TERJEMAHAN ICD 10 VOLUME 1
BAB VI
PENYAKIT SISTEM PERSYARAFAN (G00-G99)
Kondisis tertentu
yang bisa diklasifikasikan pada bab ini bisa disebabkan oleh efek obat atau
penyebab eksternal. Kode dari Bab XX bisa digunakan sebagai kode tambahan.
Blok-blok di dalam Bab ini adalah:
1. G00-G09 Penyakit
peradangan CNS
2. G10-G13 Atrofi
sistemik yang terutama mengganggu CNS
3. G20-G26 Kelainan
extrapyramid dan gerakan
4. G30-G32 Penyakit
degeneratif lain sistem syaraf
5. G35-G37 Penyakit-penyakit
demielinasi CNS
6. G40-G47 Kelainan
bersifat episode dan paroxysmal
7. G50-G59 Kelainan
syaraf, urat syaraf, dan pleksus
8. G60-G64 Polineuropati
dan kelainan lain sistem syaraf perifer
9. G70-G73 Penyakit-penyakit
myoneural junction dan otot
10. G80-G83 Kelumpuhan otak dan sindroma kelumpuhan
lainnya
11. G90-G99 Kelainan lain sistem syaraf
Kategori asterisk untuk Bab ini adalah sbb.:
G01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e.
G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit
lain c.e.
G05* Encephalitis, myelitis dan encephalomyelitis
pada penyakit c.e.
G07* Abses dan granuloma intrakranial dan
intraspinal pada penyakit y c.e.
G13* Atrofi sistemik yang terutama ,mengganggu CNS
pada penyakit c.e.
G22* Parkinsonism pada peny. c.e.
G26* Kelainan extrapyramid dan gerakan pada
penyakit c.e.
G32* Kelainan degeneratif lain sistem syaraf pada
penyakit c.e.
G46* Sindroma otak vaskuler pada CVD
(cerebrovascular diseases)
G53* Kelainan syaraf otak (nervus craniales) pada
penyakit c.e.
G55* Penekanan akar syaraf dan pleksus pada
penyakit c.e.
G59* Mononeuropati pada peny. c.e.
G63* Polyneuropati pada peny. c.e.
G73* Kelainan myoneural junction dan otot pada
penyakit c.e.
G94* Kelainan otak lainnya pada penyakit c.e.
G99* Kelainan sistem syaraf lainnya pada penyakit
c.e.
(c.e. = classified elsewhere;
yang klasifikasinya di tempat lain).
Penyakit-penyakit peradangan sistem syaraf pusat (G00-G09)
G00 Meningitis bakteri, not elsewhere
classified
Termasuk: bacterial: arachnoiditis, leptomeningitis,
meningitis, pachymeningitis
Kecuali: bacterial:: meningoencephalitis (G04.2),
meningomyelitis (G04.2)
G00.0 Meningitis haemophilus
Meningitis akibat Haemophilus
influenzae
G00.1 Meningitis pneumokokus
G00.2 Meningitis streptokokus
G00.3 Meningitis stafilokokus
G00.8 Meningitis bakteri lain
Meningitis akibat Escherichia koli,
basil Friedländer, Klebsiella
G00.9 Meningitis bakteri, tak dijelaskan
Meningitis: purulenta NOS, piogenik
NOS, supuratif NOS
G01* Meningitis pada penyakit bakteri c.e.
Meningitis
(pada): demam tifus (A01.0†), infeksi salmonella (A02.2†), tuberkulosa (A17.0†)
anthrax (A22.8†), leptospirosis (A27.- †),
listeria (A32.1†), meningococcus (A39.0†)
sifilis: kongenital (A50.4†),
sekunder (A51.4†)
neurosifilis (A52.1†), gonokokus
(A54.8†), penyakit Lyme (A69.2†)
Kecuali : meningoensefalitis dan meningomielitis
pada penyakit bakteri c.e. (G05.0*)
G02* Meningitis pada penyakit infeksi dan parasit
lain, c.e.
Kecuali: meningoensefalitis/meningomielitis pada
penyakit infeksi dan parasit c.e. (G05.1-G05.2*)
G02.0* Meningitis pada penyakit virus c. e.
Meningitis (akibat):
enterovirus (A87.0†),
adenovirus (A87.1†), herpesvirus [herpes simplex] (B00.3†),
varicella [chickenpox]
(B01.0†), zoster (B02.1†), measles (B05.1†),
rubella (B06.0†), mumps
(B26.1†), mononukleosis infesiosa (B27.- †)
G02.1* Meningitis pada mikosis
Meningitis (pada):
kandida (B37.5†),
koksidioidomikosis (B38.4†), kriptokokus (B45.1†)
G02.8* Meningitis pada penyakit infeksi dan
parasit lain, c.e.
