitis (M90.2*) gonokokus
A54.5  Faringitis gonokokus
A54.6  Infeksi gonokokus pada anus dan rektum
A54.8  Infeksi gonokokus lainnya
            Meningitis gonokokus † (G01*), abses gonokokus otak† (G07*),
            Perikarditis gonokokus † (I32.0*), endokarditis gonokokus † (I39.8*),
            Miokarditis gonokokus † (I41.0*), pneumonia gonokokus † (J17.0*),
            Peritonitis gonokokus † (K67.1*),
            Septikemia gonokokus, dan lesi kulit gonokokus
            Kecuali: pelviperitonitis gonokokus (A54.2)
A54.9  Infeksi gonokokus, tidak dijelaskan

A55     Limfogranuloma chlamydia (venereum)
            Bubo iklim atau tropis
            Penyakit Durand-Nicolas-Favre
            Esthiomene
            Lymphogranuloma inguinale

A56     Penyakit chlamydia lain yang ditularkan melalui hubungan seksual
Termasuk: infeksi hubungan seksual akibat Chlamydia trachomatis
Kecuali:      lymphogranuloma chlamydia (A55), kondisi pada A74.-
                   pneumonia chlamydia neonatus (P23.1), konjungtivitis chlamydia neonatus (P39.1),
A56.0  Infeksi chlamydia pada saluran genitourinarius bawah
            Servisitis chlamydia, vulvovaginitis chlamydia
            Cystitis chlamydia, urethritis chlamydia
A56.1† Infeksi chlamydia pada pelviperitoneum dan organ genitourinarius lain
            Orchitis atau epididymitis chlamydia (N51.1*)
            Pelvic inflammatory disease [PID] chlamydia wanita (N74.4*),
A56.2  Infeksi chlamydia saluran genitourinarius, tidak dijelaskan
A56.3  Infeksi chlamydia anus dan rektum
A56.4  Infeksi chlamydia farings
A56.8  Infeksi chlamydia melalui hubungan seksual pada tempat lain
A57     Chancroid
            Ulcus molle
A58     Granuloma inguinale
            Donovanosis
A59     Trikhomoniasis
Kecuali:      trikhomoniasis usus (A07.8)
A59.0  Trikhomoniasis urogenital;
            Leukorrhoea (vaginalis); Prostatitis† (N51.0*) akibat T. vaginalis
A59.8  Trikhomoniasis di tempat lain
A59.9  Trikhomoniasis, tidak dijelaskan

A60     Infeksi herpesviral [herpes simplex] anogenital
A60.0  Infeksi herpesvirus saluran genitalia dan urogenitalis
            Infeksi herpesvirus saluran genital: wanita† (N77.0-N77.1*); pria† (N51.-*)
A60.1  Infeksi herpesvirus kulit perianus dan rektum
A60.9  Infeksi herpesvirus anogenita;, tidak dijelaskan

A63     Penyakit hubungan seksual lain, tidak diklasifikasi di tempat lain
Kecuali:      molluscum contagiosum (B08.1), papilloma servix (D26.0)
A63.0  Anogenital (venereal) warts
A63.8  Penyakit hubungan kelamin lain yang dijelaskan

A64     Penyakit hubungan kelamin yang tidak dijelaskan
            Penyakit kelamin NOS

Penyakit akibat spirochaeta lainnya (A65-A69)
Kecuali:      leptospirosis (A27.-); syphilis (A50-A53)
A65     Sifilis nonvenereal
            Bejel; sifilis endemic; Njovera
A66     Yaws
Termasuk: Bouba, framboesia (tropica), pian
A66.0  Yaw, lesi awal
            Chancre of yaws;
            Framboesia, awal atau primer;
            Mother yaw
            Ulkus framboesia awal
A66.1  Yaw papillomata ganda dan “wet crab”
            Framboesioma
            Pianoma;
            Papilloma plantaris atau palmaris yaws
A66.2  Lesi awal kulit lain pada yaws
            Yaws kulit <5 tahun setelah infeksi;
            Yaws (kulit) (makularis) (makulopapularis) (mikropapularis) (papularis) dini
            Framboeside pada yaws dini
A66.3  Hiperkeratosis pada yaws
            Ghoul hand
            Worm-eaten soles
            Hyperkeratosis, palmaris atau plantaris (dini) (lanjut) akibat yaws
A66.4  Gummata dan ulkus pada yaws
            Framboeside gummatosa
            Yaws nodularis (bertukak) lanjut
A66.5  Gangosa
            Rhinopharyngitis mutilans
A66.6  Lesi tulang dan kulit pada yaws
            Ganglion, hydrarthrosis, osteitis, periostitis (hipertrofik): pada yaws (dini) (lanjut)
            Goundou, gumma tulang, osteitis atau periostitis gummatosa: pada yaws (lanjut)
A66.7  Manifestasi lain yaws
            Nodul yaws juxta-articularis
            Yaws mukosa
A66.8  Yaws laten
            Yaws tanpa gejala klinis, dengan serologis positif
A66.9  Yaws, tidak dijelaskan

A67     Pinta [carate]
A67.0  Lesi primer pinta
            Chancre (primer) atau papula (primer): dari pinta (carate)
A67.1  Lesi intermedia pinta
            Plak eritematosa, lesi hiperkromik, hiperkeratosis; pintids: dari pinta (carate)
A67.2  Lesi lanjut pinta
            Lesi kardiovaskuler† (I98.1*) dari pinta (carate)
            Lesi kulit akromik, sikatriks, atau diskromik: dari pinta (carate)
A67.3  Lesi campuran dari pinta
            Lesi kulit akromik bercampur dengan hiperkromik dari pinta (carate)
A67.9  Pinta, tidak dijelaskan

A68     Relapsing fevers – demam berulang
Termasuk   : Recurrent fever
Kecuali       : Lyme disease (A69.2)
A68.0  Louse-borne relapsing fever
            Relapsing fever akibat Borrelia recurrentis
A68.1  Tick-borne relapsing fever
            Relapsing fever akibat spesies Borrelia. selain Borrelia recurrentis
A68.9  Relapsing fever, tidak dijelaskan

A69     Infeksi spirochaeta lainnya
A69.0  Stomatitis ulseratif nekrotikans [infeksi Vincent]
            Cancrum oris
            Gangrene fusospirochaeta
            Noma
            Stomatitis gangrenosa
A69.1  Infeksi Vincent lainnya
            Gingivitis atau gingivostomatitis ulseratif nekrotikans (akut)
            Angina atau gingivitis Vincent, stomatitis spirochaeta, trench mouth
            Faringitis fusospirochaeta
A69.2  Penyakit Lyme
            Erythema kronis migrans akibat Borrelia burgdorferi
A69.8  Infeksi spirochaeta lain yang dijelaskan
A69.9  Infeksi spirochaeta, tidak dijelaskan

Penyakit lain yang disebabkan chlamydiae (A70-A74)
A70     Infeksi Chlamydia psittaci
Ornithosis; parrot fever, Psittacosis