Meningitis akibat: tripanosomiasis
Afrika (B56.-†), penyakit Chagas (kronis) (B57.4†)
G03 Meningitis akibat penyebab lain dan
penyebab yang tidak dijelaskan
Termasuk: arachnoiditis, leptomeningitis, meningitis dan
pachymeningitis,
akibat penyebab lain dan
penyebab yang tidak dijelaskan
Kecuali:
meningoensefalitis (G04.-), meningomyelitis
(G04.-)
G03.0 Meningitis nonpyogenik
Meningitis nonbakteri
G03.1 Meningitis kronis
G03.2 Meningitis berulang jinak [Mollaret]
G03.8 Meningitis akibat penyebab lain yang
dijelaskan
G03.9 Meningitis, tidak dijelaskan
Arachnoiditis (spinal) NOS
G04 Ensefalitis, myelitis dan ensefalomyelitis
Termasuk: myelitis asendens akut, meningoensefalitis,
meningomyelitis
Kecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toksik
(G92), NOS (G93.4)
mielitis transversa akut
(G37.3), mielitis nekrotikans subakut (G37.4)
multiple sclerosis (G35),
ensefalomielitis mialgika jinak (G93.3)
G04.0 Ensefalitis disseminata akut
Ensefalitis dan ensefalomielitis
pasca-immunisasi
gunakan kode eksternal Bab XX untuk identifikasi
vaksin
G04.1 Paraplegia spastik tropis
G04.2 Meningoensefalitis dan meningomielitis
bakteri, NEC
G04.8 Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis
lainnya
Ensefalitis dan ensefalomielitis
pasca-infeksi NOS
G04.9 Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis,
tidak dijelaskan
Ventrikulitis (serebri) NOS
G05* Ensefalitis, mielitis dan ensefalomielitis
pada penyakit c. e.
Termasuk Meningoensefalitis dan meningomielitis pada
penyakit c.e.
G05.0* Ensefalitis, mielitis dan
ensefalomielitis pada penyakit bakteri c.e.
Ensefalitis, mielitis atau
ensefalomielitis (pada): TB (A17.8†), listeria (A32.1†), meningococcus
(A39.8†), sifilis kongenital (A50.4†), sifilis lanjut (A52.1†)
G05.1* Ensefalitis, mielitis atau
ensefalomielitis pada penyakit virus c.e.
Ensefalitis, mielitis atau
ensefalomielitis (pada): herpesvirus [herpes simplex] (B00.4†), postchickenpox
(B01.1†), zoster (B02.0†), measles (B05.0†), rubella (B06.0†), cytomegalovirus
(B25.8†), mumps (B26.2†), enterovirus (A85.0†), adenovirus (A85.1†), influenza
(J10.8†, J11.8†)
G05.2* Ensefalitis, mielitis atau ensefalomielitis
pada penyakit infeksi dan parasit lain, c.e.
Ensefalitis, mielitis atau
ensefalomielitis (pada): tripanosomiasis afrika (B56.-†), penyakit Chagas
(kronis) (B57.4†), toxoplasmosis (B58.2†), naegleriasis (B60.2†)
Meningoensefalitis eosinophilia
(B83.2†)
G05.8* Ensefalitis, mielitis atau
ensefalomielitis pada penyakit lain c.e.
Encephalitis pada systemic lupus erythematosus
(M32.1†)
G06 Abses dan granuloma intrakranium dan
intraspinal
G06.0 Abses dan granuloma intrakranium
Abses (embolik)(dari): otak [bagian
mana pun], serebellum, serebrum, otogenik
Abses atau granuloma intrakranium:
epidura, extradura, subdura
G06.1 Abses dan granuloma intraspinal
Abses (embolik) dari medulla
spinalis [bagian mana pun]
Abses atau granuloma intraspinal:
epidura, extradura, subdura
G06.2 Abses ekstradura dan subdura, tidak dijelaskan
G07* Abses dan granuloma intrakranium dan
intraspinal pada penyakit c.e.
Abses otak: amoebik (A06.6†), gonokokus
(A54.8†), TB (A17.8†)
Granuloma skistosomiasis di otak
(B65.-†)
Tuberkuloma: otak (A17.8†), meninges
(A17.1†)
G08 Phlebitis
dan thrombophlebitis intrakranium dan intraspinal
Embolisme, endoflebitis, flebitis, thromboflebitis, atau thrombosis dengan
sepsis
pada
sinus venosa dan vena-vena intrakranium atau intraspinal
Kecuali: flebitis dan thromboflebitis intrakranium:
sebagai
komplikasi: abortus atau hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7); hamil,
melahirkan dan nifas (O22.5, O87.3)
yang
asalnya nonpyogenik (I67.6)
flebitis
dan thromboflebitis intraspinal nonpyogenik (G95.1)
G09 Sequelae
penyakit peradangan sistem syaraf pusat (SSP)
Kategori ini digunakan untuk kondisi yang
klasifikasi utamanya pada G00-G08 (kecuali yang memiliki asterisk [*]) sebagai
penyebab dari sekuel yang bisa diklasifikasi di tempat lain. Sekuel adalah
kondisi yang dinyatakan sebagai sekuel, atau efek jangka panjang, atau yang
terdapat satu tahun atau lebih setelah onset kondisi penyebab.
Kode ini tidak digunakan untuk kondisi utama
kalau sifat kondisi sisa tercatat. Ketika mengkode kondisi sisa, G09 bisa
digunakan sebagai kode tambahan. Perhatikan bahwa sekuel dari kategori G01*,
G02*, G05* dan G07* jangan dikode pada G09, tapi pada kategori yang tersedia
untuk sekuel kondisi yang mendasarinya, misalnya B90-B94. Kalau tidak terdapat
kategori sekuel untuk kondisi dasar, yang dikode adalah kondisi dasar itu
sendiri.
Contoh:
Kondisi utama: Tuli
akibat meningitis TB
Spesialisasi: Klinik bicara dan pendengaran
Kode: Gangguan pendengaran yang tidak
dijelaskan (H91.9) sebagai kondisi utama. B90.0 (sekuel TB sistem syaraf pusat)
bisa digunakan sebagai kode tambahan.
Kondisi
utama: Epilepsi akibat abses otak
Spesialisasi: Neurologi
Kode: Epilepsi yang tidak dijelaskan
(G40.9) sebagai kondisi utama. G09 (sekuel penyakit peradangan sistem syaraf pusat)
bisa digunakan sebagai kode tambahan.
Kondisi
utama: Retardasi mental ringan menyusul
ensefalitis pasca-immunisasi
Spesialisasi: Psikiatri
Kode: Retardasi mental ringan (F70.9)
sebagai kondisi utama. G09 bisa digunakan untuk kode tambahan.
Atrofi sistemik yang terutama mengganggu SSP (G10-G13)
G10 Penyakit Huntington
Khorea Huntington, khorea herediter
progresif
G11 Ataxia
herediter
Kecuali: kelainan metabolik (E70-E90), neuropati herediter dan idiopatik
(G60.-),
infantile
cerebral palsy (G80.-),
G11.0 Ataxia
nonprogresif kongenital
G11.1 Ataxia
serebellum onset-dini
Note:
onset biasanya sebelum usia 20 th
Ataxia
serebellum onset-dini dengan tremor esensial, mioklonus (ataxia Hunt), dan
refleks tendon masih baik
Ataxia
Friedrich (autosom resesif), ataxia spinoserebellum resesif X-linked
G11.2 Ataxia
serebellum onset-lanjut
Note:
onset biasanya setelah usia 20 th
G11.3 Ataxia
serebellum dengan DNA yang diperbaiki dengan tidak sempurna
Ataxia
telangiectasia (Louis-Bar)
Kecuali:
sindroma Cockayne (Q87.1), xeroderma pigmentosum (Q82.1)
G11.4 Paraplegia
spastik herediter
G11.8 Ataxia
herediter lain
G11.9 Ataxia
herediter, tidak dijelaskan
Ataxia
NOS, degenerasi, penyakit, atau sindroma serebellum herediter
G12 Atrofi
otot spinalis dan sindroma terkait
G12.0 Atrofi
otot spinalis infantil, type I [Werdnig-Hoffman]
G12.1 Atrofi
otot spinalis keturunan lainnya
Progressive
bulbar palsy kanak-kanak [Fazio-Londe]
Atrofi
otot spinalis: bentuk dewasa, bentuk remaja type III [Kugelberg-Welander] , bentuk
kanak-kanak type II, bentuk skapuloperoneus, distal
G12.2 Penyakit
neuron motoris
Penyakit
neuron motoris familial, amyotrophic lateral sclerosis, primary lateral
sclerosis
Bulbar
palsy progresif, atrofi otot spinalis progresif
G12.8 Atrofi
otot spinalis lain dan sindroma yang terkait
G12.9 Atrofi
otot spinalis, tidak dijelaskan
G13* Atrofi
sistemik yang terutama mengganggu SSP pada penyakit c.e.
G13.0* Neuromiopati
dan neuropati paraneoplastik
Neuromiopati
karsinomatosa (C00-C97†)
Neuropati paraneoplastik sensoris [Denny
Brown] (C00-D48†)
G13.1* Atrofi sistemik lain yang terutama
mengganggu SSP pada penyakit neoplasma
Ensefalopati limbik paraneoplastik
(C00-D48†)
G13.2* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu
SSP pada myxoedema (E00.1†, E03.- †)
G13.8* Atrofi sistemik yang terutama mengganggu
SSP pada penyakit lain c.e.
Kelainan ekstrapiramid dan gerakan (G20-G26)
G20 Penyakit Parkinson
Hemiparkinsonisme,
paralysis agitans
Parkinsonisme
atau penyakit Parkinson: NOS, idiopatik, primer
G21 Parkinsonisme sekunder
G21.0 Sindroma neuroleptik berat
[neuroleptik = obat
antipsikosis]
G21.1 Parkinsonisme sekunder akibat obat lainnya
G21.2 Parkinsonisme sekunder akibat agen eksternal
lain
G21.3 Parkinsonisme pasca-ensefalitis
G21.8 Parkinsonisme sekunder lain
G21.9 Parkinsonisme sekunder, tidak dijelaskan
G22* Parkinsonisme pada penyakit c.e.
Parkinsonisme sifilitika (A52.1†)
G23 Penyakit degeneratif basal ganglia lain
Kecuali: degenerasi multi-sistem (G90.3)
G23.0 Penyakit Hallervorden-Spatz
Degenerasi pigmentosa korpus
pallidum
G23.1 Ophthalmoplegia supranuklir progresif
[Steele-Richardson-Olszewski]
G23.2 Degenerasi striato-nigra
G23.8 Penyakit degeneratif basal ganglia lain yang
dijelaskan
Kalsifikasi ganglion basalis
G23.9 Penyakit degeneratif basal ganglia, tidak
dijelaskan
G24 Dystonia
Termasuk: dyskinesia
Kecuali : athetoid
cerebral palsy (G80.3)
G24.0 Dystonia akibat obat
G24.1 Idiopathic familial dystonia
Idiopathic dystonia NOS
G24.2 Idiopathic nonfamilial dystonia
G24.3 Spasmodic torticollis – leher kaku dan posisi
kepala tak normal
Kecuali: torticollis NOS (M43.6)
G24.4 Idiopathic orofacial dystonia
Orofacial dyskinesia
G24.5 Blepharospasm
G24.8 Dystonia lain
G24.9 Dystonia, tidak dijelaskan
Dyskinesia NOS
G25 Kelainan extrapyramid dan pergerakan
lainnya
G25.0 Essential tremor
Familial tremor – [getaran otot
berirama]
Kecuali: tremor NOS (R25.1)
G25.1 Tremor akibat obat
G25.2 Bentuk tremor lain yang dijelaskan
Intention tremor
G25.3 Myoclonus – [kontraksi sangat cepat satu atau
sekelompok otot]
Myoclonus akibat obat
Kecuali: myoclonic epilepsy (G40.-), facial myokymia (G51.4)
G25.4 Chorea
akibat obat
G25.5 Chorea
Chorea
NOS
Kecuali: chorea Huntington (G10), chorea NOS dengan
keterlibatan jantung (I02.0)
chorea
rheumatik (I02.-), chorea Sydenham (I02.-)
G25.6 Tic
akibat obat dan tic lain dengan asal-usul organik
[tic = gerakan luar sadar berulang, terautr, sering pada bahu dan muka]
[tic = gerakan luar sadar berulang, terautr, sering pada bahu dan muka]
Kecuali: sindroma de la Tourette (F95.2), tic NOS
(F95.9)
G25.8 Kelainan
extrapyramid dan pergerakan lain yang dijelaskan
Restless legs syndrome, stiff-man syndrome
G25.9 Kelainan extrapyramid dan pergerakan, tidak
dijelaskan
G26* Kelainan extrapyramid dan pergerakan pada
penyakit c.e.