A71     Trachoma
Kecuali:      sequelae of trachoma (B94.0)
A71.0  Stadium awal trachoma
            Trachoma dubium
A71.1  Stadium aktif trachoma
            Konjungtivitis granularis trachomatosa, konjungtivitis folikularis trachomatosa
            Pannus trachomatosa
A71.9  Trachoma, tidak dijelaskan
A74     Penyakit lain akibat chlamydiae
Kecuali:      penyakit chlamydia yang ditularkan melalui hubungan seksual (A55-A56)
                   pneumonia chlamydia (J16.0)
                   pneumonia chlamydia neonatus (P23.1)
                   conjunctivitis chlamydia neonatus (P39.1)
A74.0† Konjungtivitis chlamydia (H13.1*);
            Paratrachoma
A74.8  Penyakit chlamydia lain
            Peritonitis chlamydia† (K67.0*)
A74.9  Infeksi chlamydia, tidak dijelaskan
            Chlamydiosis NOS

Rickettsioses (A75-A79)
A75     Typhus fever
Kecuali:      rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu (A79.8)
A75.0  Demam tifus ‘louse-borne’ epidemik akibat Rickettsia prowazekii
            (Demam) tifus klasik
            Tifus (louse-borne) epidemik
A75.1  Recrudescent typhus [penyakit Brill];
            Penyakit Brill-Zinsser
A75.2  Demam tifus akibat R. typhi;
            Murine (flea-borne) typhus [tifus tikus yang dibawa kutu]
A75.3  Demam tifus akibat R. tsutsugamushi;
            Scrub (mite-borne) typhus
A75.9  Demam tifus, tidak dijelaskan;
            (Demam) typhus NOS

A77     Spotted fever [tick-borne rickettsioses]
A77.0  Spotted fever akibat R. rickettsii:
            Rocky Mountain spotted fever, demam Sao Paulo
A77.1  Spotted fever akibat R. conorii
            Tick typhus: Afrika, India, Kenya
            Tick fever: Bouton, Marseilles, Mediterran
A77.2  Spotted fever akibat R. siberica
            North Asian tick fever, Siberian tick typhus
A77.3  Spotted fever akibat R. australis
            Queensland tick typhus
A77.8  Spotted fever lain
A77.9  Spotted fever, tidak dijelaskan
            Tick-borne typhus NOS
A78     Q fever
            Infeksi akibat Coxiella burnetii,
            Nine Mile fever, quadrilateral fever
A79     Rickettsioses lain
A79.0  Trench fever,
            Quintan fever, Wolhynian fever
A79.1  Rickettsial pox akibat Rickettsia akari:
            Kew Garden fever, rickettsiosis vesikularis
A79.8  Rickettsioses lain yang dijelaskan
:           Rickettsiosis akibat Ehrlichia sennetsu
A79.9  Rickettsiosis, tidak dijelaskan;
            Infeksi Rickettsia NOS

Infeksi virus sistem syaraf pusat (A80-A89)
A80     Poliomielitis akut
A80.0  Poliomyelitis paralitika akut, akibat vaksin
A80.1  Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari luar negeri
A80.2  Poliomyelitis paralitika akut, virus liar, berasal dari dalam negeri
A80.3  Poliomyelitis paralitika akut, jenis lain dan tidak dijelaskan
A80.4  Poliomyelitis non-paralitika akut
A80.9  Poliomyelitis akut, tidak dijelaskan

A81     Infeksi virus lambat sistem syaraf pusat
A81.0  Penyakit Creutzfeldt-Jakob:
            Ensefalopati spongiformis subakut
A81.1  Panensefalitis sklerosa aubakut
            Dawson's inclusion body encephalitis
            Van Bogaert's sclerosing leukoencephalopathy
A81.2  Leukoensefalopati multifokus progresif
            Leukoensefalopati multifokus NOS
A81.8  Infeksi virus lambat lain pada SSP
            Kuru
A81.9  Infeksi virus lambat pada SSP, tidak dijelaskan
            Infeksi virus lambat NOS

A82     Rabies
A82.0  Rabies sylvatika
A82.1  Rabies urban
A82.9  Rabies, tidak dijelaskan

A83     Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk
Termasuk:        meningoencephalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk
Kecuali:      Venezuelan equine encephalitis (A92.2)
A83.0  Japanese encephalitis
A83.1  Western equine encephalitis
A83.2  Eastern equine encephalitis
A83.3  St Louis encephalitis
A83.4  Australian encephalitis;
            Kunjin virus disease
A83.5  California encephalitis
            California meningoencephalitis
            La Crosse encephalitis
A83.6  Rocio virus disease
A83.8  Ensefalitis virus lain yang ditularkan melalui nyamuk
A83.9  Ensefalitis virus yang ditularkan melalui nyamuk, tidak dijelaskan

A84     Ensefalitis virus yang ditularkan melalui kutu
Termasuk: tick-borne viral meningoencephalitis
A84.0  Tick-borne ensefalitis Timur Jauh [Russian spring-summer encephalitis]
A84.1  Tick-borne ensefalitis Eropa Tengah
A84.8  Tick-borne ensefalitis virus lain:
            Louping ill, Powassan virus disease
A84.9  Tick-borne ensefalitis virus, tidak dijelaskan

A85     Ensefalitis virus lain, not elsewhere classified
Termasuk: dinyatakan: ensefalomielitis virus NEC, meningoensefalitis virus NEC
Kecuali:      khoriomeningitis limfositik (A87.2)
                   ensefalomielitis myalgika ringan (G93.3)
                   ensefalitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-),
                          herpesvirus [herpes simplex] (B00.4), zoster (B02.0)
                          virus measles (B05.0), virus mumps (B26.2),
A85.0†        Ensefalitis enterovirus (G05.1*);
            Ensefalomielitis enterovirus
A85.1†        Ensefalitis adenovirus (G05.1*);
            Meningoensefalitis adenovirus
A85.2  Ensefalitis virus yang dibawa arthropoda, tidak dijelaskan
A85.8  Ensefalitis virus lain yang dijelaskan
A86     Ensefalitis virus, tidak dijelaskan
            Ensefalomielitis virus NOS, meningoensefalitis virus NOS
A87     Meningitis virus
Kecuali:      meningitis akibat: virus poliomyelitis (A80.-),
                          herpesvirus [herpes simplex] (B00.3), zoster (B02.1)
                          virus measles (B05.1), virus mumps (B26.1),
A87.0†        Meningitis enterovirus (G02.0*):
            Meningitis Coxsackievirus,
            Meningitis Echovirus
A87.1†        Meningitis adenovirus (G02.0*)
A87.2  Khoriomeningitis limfositik,
            Meningoensefalitis limfositik
A87.8  Meningitis virus lain
A87.9  Meningitis virus, tidak dijelaskan
A88     Infeksi virus sistem syaraf pusat lainnya, not elsewhere classified
Kecuali:      encephalitis virus NOS (A86),
                    meningitis virus NOS (A87.9)
A88.0  Demam eksantema enterovirus [Boston exanthem]
A88.1  Epidemic vertigo
A88.8  Infeksi virus sistem syaraf pusat lain yang dijelaskan
A89     Infeksi virus sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan

Demam arbovirus dan demam berdarah virus (A90-A99)
A90     Demam dengue [dengue klasik]

A91     Demam berdarah dengue

A92     Demam akibat virus yang dibawa nyamuk lainnya
Kecuali:      Penyakit Ross River (B33.1)
A92.0  Penyakit virus Chikungunya;
            Demam (berdarah) Chikungunya
A92.1  Demam O'nyong-nyong
A92.2  Demam equine Venezuela
            Venezuelan equine encephalitis
            Venezuelan equine encephalomyelitis virus disease
A92.3  Demam West Nile
A92.4  Demam Rift Valley
A92.8  Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk lainnya
A92.9  Demam akibat virus yang dibawa oleh nyamuk, tidak dijelaskan
A93     Demam arbovirus lain, not elsewhere classified
A93.0  Demam virus Oropouche,
            Demam Oropouche
A93.1  Demam Sandfly
            Demam Pappataci
            Demam Phlebotomus
A93.2  Colorado tick fever
A93.8  Demam arbovirus lain yang dijelaskan
            Penyakit virus Piry
            Penyakit virus stomatitis vesikularis (demam Indiana)

A94     Demam arbovirus, tidak dijelaskan
            Demam atau infeksi arbovirus NOS
A95     Yellow fever
A95.0  Sylvatic yellow fever;
            Jungle yellow fever
A95.1  Urban yellow fever
A95.9  Yellow fever, tidak dijelaskan

A96     Demam berdarah arenavirus
A96.0  Demam berdarah Junin
            Demam berdarah Argentina
A96.1  Demam berdarah Machupo
            Demam berdarah Bolivia
A96.2  Demam Lassa
A96.8  Demam berdarah arenavirus lain
A96.9  Demam berdarah arenavirus, tidak dijelaskan

A98     Demam berdarah virus lain, not elsewhere classified
Kecuali:      Demam berdarah dengue (A91)
                   Demam berdarah chikungunya (A92.0)
A98.0  Demam berdarah Crimea-Congo:
            Demam berdarah Asia tengah
A98.1  Demam berdarah Omsk
A98.2  Penyakit Kyasanur Forest
A98.3  Penyakit virus Marburg
A98.4  Penyakit virus Ebola
A98.5  Demam berdarah dengan gejala ginjal
            Demam berdarah epidemik, demam berdarah Korea, demam berdarah Russia
            Penyakit virus Hantaan
            Nephropathia epidemica
A98.8  Demam berdarah virus lain yang dijelaskan

A99     Demam berdarah akibat virus yang tidak dijelaskan

Infeksi virus dengan lesi kulit dan mukosa (B00-B09)
B00     Infeksi herpesvirus [herpes simplex]
Kecuali:      Infeksi herpesvirus anogenital (A60.-),
                   Herpangina (B08.5), mononucleosis gammaherpesvirus (B27.0),
                   Infeksi herpesvirus kongenital (P35.2)
B00.0  Eczema herpeticum;
            Erupsi variselliformis Kaposi
B00.1  Dermatitis vesikularis herpesvirus
            Herpes simplex fasialis, herpes simplex labialis
            Dermatitis vesikularis pada telinga atau bibir akibat human (α) herpesvirus 2
B00.2  Gingivostomatitis dan pharyngotonsillitis herpesvirus;
            Pharyngitis herpesvirus
B00.3† Meningitis herpesvirus (G02.0*)
B00.4† Encephalitis herpesvirus (G05.1*):
            Meningoencephalitis herpesvirus,
            Penyakit Simian B [simian = monyet]
B00.5† Penyakit mata herpesvirus:
            Dermatitis herpesvirus kelopak mata (H03.1*),
            Konjungtivitis herpesvirus (H13.1*)
            Keratitis herpesvirus (H19.1*), keratoconjunctivitis herpesvirus (H19.1*)
            Iridocyclitis herpesvirus (H22.0*), iritis herpesvirus (H22.0*)
            Uveitis anterior herpesvirus (H22.0*)
B00.7  Penyakit herpesvirus disseminata,
            Septikemia herpesvirus
B00.8  Bentuk lain infeksi herpesvirus
            hepatitis herpesvirus † (K77.0*), whitlow herpesvirus
B00.9  Infeksi herpesvirus, tidak dijelaskan
            Infeksi herpes simplex NOS

B01     Varicella [chickenpox]
B01.0† Meningitis varicella (G02.0*)
B01.1† Ensefalitis varicella (G05.1*)
            Ensefalitis postchickenpox; ensefalomyelitis varicella
B01.2† Pneumonia varicella (J17.1*)
B01.8  Varicella dengan komplikasi lain
B01.9  Varicella tanpa komplikasi
            Varicella NOS
B02     Zoster [herpes zoster]
B02.0† Ensefalitis zoster (G05.1*);
            Meningoensefphalitis zoster
B02.1† Meningitis zoster (G02.0*)
B02.2† Zoster yang melibatkan sistem syaraf lainnya
            Ganglionitis genikulata pascaherpes (G53.0*)
            Neuralgia trigeminus pascaherpes (G53.0*)
            Polyneuropathy pascaherpes (G63.0*)
B02.3† Penyakit mata zoster
            Blefaritis zoster (H03.1*),
            Konjungtivitis zoster (H13.1*), skleritis zoster (H19.0*),
            Keratitis zoster (H19.2*), keratokonjungtivitis zoster (H19.2*),
            Iritis zoster (H22.0*), dan iridosiklitis zoster (H22.0*)
B02.7  Zoster disseminata
B02.8  Zoster dengan komplikasi lain
B02.9  Zoster tanpa komplikasi, zoster NOS

B03     Smallpox
Tahun 1980 World Health Assembly ke-33 menyatakan smallpox telah  hapus.
Klasifikasi ini masih dipertahankan untuk tujuan pengawasan.

B04     Monkeypox

B05     Measles
Termasuk   : morbilli
Kecuali       : subacute sclerosing panencephalitis (A81.1)
B05.0† Measles dengan komplikasi encephalitis (G05.1*),
            Ensefalitis pasca measles
B05.1† Measles dengan komplikasi meningitis (G02.0*),
            meningitis pasca measles
B05.2† Measles dengan komplikasi pneumonia (J17.1*),
            Pneumonia pasca measles
B05.3† Measles dengan pasca measles komplikasi otitis media (H67.1*),
            Otitis media pasca measles
B05.4  Measles dengan komplikasi usus
B05.8  Measles dengan komplikasi lain,
            Keratitis dan keratoconjunctivitis measles † (H19.2*)
B05.9  Measles tanpa komplikasi,
            Measles NOS

B06     Rubella [German measles]
Kecuali       : rubella kongenital (P35.0)
B06.0† Rubella dengan komplikasi neurologis
            Meningitis rubella (G02.0*),
            Ensefalitis rubella (G05.1*), meningoensefalitis rubella(G05.1*)
B06.8  Rubella dengan komplikasi lain
            Arthritis rubella † (M01.4*),
            Pneumonia rubella † (J17.1*)
B06.9  Rubella tanpa komplikasi
            Rubella NOS