Penyakit degeneratif lain sistem syaraf (G30-G32)
G30 Penyakit Alzheimer
Termasuk: : bentuk senilis dan presenilis
Kecuali : dementia NOS (F03), degenerasi senilis
otak NEC (G31.1), senilitas NOS (R54)
G30.0 Penyakit Alzheimer dengan onset dini – onset
biasanya sebelum usia 65
G30.1 Penyakit Alzheimer dengan onset lanjut – onset
biasanya sesudah usia 65
G30.8 Penyakit Alzheimer lainnya
G30.9 Penyakit Alzheimer, tidak dijelaskan
G31 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf,
NEC
Kecuali: Sindroma Reye (G93.7)
G31.0 Atrofi
otak dengan batas tegas
Penyakit
Pick, progressive isolated aphasia
G31.1 Degenerasi
senilis otak, not elsewhere classified
Kecuali:
Penyakit Alzheimer (G30.-), senilitas NOS (R54)
G31.2 Degenerasi sistem syaraf akibat alkohol
Ataksia
atau degenerasi serebellum akibat alkohol, degenerasi alkoholik serebrum,
ensefalopati alkoholik, disfungsi sistem syaraf otonom akibat alkohol
G31.8 Penyakit degeneratif lain sistem syaraf yang
dijelaskan
Degenerasi grey-matter [Alpers],
ensefalopati nekrotikans subakut [Leigh]
G31.9 Penyakit degeneratif sistem syaraf, tidak
dijelaskan
G32* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf pada
penyakit c.e.
G32.0* Degenerasi kombinasi subakut medulla
spinalis pada penyakit c.e.
Degenerasi kombinasi subakut medulla
spinalis pada defisiensi vitamin B12 (E53.8†)
G32.8* Penyakit degeneratif lain sistem syaraf
yang dijelaskan pada penyakit c.e.
Penyakit demielinasi SSP (G35-G37)
G35 Multiple sclerosis
Multiple sclerosis (pada): batang
otak, medulla spinalis, disseminata, generalisata, NOS
G36 Demielinasi luas akut lainnya
Kecuali: Ensefalitis dan ensefalomielitis
pasca-infeksi NOS (G04.8)
G36.0 Neuromyelitis optikus [Devic]
Demielinasi pada neuritis optikus
Kecuali: neuritis optikus NOS (H46)
G36.1 Leukoensefalitis hemoragika akut dan subakut
[Hurst]
G36.8 Demielinasi luas akut lainnya yang dijelaskan
G36.9 Demielinasi luas akut, tidak dijelaskan
G37 Penyakit-penyakit demielinasi lain pada SSP
G37.0 Diffuse sclerosis
Ensefalits periaksial, penyakit
Schilder
Kecuali: adrenoleukodystrophy
[Addison-Schilder] (E71.3)
G37.1 Demielinasi sentral pada corpus callosum
G37.2 Mielinolisis sentral pada pons
G37.3 Mielitis transversa akut pada penyakit
demielinasi SSP
Mielitis transversa akut NOS
Kecuali: multiple sclerosis (G35),
neuromielitis optikus [Devic] (G36.0)
G37.4 Mielitis nekrotikans subakut
G37.5 Sklerosis konsentrik [Balό]
G37.8 Penyakit demielinasi lain SSP yang dijelaskan
G37.9 Penyakit demielinasi SSP, tidak dijelaskan
Kelainan-kelainan episodik dan paroxysmal (G40-G47)
G40 Epilepsy
Kecuali: sindroma Landau-Kleffner (F80.3), paralysis
Todd (G83.8),
status epilepticus (G41.-), seizure (konvulsif)
NOS (R56.8)
G40.0 Epilepsi idiopatik (fokal) (parsial) yang
berhubungan dengan lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang yang onsetnya lokal
dan sindroma epilepsi dengan kejang yang onsetnya lokal
Epilepsi kanak-kanak ringan dengan
spikes EEG sentro-temporalis
Epilepsi kanak-kanak dengan
paroksisme EEG oksipitalis
G40.1 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang
berhubungan dengan lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial sederhana
dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial sederhana
Serangan epilepsi tanpa perubahan
kesadaran
Kejang parsial sederhana yang berkembang
menjadi kejang umum sekunder
G40.2 Epilepsi simptomatik (fokal) (parsial) yang
berhubungan dengan lokalisasi
dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial kompleks
dan sindroma epilepsi dengan kejang parsial kompleks
Serangan epilepsi dengan perubahan
kesadaran, sering dengan otomatisme
Kejang parsial kompleks yang
berkembang menjadi kejang umum sekunder
G40.3 Epilepsi idiopatik umum dan sindroma epilepsi
Epilepsi mioklonik bayi dan kejang