B07     Viral warts – jerawat virus
Verruca: simplex, vulgaris
Kecuali       anogenital (venereal) warts (A63.0)
                   papilloma pada: larynx (D14.1), cervix (D26.0), atau bladder (D41.4)
B08     Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, N.E.C.
Kecuali:      penyakit virus stomatitis vesikularis (A93.8)
B08.0  Infeksi orthopoxvirus lain:
            Cowpox, Pseudocowpox [milker's node],
            Penyakit virus Orf, Vaccinia
            Kecuali: monkeypox (B04)
B08.1  Molluscum contagiosum
B08.2  Exanthema subitum [sixth disease]
B08.3  Erythema infectiosum [fifth disease]
B08.4  Stomatitis vesikularis enterovirus dengan eksantema
            Penyakit tangan, mulut dan kaki
B08.5  Faringitis vesikularis enterovirus ,
            Herpangina
B08.8  Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa yang dijelaskan
            Faringitis limfonodularis enterovirus, penyakit kaki dan mulut
            Penyakit virus Tanapox, penyakit virus Yaba pox.
B09     Infeksi virus lain dengan lesi kulit dan membran mukosa, tidak dijelaskan
            Enanthema virus NOS, exanthema virus NOS

Hepatitis virus(B15-B19)
Kecuali:      hepatitis herpesvirus [herpes simplex] (B00.8)
                   hepatitis cytomegalovirus (B25.1), sequelae hepatitis virus (B94.2)
B15     Hepatitis akut A
B15.0  Hepatitis A dengan koma hepatika
B15.9  Hepatitis A tanpa koma hepatika,
            Hepatitis A (akut) (virus) NOS

B16     Hepatitis akut B
B16.0  Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), dengan koma hepatika
B16.1  Hepatitis akut B dengan delta-agent (koinfeksi), tanpa koma hepatika
B16.2  Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dengan koma hepatika
B16.9  Hepatitis akut B tanpa delta-agent, dan tanpa koma hepatika
            Hepatitis B (akut) (virus) NOS

B17     Hepatitis virus akut lain
B17.0  Delta-(super)infection akut terhadap carrier hepatitis B
B17.1  Hepatitis akut C
B17.2  Hepatitis akut E
B17.8  Hepatitis virus akut lain yang dijelaskan,
            Hepatitis non-A non-B (akut) (virus) NEC

B18     Hepatitis virus kronis
B18.0  Hepatitis virus B kronis dengan delta-agent
B18.1  Hepatitis virus B kronis tanpa delta-agent,
            Hepatitis (virus) kronis B
B18.2  Hepatitis virus C kronis
B18.8  Hepatitis virus kronis lain
B18.9  Hepatitis virus kronis, tidak dijelaskan

B19     Hepatitis virus, tidak dijelaskan
B19.0  Hepatitis virus yang tidak dijelaskan dengan koma
B19.9  Hepatitis virus yang tidak dijelaskan tanpa koma hepatika
            Hepatitis virus NOS

Penyakit human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
Catatan:             Subkategori karakter ke-4 pada B20-B23 disediakan untuk pemakaian opsi kalau pengkodean ganda tidak mungkin atau tidak diinginkan untuk identifikasi keadaan spesifik.
Kecuali:             Status infeksi HIV asimptomatik (Z21)

B20     Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit
Kecuali:      sindroma infeksi akut HIV (B23.0)
B20.0  Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi mycobacteria
            Penyakit HIV yang menyebabkan tuberkulosis
B20.1  Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi bakteri lain
B20.2  Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit cytomegalovirus
B20.3  Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi virus lain
B20.4  Penyakit HIV yang menyebabkan kandidiasis
B20.5  Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit jamur lain
B20.6  Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonia Pneumocystis carinii
B20.7  Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi ganda
B20.8  Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit lain
B20.9  Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan
            Penyakit HIV yang menyebabkan infeksi NOS

B21     Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas
B21.0  Penyakit HIV yang menyebabkan sarkoma Kaposi
B21.1  Penyakit HIV yang menyebabkan limfoma Burkitt
B21.2  Penyakit HIV yang menyebabkan jenis lain limfoma non-Hodgkin
B21.3  Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain pada jaringan limfoid, hematopoietik dan yang terkait
B21.7  Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas ganda
B21.8  Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas lain
B21.9  Penyakit HIV yang menyebabkan neoplasma ganas yang tidak dijelaskan

B22     Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit lain yang dijelaskan
B22.0  Penyakit HIV yang menyebabkan ensefalopati
            Dementia HIV
B22.1  Penyakit HIV yang menyebabkan pneumonitis interstitialis llimfoid
B22.2  Penyakit HIV yang menyebabkan wasting syndrome
            Penyakit HIV yang menyebabkan gagal bertumbuh
            Penyakit kurus (Slim disease)
B22.7  Penyakit HIV yang menyebabkan penyakit ganda yang diklasifikasi di tempat lain
            Catatan: Untuk pemakaian kategori ini, perlu rujukan ke aturan pengkodean morbiditas dan mortalitas di Volume 2.

B23     Penyakit HIV yangmenyebabkan kondisi lain
B23.0  Sindroma infeksi HIV akut
B23.1  Penyakit HIV yang menyebabkan limfadenopati umum (persistent)
B23.2  Penyakit HIV yang menyebabkan kelainan haematologis dan immunologis, n.e.c.
B23.8  Penyakit HIV yang menyebabkan kondisi lain yang dijelaskan

B24     Penyakit HIV, tidak dijelaskan
Acquired immunodeficiency syndrome [AIDS] NOS
AIDS-related complex [ARC] NOS

Penyakit virus lain (B25-B34)
B25     Penyakit Cytomegalovirus (CMV)
Kecuali:      infeksi CMV kongenital (P35.1),
                   mononucleosis CMV (B27.1)
B25.0† Pneumonitis CMV (J17.1*)
B25.1† Hepatitis CMV (K77.0*)
B25.2† Pancreatitis CMV (K87.1*)
B25.8  Penyakit CMV lain
B25.9  Penyakit CMV, tidak dijelaskan

B26     Mumps
B26.0† Orchitis mumps (N51.1*)
B26.1† Meningitis mumps (G02.0*)
B26.2† Encephalitis mumps (G05.1*)
B26.3† Pancreatitis mumps (K87.1*)
B26.8  Mumps dengan komplikasi lain:
            Polyneuropathy mumps† (G63.0*), myocarditis mumps† (I41.1*)
            Arthritis mumps† (M01.5*), nephritis mumps† (N08.0*)
B26.9  Mumps tanpa komplikasi
            Mumps NOS, Parotitis NOS

B27     Mononucleosis infeksiosa
Termasuk: glandular fever, monocytic angina, penyakit Pfeiffer'
B27.0  Mononucleosis gammaherpesvirus;
            Mononucleosis akibat virus Epstein-Barr
B27.1  Mononucleosis CMV
B27.8  Mononucleosis infeksiosa lain
B27.9  Mononucleosis infeksiosa, tidak dijelaskan

B30     Konjungtivitis virus
Kecuali:      penyakit mata herpesvirus [herpes simplex] (B00.5),
                   penyakit mata zoster (B02.3)

B30.0† Keratoconjunctivitis akibat adenovirus (H19.2*);
            Keratoconjunctivitis epidemika,
            Shipyard eye
B30.1† Konjungtivitis akibat adenovirus (H13.1*),
            Konjungtivitis folikularis adenovirus akut,
            Swimming-pool conjunctivitis
B30.2  Faringokonjungtivitis virus
B30.3† Konjungtivitis hemoragika epidemik akut (enterovirus) (H13.1*);
            Konjungtivitis akibat coxsackievirus 24,
            Konjungtivitis akibat enterovirus 70
            Konjungtivitis hemoragika (akut) (epidemik)
B30.8† Konjungtivitis virus lainnya (H13.1*);
            Konjungtivitis Newcastle
B30.9  Konjungtivitis virus, tidak dijelaskan

B33     Penyakit virus lain, not elsewhere classified
B33.0  Myalgia epidemik
            Penyakit Bornholm
B33.1  Penyakit Ross River
            Demam Ross River
            Poliartritis dan exantema epidemik
B33.2  Karditis virus
B33.3  Infeksi retrovirus, not elsewhere classified;
            Infeksi retrovirus NOS
B33.8  Penyakit virus lain yang dijelaskan.

B34     Penyakit virus dengan situs tidak dijelaskan
Kecuali:      infeksi herpesvirus NOS (B00.9)
                   penyakit CMV NOS (B25.9)
                   infeksi retrovirus NOS (B33.3)
                   virus sebagai penyebab penyakit yang diklasifikasikan pada bab lain (B97.-)
B34.0  Infeksi adenovirus, tidak dijelaskan
B34.1  Infeksi enterovirus, tidak dijelaskan
            Infeksi coxsackievirus NOS
            Infeksi echovirus NOS
B34.2  Infeksi coronavirus, tidak dijelaskan
B34.3  Infeksi parvovirus, tidak dijelaskan
B34.4  Infeksi papovavirus, tidak dijelaskan
B34.8  Infeksi virus lain yang situsnya tidak dijelaskan
B34.9  Infeksi virus, tidak dijelaskan;
            Viraemia NOS

Mycoses (B35-B49)
Kecuali:      mycosis fungoides (C84.0)
                   pneumonitis hipersensitif akibat debu organik (J67.-)
B35     Dermatophytosis
Termasuk:  favus
                   infeksi Epidermophyton, Microsporum and Trichophyton
                   tinea, semua jenis kecuali yang ada pada B36.-
B35.0  Tinea barbae dan tinea capitis
            Ringworm (jamur) jenggot, ringworm kulit kepala, kerion, sycosis jamur
B35.1  Tinea unguium
            Onychomycosis, onychia dermatophyta, dermatophytosis kuku, ringworm kuku
B35.2  Tinea manuum
            Dermatophytosis tangan, hand ringworm
B35.3  Tinea pedis
            Athlete's foot, dermatophytosis kaki, foot ringworm
B35.4  Tinea corporis
            Ringworm badan
B35.5  Tinea imbricata
            Tokelau
B35.6  Tinea cruris;
            Dhobi itch, groin ringworm, jock itch
B35.8  Dermatophytosis lain
            Dermatophytosis disseminata, dermatophytosis granulomatosa
B35.9  Dermatophytosis, tidak dijelaskan;
            Ringworm NOS

B36     Mikosis permukaaan lainnya
B36.0  Pityriasis versicolor
            Tinea flava, tinea versicolor, [panu]
B36.1  Tinea nigra;
            Microsporosis nigra, pityriasis nigra
            Keratomycosis nigricans palmaris
B36.2  White piedra
            Tinea blanca
B36.3  Black piedra
B36.8  Mikosis superfisialis lain yang dijelaskan
B36.9  Mikosis superfisialis, tidak dijelaskan

B37     Candidiasis
Termasuk:  candidosis, miniliasis
Kecuali:      kandidiasis neonatus (P37.5)
B37.0  Stomatitis kandida
            Oral thrush
B37.1  Kandidiasis pulmonalis
B37.2  Kandidiasis kulit dan kuku;
            Onychia kandida, paronychia kandida
            Kecuali:        dermatitis diaper (L22)
B37.3† Kandidiasis vulva dan vagina (N77.1*);
            Vulvovaginitis kandida, vulvovaginitis monilia; vaginal thrush
B37.4† Kandidiasis urogenital lain;
            Balanitis kandida (N51.2*), urethritis kandida (N37.0*)
B37.5† Meningitis kandida(G02.1*)
B37.6† Endokarditis kandida (I39.8*)
B37.7  Septikemia kandida
B37.8  Kandidiasis pada situs lain;
            Cheilitis kandida
            Enteritis kandida
B37.9  Kandidiasis, tidak dijelaskan;
            Thrush NOS

B38     Coccidioidomycosis
B38.0  Koksidioidomikosis paru-paru akut
B38.1  Koksidioidomikosis paru-paru kronis
B38.2  Koksidioidomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B38.3  Koksidioidomikosis kulit
B38.4†        Koksidioidomikosis meningitis (G02.1*)
B38.7  Koksidioidomikosis disseminata
            Koksidioidomikosis generalisata
B38.8  Bentuk lain koksidioidomikosis
B38.9  Koksidioidomikosis, tidak dijelaskan

B39     Histoplasmosis
B39.0  Histoplasmosis capsulati paru-paru akut
B39.1  Histoplasmosis capsulati paru-paru kronis
B39.2  Histoplasmosis capsulati paru-paru, tidak dijelaskan
B39.3  Histoplasmosis capsulati disseminata
            Histoplasmosis capsulati generalisata
B39.4  Histoplasmosis capsulati, tidak dijelaskan
            Histoplasmosis Amerika
B39.5  Histoplasmosis duboisii
            Histoplasmosis Afrika
B39.9  Histoplasmosis, tidak dijelaskan

B40     Blastomycosis
Kecuali:      Blastomikosis Brazilia (B41.-)
                   Blastomikosis keloid (B48.0)
B40.0  Blastomikosis paru-paru akut
B40.1  Blastomikosis paru-paru kronis
B40.2  Blastomikosis paru-paru, tidak dijelaskan
B40.3  Blastomikosis kulit
B40.7  Blastomikosis disseminata
            Blastomikosis generalisata
B40.8  Bentuk lain blastomikosis
B40.9  Blastomikosis, tidak dijelaskan

B41     Parakoksidioidomikosis
Termasuk:  Blastomikosis Brazilia
                   Penyakit Lutz
B41.0  Parakoksidioidomikosis paru-paru
B41.7  Parakoksidioidomikosis disseminata
            Parakoksidioidomikosis umum
B41.8  Bentuk lain parakoksidioidomikosis
B41.9  Parakoksidioidomikosis, tidak dijelaskan

B42     Sporotrichosis
B42.0†        Sporotrikosis paru-paru (J99.8*)
B42.1  Sporotrikosis limfokutan
B42.7  Sporotrikosis disseminata
            Sporotrikosis umum
B42.8  Bentuk lain sporotrikosis
B42.9  Sporotrikosis, tidak dijelaskan

B43     Chromomycosis and phaeomycotic abscess
B43.0  Kromomikosis kulit
            Dermatitis verrucosa
B43.1  Abses otak phaeomikotik
            Kromomycosis otak
B43.2  Abses dan kista phaeomikotik subkutis
B43.8  Bentuk lain kromomikosis
B43.9  Kromomikosis, tidak dijelaskan