neonatus (familial) yang ringan
Epilepsi ‘absen’ (pyknolepsy]
kanak-kanak
Epilepsi ‘absen’ dan epilepsi mioklonik
[petit mal impulsif] remaja
Kejang epilepsi nonspesifik: atonik,
klonik, mioklonik, tonik, tonik-klonik
G40.4 Epilepsi umum dan sindroma epilepsi lainnya
Epilepsi dengan: absen mioklonik,
kejang mioklonik-astatik
Sindroma Lennox-Gastaut, serangan
Salaam, sndroma West
Ensefalopatimioklonik dini
simptomatik
G40.5 Sindroma epilepsi khusus
Epilepsia partialis continua
[Kozhevnikof]
Epilepsi sehubungan dengan: alkohol,
obat, perubahan hormon, kurang tidur, stress
G40.6 Kejang grand mal, tidak dijelaskan (dengan
atau tanpa petit mal)
G40.7 Petit mal, tidak dijelaskan, tanpa kejang
grand mal
G40.8 Epilepsi lain
Epilepsi dan sindroma epilepsi yang
tidak jelas apakah lokal atau umum
G40.9 Epilepsy, tidak dijelaskan
Epileptic: convulsions NOS, fits NOS,
seizures NOS
G41 Status
epilepticus
G41.0 Status
epileptik grand mal
Status
epileptik tonic-clonic
Kecuali: epilepsia partialis continua [Kozhevnikof]
(G40.5)
G41.1 Status
epileptik petit mal
Status
absen epileptik
G41.2 Status
epileptik parsial kompleks
G41.8 Status
epileptik lainnya
G41.9 Status
epileptik, tidak dijelaskan
G43 Migraine
Kecuali: sakit kepala NOS (R51)
G43.0 Migrain
tanpa aura [common migraine]
G43.1 Migrain
dengan aura [classical migraine]
Migrain
aura tanpa sakit kepala, basilaris, ekivale, hemiplegik familial
Migrain dengan aura onset dini, aura
memanjang, aura khas
G43.2 Status migrain
G43.3 Migrain dengan komplikasi
G43.8 Migrain lain
Migrain ophthalmoplegik, migrain
retina
G43.9 Migraine, tidak dijelaskan
G44 Sindroma sakit kepala lainnya
Kecuali:
neuralgia trigeminus (G50.0), nyeri muka tak khas (G50.1), sakit kepala NOS
(R51)
G44.0 Cluster syndrome – pada tempat tertentu
Hemikrania paroksismal kronik,
cluster headache kronik, cluster headache episodik
G44.1 Sakit
kepala vaskuler, not elsewhere classified
Sakit kepala vaskuler NOS
G44.2 Sakit kepala jenis tension
Sakit kepala tension kronik, sakit
kepala tension episodik, sakit kepala tension NOS
G44.3 Sakit
kepala kronis pasca trauma
G44.4 Sakit
kepala akibat obat, not elsewhere classified
G44.8 Sindroma
sakit kepala lain yang dijelaskan
G45 Transient
cerebral ischaemic attacks (TIAs) dan sindroma yang terkait
Kecuali:
iskemia serebri neonatus (P91.0)
G45.0 Sindroma arteri Vertebro-basilaris
G45.1 Sindroma arteri Carotid (hemisferik)
G45.2 Sindroma arteri preserebralis ganda dan
bilateral
G45.3 Amaurosis fugax [buta sementara pada satu
mata, akibat gangguan sirkulasi]
G45.4 Amnesia global sementara
Kecuali: amnesia NOS (R41.3)
G45.8 Serangan iskemia serebri sementara dan
sindroma terkait lainnya
G45.9 Serangan iskemia serebri sementara, tidak
dijelaskan
Spasme arteri serebralis, iskemia
serebri sementara NOS
G46* Sindroma vaskuler otak pada penyakit
serebrovaskuler (I60-I67†)
G46.0* Sindroma arteri serebralis media (I66.0†)
G46.1* Sindroma arteri serebralis anterior
(I66.1†)
G46.2* Sindroma arteri serebralis posterior
(I66.2†)
G46.3* Sindroma stroke batang otak (I60-I67†)
Sindroma: Benedikt, Claude, Foville,
Millard-Gubler, Wallenberg, Weber
G46.4* Sindroma satroke serebellum (I60-I67†)
G46.5* Sindroma lakunaris motorik murni
(I60-I67†)
G46.6* Sindroma lakunaris sensorik murni
(I60-I67†)
G46.7* Sindroma lakunaris lainnya (I60-I67†)
G46.8* Sindroma vaskuler otak dalam penyakit
serebrovaskuler lainnya (I60-I67†)
G47 Kelainan-kelainan tidur
Kecuali: kelainan tidur nonorganik (F51.-),
sleepwalking (F51.3),
sleep
terrors (F51.4), nightmares (F51.5)
G47.0 Kelainan memulai dan mempertahankan tidur
[insomnia]
G47.1 Kelainan mengantuk berlebihan [hypersomnia]
G47.2 Kelainan jadwal tidur-bangun
Sindroma fase tidur tertunda, pola
tidur-bangun tak beraturan
G47.3 Sleep apnoea – apnoea waktu tidur
Apnoea tidur: sentral, obstruktif