B44     Aspergillosis
Termasuk:  Aspergilloma
B44.0  Aspergillosis paru-paru invasif
B44.1  Aspergillosis paru-paru lainnya
B44.2  Aspergillosis paru-paru tonsil
B44.7  Aspergillosis paru-paru disseminata
            Aspergillosis umum
B44.8  Bentuk lain aspergillosis
B44.9  Aspergillosis, tidak dijelaskan

B45     Cryptococcosis
B45.0  Kriptokokosis paru-paru
B45.1  Kriptokokosis cerebralis
            Kriptokokosis meningocerebralis
            Meningitis cryptococcus † (G02.1*)
B45.2  Kriptokokosis kulit
B45.3  Kriptokokosis tulang
B45.7  Kriptokokosis disseminata
            Kriptokokosis umum
B45.8  Bentuk lain kriptokokosis
B45.9  Cryptococcosis, tidak dijelaskan

B46     Zygomycosis
B46.0  Mukormikosis paru-paru
B46.1  Mukormikosis rhinocerebralis
B46.2  Mukormikosis gastrointestinalis
B46.3  Mukormikosis kulit, mucormycosis subkutis
B46.4  Mukormikosis disseminata;
            Mukormikosis umum
B46.5  Mukormikosis, tidak dijelaskan
B46.8  Zygomikoses lain;
            Entomophthoromycosis
B46.9  Zygomikosis, tidak dijelaskan;
            Phycomycosis NOS

B47     Mycetoma
B47.0  Eumycetoma
            Madura foot jenis mikotik; Maduromycosis
B47.1  Actinomycetoma
B47.9  Mycetoma, tidak dijelaskan;
            Madura foot NOS

B48     Mikosis lain, not elsewhere classified
B48.0  Lobomycosis
            Penyakit Lobo;
            Blastomikosis keloid
B48.1  Rhinosporidiosis
B48.2  Allescheriasis
            Infeksi Pseudallescheria boydii
            Kecuali:        eumycetoma (B47.0)
B48.3  Geotrichosis;
            Stomatitis geotrichum
B48.4  Penicillosis
B48.7  Mikoses oportunistik
B48.8  Mikoses lain yang dijelaskan
            Adiaspiromycosis

B49     Mycosis, tidak dijelaskan
            Fungaemia NOS

Penyakit-penyakit akibat protozoa (B50-B64)
Kecuali:      amoebiasis (A06.-),
                   penyakit usus akibat protozoal lain (A07.-)
B50     Malaria Plasmodium falciparum
Termasuk: infeksi campuran P. falciparum dengan Pasmodium spp. lain
B50.0  Malaria P. falciparum dengan komplikasi otak
            Malaria otak NOS
B50.8  Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi lain
            Malaria P. falciparum berat dan berkomplikasi NOS
B50.9  Malaria P. falciparum, tidak dijelaskan

B51     Malaria Plasmodium vivax
Termasuk: infeksi campuran P. vivax dengan Plasmodium spp. lain
Kecuali:      bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
B51.0  Malaria P. vivax dengan ruptur limpa
B51.8  Malaria P. vivax dengan komplikasi lain
B51.9  Malaria P. vivax tanpa komplikasi
            Malaria P. vivax NOS

B52     Malaria Plasmodium malariae
Termasuk: infeksi campuran P. malariae dengan Plasmodium spp. lain
Kecuali:      bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
                   bercampur dengan P. vivax (B51.-)
B52.0  Malaria P. malariae dengan nephropathy
B52.8  Malaria P. malariae dengan komplikasi lain
B52.9  Malaria P. malariae tanpa komplikasi
            Malaria P. malariae NOS

B53     Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan
B53.0  Malaria P. ovale
            Kecuali:        bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
                          bercampur dengan P. vivax (B51.-)
                          bercampur dengan P. malariae (B52.-)
B53.1  Malaria akibat plasmodia simian (monyet)
            Kecuali:        bercampur dengan P. falciparum (B50.-)
                          bercampur dengan P. vivax (B51.-)
                          bercampur dengan P. malariae (B52.-)
                          bercampur dengan P. ovale (B53.0),
B53.8  Malaria lain yang secara parasitologi dipastikan, not elsewhere classified;
            Malaria yang secara parasitologi dipastikan NOS.
B54     Malaria yang tidak dijelaskan
            Malaria yang didiagnosa secara klinis tanpa konfirmasi parasitologi

B55     Leishmaniasis
B55.0  Leishmaniasis viseral;
            Kala-azar;
            Leishmaniasis kulit pasca-kala-azar
B55.1  Leishmaniasis kulit
B55.2  Leishmaniasis mukokutan
B55.9  Leishmaniasis, tidak dijelaskan

B56     Trypanosomiasis Afrika
B56.0  Trypanosomiasis Gambia; West African sleeping sickness
B56.1  Trypanosomiasis Rhodesia; East African sleeping sickness
B56.9  Trypanosomiasis Afrika, tidak dijelaskan; Sleeping sickness NOS

B57     Penyakit Chagas
Termasuk: American trypanosomiasis;
                   Infeksi Trypanosoma cruzi
B57.0† Penyakit Chagas akut yang melibatkan jantung (I41.2*, I98.1*)
            Penyakit Chagas akut yang melibatkan kardiovaskuler NEC (I98.1*)
            Penyakit Chagas akut dengan miokarditis (I41.2*)
B57.1  Penyakit Chagas akut tanpa melibatkan jantung;
            Penyakit Chagas akut NOS
B57.2† Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan jantung (I41.2*, I98.1*)
            Trypanosomiasis Amerika NOS
            Penyakit Chagas (kronis) NOS
            Penyakit Chagas (kronis) (dengan) melibatkan kardiovaskuler NEC (I98.1*),
            Penyakit Chagas (kronis) (dengan) myokarditis (I41.2*)
            Trypanosomiasis NOS, di tempat penyakit Chagas prevalent
B57.3 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem pencernaan
B57.4 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan sistem syaraf
B57.5 Penyakit Chagas (kronis) yang melibatkan organ lain

B58     Toxoplasmosis
Termasuk: Infeksi Toxoplasma gondii
Kecuali:      Toxoplasmosis kongenital (P37.1)
B58.0† Okulopati toxoplasma;
            chorioretinitis toxoplasma (H32.0*)
B58.1† Hepatitis toxoplasma (K77.0*)
B58.2† Meningoencephalitis toxoplasma (G05.2*)
B58.3† Toxoplasmosis paru-paru (J17.3*)
B58.8  Toxoplasmosis yang melibatkan organ lain:
            Miokarditis toxoplasma † (I41.2*);
            Miositis toxoplasma † (M63.1*)
B58.9  Toxoplasmosis, tidak dijelaskan