Kecuali: sindroma pickwick (E66.2),
apnoea tidur pada bayi baru lahir (P28.3)
G47.4 Narcolepsy dan cataplexy – lumpuh sementara
ketika tidur
G47.8 Kelainan tidur lainnya
Sindroma Kleine-Levin
G47.9 Kelainan tidur, tidak dijelaskan
Kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus syaraf (G50-G59)
Kecuali: kelainan syaraf, urat syaraf dan pleksus
syaraf akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
radiculitis NOS (M54.1), neuralgia atau
neuritis NOS (M79.2)
neuritis perifer pada
kehamilan (O26.8)
G50 Kelainan nervus trigeminus (NC V)
Termasuk: kelainan nervus kranialis V
G50.0 Trigeminal neuralgia
Sindroma nyeri muka paroksismal, tic
doloreux
G50.1 Nyeri muka tidak khas
G50.8 Kelainan lain nervus trigeminus
G50.9 Kelainan nervus trigeminus, tidak dijelaskan
G51 Kelainan nervus Fasialis
Termasuk: kelainan NC VII
G51.0 Bell's palsy
Facial palsy
G51.1 Ganglionitis genikulatum
Kecuali: ganglionitis genikulatum
pasca-herpes (B02.2)
G51.2 Melkersson's syndrome
Sindroma Melkersson-Rosenthal
G51.3 Spasme klonik hemifasialis
G51.4 Myokymia fasialis [myokymia = twitching pada
otot tertentu]
G51.8 Kelainan lain n. Fasialis
G51.9 Kelainan n. Fasialis, tidak dijelaskan
G52 Kelainan nervi kraniales lainnya
Kecuali: kelainan n. akustikus [NC VIII] (H93.3)
dan n. optikus [NC II] (H46, H47.0):
strabismus paralytic akibat
kelumpuhan syaraf (H49.0-H49.2)
G52.0 Kelainan n. olfaktorius
Kelainan NC I
G52.1 Kelainan n. glossofaringeus
Kelainan NC IX, neuralgia
glossofaringeus
G52.2 Kelainan n. vagus nerve – NC X
Kelainan n.pneumogastrikus (NC X)
G52.3 Kelainan n. hypoglossal nerve – NC XII
Kelainan NC XII
G52.7 Kelainan nn.kraniales ganda
Polyneuritis kranialis
G52.8 Kelainan n. kranialis lain yang dijelaskan
G52.9 Kelainan n. kranialis, tidak dijelaskan
G53* Kelainan n. kranialis pada penyakit yang
klasifikasinya di tempat lain
G53.0* Neuralgia pasca-zoster (B02.2†)
Ganglionitis genikulatum atau
neuralgia trigeminus pasca-herpes
G53.1* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada
penyakit infeksi dan parasit c.e. (A00-B99†)
G53.2* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada
sarcoidosis (D86.8†)
G53.3* Kelumpuhan ganda nn. kraniales pada
penyakit neoplasma (C00-D48†)
G53.8* Kelainan nn. kraniales lain pada penyakit
lain yang klasifikasinya di tempat lain
G54 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf
Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera
syaraf menurut regio tubuh
spondylosis
(M47.-), kelainan diskus intervertebralis (M50-M51)
neuralgia atau neuritis NOS
(M79.2)
neuritis atau radikulitis
NOS: brakhialis, lumbais, lumbosacral, torakalis (M54.1)
radiculitis NOS,
radiculopathy NOS (M54.1)
G54.0 Kelainan pleksus brakhialis
Thoracic outlet syndrome
G54.1 Kelainan
pleksus lumbosakralis
G54.2 Kelainan
urat servikalis, not elsewhere classified
G54.3 Kelainan
urat torakalis, not elsewhere classified
G54.4 Kelainan
urat lumbosakralis, not elsewhere classified
G54.5 Amyotrophy
neuralgik
Sidroma
Parsonage-Aldren-Turner, neuritis gelang bahu
G54.6 Phantom limb syndrome dengan nyeri
G54.7 Phantom limb syndrome tanpa nyeri
Phantom limb syndrome NOS
G54.8 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf
lainnya
G54.9 Kelainan urat syaraf dan pleksus syaraf, tidak
dijelaskan
G55* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf pada penyakit c. e.
G55.0* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada
neoplasma (C00-D48†)
G55.1* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada
kelainan diskus intervertebral (M50-M51†)
G55.2* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada
spondylosis (M47.-†)
G55.3* Kompresi urat dan pleksus syaraf pada
dorsopati lain (M45-M46†, M48.-†, M53-M54†)
G55.8* Kompresi urat syaraf dan pleksus syaraf
pada penyakit c. e.
G56 Mononeuropati anggota atas.
Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera
syaraf menurut regio tubuh
G56.0 Carpal tunnel syndrome
G56.1 Lesi lain n. medianus
G56.2 Lesi n. ulnaris
Tardy ulnar nerve palsy
G56.3 Lesi n. radialis
G56.4 Causalgia–nyeri lengan bawah karena kerusakan
syaraf di atasnya
G56.8 Other
mononeuropathies of upper limb
Neuroma
interdigitalis anggota atas
G56.9 Mononeuropati
anggota atas, tidak dijelaskan
G57 Mononeuropati
anggota bawah
Kecuali: akibat trauma sekarang – lihat cedera syaraf menurut regio tubuh
G57.0 Lesi n. iskhiadikus
Kecuali: sciatica NOS (M54.3)
akibat kelainan diskus
intervertebralis (M51.1)
G57.1 Meralgia paraesthetica
Sindroma n. cutaneous lateralis paha
G57.2 Lesi n. femoralis
G57.3 Lesi. n. popliteus lateralis
Kelumpuhan n. peroneus
G57.4 Lesi. n. popliteus medialis
G57.5 Tarsal tunnel syndrome
G57.6 Lesi n. plantaris
Metatarsalgia Morton
G57.8 Mononeuropati anggota bawah lainnya
Neuroma interdigitalis anggota bawah
G57.9 Mononeuropati anggota bawah, tidak dijelaskan
G58 Mononeuropati lainnya
G58.0 Neuropati interkostalis
G58.7 Mononeuritis multiplex
G58.8 Mononeuropati lain yang dijelaskan
G58.9 Mononeuropati, tidak dijelaskan
G59* Mononeuropati pada penyakit c.e.
G59.0* Mononeuropati diabetikum (E10-E14† ,
karakter keempat .4)
G59.8* Mononeuropati lain pada penyakit c.e.
Polyneuropati dan kelainan lain sistem syaraf perifer
(G60-G64)
G60 Neuropati herediter dan idiopatik
Kecuali: radiculitis NOS (M54.1), neuralgia NOS
(M79.2), neuritis NOS (M79.2)
neuritis perifer pada kehamilan
(O26.8)
G60.0 Neuropati motorik dan sensorik herediter
Neuropati motorik dan sensorik
herediter, tipe-tipe I-IV
Neuropati hipertrofi bayi, atrofi
muskulus Peroneus (tipe axon)(tiper hipertrofi)
Penyakit: Charcot-Marie-Tooth,
Déjerine-Sottas
Sindroma Roussy-Lévy
G60.1 Penyakit Refsum
G60.2 Neuropati yang berhubungan dengan ataxia
herediter
G60.3 Neuropati progresif idiopatik
G60.8 Neuropati herediter dan idiopatik lainnya
Penyakit Morvan, sindroma Nelaton,
Neuropati sensoris:yang diwarisi secara
dominan atau resesif
G60.9 Neuropati herediter dan idiopatik, tidak
dijelaskan
G61 Polineuropati peradangan
G61.0 Guillain-Barré syndrome
Polineuritis (pasca-)infektif akut
G61.1 Neuropati serum
G61.8 Polineuropati peradangan lainnya
G61.9 Polineuropati peradangan, tidak dijelaskan
G62 Polineuropati lainnya
G62.0 Polineuropati akibat obat
G62.1 Polineuropati alkoholik
G62.2 Polineuropati akibat zat toksik lainnya
G62.8 Polineuropati lain yang dijelaskan
Polineuropati akibat radiasi
G62.9 Polineuropati, tidak dijelaskan
Neuropati NOS
G63* Polineuropati pada penyakit c.e.
G63.0* Polineuropati pada penyakit infeksi dan
parasit.c.e.
Polineuropati (pada):
TB (A17.8†), lepra (A30.-†),
difteria (A36.8†), penyakit Lyme (A69.2†)
sifilis: lanjut (A52.1†),
kongenital (A50.4†)
pscaherpes (B02.2†), mumps
(B26.8†), mononukleosis infeksiosa (B27.-†)
G63.1* Polineuropati pada penyakit neoplastik
(C00-D48†)
G63.2* Polineuropati diabetikum (E10-E14† ,
karakter keempat .4)
G63.3* Polineuropati pada penyakit endokrin dan
metabolik lain (E00-E07†, E15-E16†, E20-E34†, E70-E89†)
G63.4* Polineuropati pada defisiensi gizi
(E40-E64†)
G63.5* Polineuropati pada kelainan jaringan ikat
sistemik (M30-M35†)
G63.6* Polineuropati pada kelainan
muskuloskeleton lain (M00-M25†, M40-M96†)
G63.8* Polineuropati
pada penyakit lain classified elsewhere
Polineuropati
uremik (N18.8†)
G64 Kelainan
lain sistem syaraf perifer
Kelainan
sistem syaraf perifer NOS
Penyakit
myoneural junction dan otot (G70-G73)
G70 Myasthenia
gravis dan kelainan mioneural lainnya
Kecuali: botulismus (A05.1), myasthenia gravis neonatus sementara
(P94.0)
G70.0 Myasthenia
gravis
G70.1 Kelainan
mioneural toksik
G70.2 Myasthenia
kongenital dan masa perkembangan
G70.8 Kelainan mioneural lain yang dijelaskan
G70.9 Kelainan mioneural, tidak dijelaskan
G71 Kelainan primer pada otot
Kecuali: metabolic Kelainan-kelainan (E70-E90),
myositis (M60.-)
arthrogryposis multiplex
congenita (Q74.3)
G71.0 Muscular dystrophy
Muscular dystrophy: ringan [Becker],
berat [Duchenne], mirip Duchenne atau Becker, autosom resesif, tipe
kanak-kanak, ocular, oculopharyngeal, skapuloperoneus, skapuloperoneus ringan
dengan kontraktur dini [Emery-Dreifuss], fasioskapulohumerus, distal,
limb-girdle
Kecuali: muscular dystrophy
kongenital: dengan kelainan morfologis spesifik serat otot (G71.2), NOS (G71.2)
G71.1 Myotonic Kelainan-kelainan
Dystrophia myotonica [Steinert]
Myotonia: khondrodistrofik, akibat
obat, simtomatik
Myotonia congenita: NOS, dominant
[Thomsen], recessive [Becker]
Neuromyotonia [Isaacs], paramyotonia
kongenital, pseudomyotonia
G71.2 Miopati kongenital
Muscular dystrophy kongenital: NOS,
dengan kelainan morfologis spesifik serat otot
Myopathy: myotubular
(centronuclear), nemaline
Penyakit: central core, minicore,
multicore
Dsisproporsi jenis serat [Fibre-type
disproportion]
G71.3 Mitochondrial
myopathy, not elsewhere classified
G71.8 Kelainan primer lainnya pada otot
G71.9 Kelainan primer pada otot, tidak dijelaskan
Miopati herediter NOS
G72 Miopati lainnya
Kecuali: dermatopolymyositis (M33.-), polymyositis
(M33.2), myositis (M60.-),
infark iskemik pada otot
(M62.2), arthrogryposis multiplex congenita (Q74.3)
G72.0 Miopati akibat obat
G72.1 Miopati alkoholik
G72.2 Miopati akibat agen toksik lain
G72.3 Periodic paralysis
Periodic paralysis (familial): miotonik, hipokalemik, normokalemik,
hiperkalemik
G72.4 Miopati
peradangan, not elsewhere classified
G72.8 Miopati
lain yang dijelaskan
G72.9 Miopati,
tidak dijelaskan
G73* Kelainan
myoneural junction dan otot pada penyakit c.e.