B59     Pneumocystosis
            Pneumonia akibat Pneumocystis carinii

B60     Penyakit protozoa lain, not elsewhere classified
Kecuali:      Kriptosporidiosis (A07.2);
                   Isosporiasis (A07.3)
B60.0  Babesiosis
            Piroplasmosis [infeksi intraeritrosit pada hewan]
B60.1  Acanthamoebiasis
            Konjungtivitis akibat Acanthamoeba† (H13.1*)
            Keratokonjungtivitis akibat Acanthamoeba† (H19.2*)
B60.2  Naegleriasis
            Meningoensefalitis amuba primer † (G05.2*)
B60.8  Penyakit protozoa lain yang dijelaskan:
            Mikrosporidiosis

B64     Penyakit protozoa yang tidak dijelaskan

Helminthiases (B65-B83)
B65     Schistosomiasis [bilharziasis]
Termasuk: snail fever
B65.0  Skistosomiasis akibat Schistosoma haematobium [schistosomiasis urine]
B65.1  Skistosomiasis akibat Schistosoma mansoni [schistosomiasis usus]
B65.2  Skistosomiasis akibat Schistosoma japonicum:
            Skistosomiasis Asia
B65.3  Dermatitis cercaria
            Swimmer's itch
B65.8  Skistosomiasis lain:
            Infeksi Schistosoma intercalatum, Schistosoma mattheei, Schistosoma mekongi
B65.9  Skistosomiasis, tidak dijelaskan

B66     Infeksi cacing jaringan (fluke) lainnya
B66.0  Opisthorchiasis
            Infeksi cacing hati kucing
            Opisthorchis (felineus)(viverrini)
B66.1  Clonorchiasis
            Penyakit cacing hati Cina,
            Penyakit cacing hati oriental;
            Infeksi Clonorchis sinensis
B66.2  Dicrocoeliasis
            Infeksi Dicrocoelium dendriticum
            Infeksi cacing jaringan lancet
B66.3  Fascioliasis
            Infeksi: Fasciola gigantica, F. hepatica, F. indica;
            Penyakit cacing hati domba
B66.4  Paragonimiasis
            Infeksi Paragonimus sp;
            Penyakit cacing paru-paru
            Distomiasis paru-paru
B66.5  Fasciolopsiasis
            Infeksi Fasciolopsis buski;
            Distomiasis usus
B66.8  Infeksi fluke lain
            Echinostomiasis, Heterophyiasis, Metagonimiasis, Nanophyetiasis, Watsoniasis
B66.9  Infeksi cacing jaringan, tidak dijelaskan

B67     Echinococcosis
Termasuk:  hydatidosis
B67.0  Infeksi Echinococcus granulosus pada liver
B67.1  Infeksi Echinococcus granulosus pada lung
B67.2  Infeksi Echinococcus granulosus pada bone
B67.3  Infeksi Echinococcus granulosus pada, other and multiple sites
B67.4  Infeksi Echinococcus granulosus, tidak dijelaskan
B67.5  Infeksi Echinococcus multilocularis pada hati
B67.6  Infeksi Echinococcus multilocularis pada situs lain dan ganda
B67.7  Infeksi Echinococcus multilocularis, tidak dijelaskan
B67.8  Echinococcosis pada hati, tidak dijelaskan
B67.9  Echinococcosis, di tempat lain and tidak dijelaskan;Echinococcosis NOS

B68     Taeniasis
Kecuali:      cysticercosis (B69.-)
B68.0  Taeniasis Taenia solium
            (Infeksi) cacing pita babi
B68.1  Taeniasis Taenia saginata
            (Infeksi) cacing pita sapi
            Infeksi cacing pita Taenia saginata dewasa
B68.9  Taeniasis, tidak dijelaskan

B69     Cysticercosis
Termasuk: infeksi cysticerciasis akibat bentuk larva Taenia solium
B69.0  Cysticercosis sistem syaraf pusat
B69.1  Cysticercosis mata
B69.8  Cysticercosis pada situs lain
B69.9  Cysticercosis, tidak dijelaskan

B70     Diphyllobothriasis and sparganosis
B70.0  Diphyllobothriasis:
            Infeksi Diphyllobothrium (dewasa) (latum) (pacificum),
            (Infeksi) cacing pita ikan
            Kecuali:        diphyllobothriasis larva (B70.1)
B70.1  Sparganosis
            Infeksi Sparganum (mansoni)(proliferum); infeksi larva Spirometra
            Diphyllobothriasis larva
            Spirometrosis
B71     Infeksi cestoda lainnya
B71.0  Hymenolepiasis
            (Infeksi) cacing pita cebol (dwarf)
            (Infeksi) cacing pita tikus
B71.1  Dipylidiasis
            (Infeksi) cacing pita anjing
B71.8  Infeksi cestoda lain yang dijelaskan
            Coenurosis
B71.9  Infeksi cestoda, tidak dijelaskan:
            (Infeksi) cacing pita NOS

B72     Dracunculiasis
Infeksi Dracunculus medinensis,
Infeksi cacing Guinea
B73     Onchocerciasis
Infeksi Onchocerca volvulus,
Onchocercosis,
River blindness

B74     Filariasis
Kecual:              Onchocerciasis (B73);
                   Eosinofilia (pulmonalis) tropis NOS (J82)
B74.0  Filariasis akibat Wuchereria bancrofti:
            Elefantiasis bancrofti,
            Filariasis bancrofti
B74.1  Filariasis akibat Brugia malayi
B74.2  Filariasis akibat Brugia timori
B74.3  Loiasis
            Infeksi Loa loa
            Sembab Calabar
            Penyakit cacing mata Afrika
B74.4  Mansonelliasis:
            Infeksi Mansonella ozzardi, M. perstans, M. streptocerca
B74.8  Filariasis lain
            Dirofilariasis
B74.9  Filariasis, tidak dijelaskan

B75     Trichinellosis
Infeksi Trichinella spp;
Trichiniasis

B76     Hookworm diseases
Termasuk:  Uncinariasis
B76.0  Ancylostomiasis
            Infeksi Ancylostoma sp.
B76.1  Necatoriasis
            Infeksi Necator americanus
B76.8  Penyakit cacing tambang lain
B76.9  Penyakit cacing tambang, tidak dijelaskan:
            Cutaneous larva migrans NOS

B77     Ascariasis
Termasuk:  Askaridiasis
                   Infeksi cacing gelang
B77.0  Askariasis dengan komplikasi usus
B77.8  Askariasis dengan komplikasi lain
B77.9  Askariasis, tidak dijelaskan

B78     Strongyloidiasis
Infeksi Strongyloides stercoralis, menyebabkan rash kulit, eosinofilia, dan nyeri perut.
B78.0  Strongyloidiasis usus
B78.1  Strongyloidiasis kulit
B78.7  Strongyloidiasis disseminata
B78.9  Strongyloidiasis, tidak dijelaskan

B79     Trichuriasis - Trichocephaliasis;: Whipworm (penyakit)(infeksi)
Trichocephaliasis
(Penyakit)(infeksi) whipworm [cacing cambuk]

B80     Enterobiasis - Oxyuriasis; Pinworm infection; infeksi Threadworm
Oxyuriasis
Infeksi pinworm [cacing jarum]
Infeksi threadworm [cacing benang]

B81     Helminthiasis usus lainnya, not elsewhere classified
Kecuali:      angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis (B83.2)
B81.0  Anisakiasis
            Infeksi larva Anisakis
B81.1  Capillariasis usus
            Capillariasis NOS
            Infeksi Capillaria philippinensis,
            Kecuali: capillariasis hati (B83.8)
B81.2  Trichostrongyliasis
B81.3  Angiostrongyliasis usus
            Infeksi Parastrongylus costaricensis
B81.4  Helminthiasis usus campuran
            Helminthiasis campuran NOS
            Infeksi cacing usus yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di antara kategori B65.0-B81.3 dan B81.8.
B81.8  Helminthiasis usus lain yang dijelaskan
            Infeksi Oesophagostomum sp. [oesophagostomiasis]
            Infeksi Ternidens diminutus [ternidensiasis]

B82     Parasitisme usus yang tidak dijelaskan
B82.0  Intestinal helminthiasis, tidak dijelaskan
B82.9  Intestinal parasitism, tidak dijelaskan

B83     Helminthiasis lain
Kecuali:      Capillariasis NOS (B81.1), capillariasis usus (B81.1)
B83.0  Visceral larva migrans
            Toxocariasis
B83.1  Gnathostomiasis:
            Wandering swelling – sembab berpindah
B83.2  Angiostrongyliasis akibat Parastrongylus cantonensis
            Eosinophilic meningoencephalitis† (G05.2*)
            Kecuali:        angiostrongyliasis usus (B81.3)
B83.3  Syngamiasis
            Syngamosis
B83.4  Hirudiniasis internal
            Kecuali:        Hirudiniasis eksternal (B88.3)
B83.8  Helminthiasis lain yang dijelaskan
            Acanthocephaliasis
            Gongylonemiasis
            Hepatic capillariasis
            Metastrongyliasis
            Thelaziasis
B83.9  Helminthiasis, tidak dijelaskan:
            Cacingan NOS
            Kecuali: helminthiasis usus NOS (B82.0)

Pediculosis, acariasis and other infestations (B85-B89)
B85     Pediculosis and phthiriasis
B85.0  Pediculosis akibat Pediculus humanus capitis
            Infestasi kutu kepala
B85.1  Pediculosis akibat Pediculus humanus corporis
            Infestasi kutu badan
B85.2  Pediculosis, tidak dijelaskan
B85.3  Phthiriasis
            Infestasi Phthirus pubis, infestasi crab-louse (kutu daerah pubis)
B85.4  Campuran pediculosis and phthiriasis
            Infestasi yang dapat diklasifikasikan pada lebih dari satu di antara kategori B85.0-B85.3

B86     Scabies
Sarcoptic itch

B87     Myiasis
Termasuk: infestasi oleh larva lalat
B87.0  Myiasis kulit
            Myiasis menjalar
B87.1  Myiasis luka
            Myiasis traumatika
B87.2  Myiasis okuler
B87.3  Myiasis nasopharyngs
            Myiasis laryngs
B87.4  Myiasis aural
B87.8  Myiasis tempat lain
            Myiasis genitourinarius
            Myiasis usus
B87.9  Myiasis, tidak dijelaskan

B88     Infestasi lain
B88.0  Acariasis lain:
            Dermatitis acarine;
            Trombiculosis
            Dermatitis akibat: Demodex sp., Dermanyssus gallinae, Liponyssoides sanguineus
            Kecuali:        scabies (B86)
B88.1  Tungiasis [sandflea infestation]
B88.2  Infestasi artropoda lain:
Scarabiasis
B88.3  Hirudiniasis eksternal:
            Infestasi leech (lintah) NOS
            Kecuali: hirudiniasis internal (B83.4)
B88.8  Infestasi lain yang dijelaskan
            Ichthyoparasitism akibat Vandellia cirrhosa
            Linguatulosis
            Porocephaliasis
B88.9  Infestasi, tidak dijelaskan
            Infestasi (kulit) NOS
            Infestasi kutu NOS
            Parasit kulit NOS

B89     Penyakit parasit yang tidak dijelaskan

Sequel penyakit infeksi dan parasit (B90-B94)
Kategori ini digunakan untuk menunjukkan kondisi pada kategori A00-B89 sebagai penyebab sekuel, yang diklasifikasikan di tempat lain. Sekuel adalah kondisi yang dinyatakan demikian; serta efek lanjut dari penyakit yang dapat diklasifikasi pada kategori di atas kalau terdapat bukti bahwa penyakit itu tidak ada lagi.
B90     Sekuel tuberkulosis
B90.0  Sekuel TB sistem syaraf pusat
B90.1  Sekuel TB genitourinarius
B90.2  Sekuel TB tulang dan sendi
B90.8  Sekuel TB organ lain
B90.9  Sekuel TB paru-paru dan yang tidak dijelaskan
            Sekuel TB NOS

B91     Sekuel poliomyelitis
B92     Sekuel leprosy
B94     Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain dan yang tidak dijelaskan
B94.0  Sekuel trakoma
B94.1  Sekuel ensefalitis virus
B94.2  Sekuel hepatitis virus
B94.8  Sekuel penyakit infeksi dan parasit lain yang dijelaskan
B94.9  Sekuel penyakit infeksi dan parasit yang tidak dijelaskan

Bakteri, virus dan agen infeksi lain (B95-B97)
Kategori ini jangan sekali-kali digunakan untuk pengkodean primer. Mereka disediakan untuk digunakan sebagai kode tambahan kalau dirasa perlu mengidentifikasi agen infeksi penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain
B95     Streptococcus and staphylococcus penyebab penyakit yang diklasifikasi di bab lain
B95.0  Streptokokus, group A
B95.1  Streptokokus, group B
B95.2  Streptokokus, group D
B95.3  Streptokokus pneumoniae
B95.4  Streptokokus lain
B95.5  Streptokokus yang tidak dijelaskan
B95.6  Stafilokokus aureus
B95.7  Stafilokokus lain
B95.8  Stafilokokus yang tidak dijelaskan

B96     Bakteri lain penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain.
B96.0  Mycoplasma pneumoniae [M. pneumoniae]
            Pleuro-pneumonia-like-organism [PPLO]
B96.1  Klebsiella pneumoniae
B96.2  Escherichia coli
B96.3  Haemophilus influenzae
B96.4  Proteus (mirabilis)(morganii)
B96.5  Pseudomonas (aeruginosa)(mallei)(pseudomallei)
B96.6  Bacillus fragilis [B. fragilis]
B96.7  Clostridium perfringens [C. perfringens]
B96.8  Agen bakteri lain yang dijelaskan

B97     Agen virus penyebab penyakit yang diklasifikasikan di bab lain
B97.0  Adenovirus
B97.1  Enterovirus: Coxsackievirus, Echovirus
B97.2  Coronavirus
B97.3  Retrovirus: Lentivirus, Oncovirus
B97.4  Respiratory syncytial virus
B97.5  Reovirus
B97.6  Parvovirus
B97.7  Papillomavirus
B97.8  Virus lainnya

Penyakit-penyakit in feksi lain (B99)
B99     Penyakit infeksi lain dan yang tidak dijelaskan



Itulah sedikit terjemahan ICD 10 Volume 1 - BAB 1 
First
0 Komentar