G73.0* Sindroma miastenik pada penyakit endokrin
Sindroma miastenik pada:
amiotrofi diabetikum
(E10-E14† , karakter keempat .4)
tirotoxikosis
[hyperthyroidism] (E05.-†)
G73.1* Sindroma Eaton-Lambert (C80†) – [akibat
keganasan]
G73.2* Sindroma miastenik lain pada penyakit
neoplasma (C00-D48†)
G73.3* Sindroma miastenik pada penyakit lain
c.e.
G73.4* Myopathy pada penyakit infeksi dan
parasit c.e.
G73.5* Miopati pada penyakit endokrin
Miopati pada: hiperparatiroidisme
(E21.0-E21.3†), hipoparatioidisme (E20.-†)
Thyrotoxic myopathy (E05.-†)
G73.6* Miopati pada penyakit metabolik
Miopati pada: glycogen storage
disease (E74.0†), lipid storage Kelainan-kelainan (E75.-†)
G73.7* Miopati pada penyakit lain c.e.
Miopati pada:
rheumatoid arthritis (M05-M06†),
systemic lupus erythematosus (M32.1†)
scleroderma (M34.8†), sicca
syndrome [Sjogren] (M35.0†)
Cerebral palsy dan sindroma lumpuh lainnya (G80-G83)
G80 Infantile cerebral palsy
Termasuk: penyakiy Little
Kecuali: paraplegia spastik herediter (G11.4)
G80.0 Serebral palsi spastik
Spastic paralysis (cerebral)
kongenital
G80.1 Diplegia spastik
G80.2 Hemiplegia infantil
G80.3 Dyskinetic
cerebral palsy
Athetoid
cerebral palsy
G80.4 Ataxic
cerebral palsy
G80.8 Infantile
cerebral palsy lainnya
Sindroma
cerebral palsy campuran
G80.9 Infantile
cerebral palsy, tidak dijelaskan
Cerebral
palsy NOS
Catatan untuk G81-G83 Sindroma paralitik
Kode-kode ini tidak digunakan untuk kondisi
utama kalau penyebab kondisi sekarang diketahui, kecuali kalau episode perawatan
adalah untuk paralisis itu sendiri. Ketika mengkode penyebab, G81-G83 bisa
dipakai sebagai kode tambahan.
Contoh
Kondisi utama: Cerebrovascular accident dengan hemiplegia.
Spesialisasi: Neurologi
Kode: Stroke,
perdarahan atau infark tidak dijelaskan (I64) sebagai kondisi utama. G81.9
(Hemiplegia, tidak dijelaskan) bisa dipakai sebagai kode tambahan
Kondisi utama: Infark serebri tiga tahun yang lalu.
Kondisi lain: Paralisis tungkai kiri, pasien memperoleh
terapi fisik.
Kode: Monoplegia anggota bawah (G83.1)
sebagai kondisi utama. I69.3 (sekuel infark serebri) bisa dipakai sebagai kode
tambahan
G81 Hemiplegia
Kategori ini
digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia dilaporkan tanpa penjelasan lebih
lanjut, atau dinyatakan sebagai telah lama tapi penyebab tidak dijelaskan.
Kategori ini juga digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi
jenis-jenis hemiplegia.
Kecuali: cerebral palsy kongenital dan infantil
(G80.-)
G81.0 Flaccid hemiplegia – [layu]
G81.1 Spastic hemiplegia – [kaku]
G81.9 Hemiplegia, tidak dijelaskan
G82 Paraplegia dan tetraplegia
Kategori ini
digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia dilaporkan tanpa penjelasan lebih
lanjut, atau dinyatakan sebagai telah lama tapi penyebab tidak dijelaskan.
Kategori ini juga digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi
jenis-jenis hemiplegia.
Kecuali: Cerebral palsy kongenital dan infantil
(G80.-)
G82.0 Flaccid paraplegia [layu]
G82.1 Spastic paraplegia [kaku]
G82.2 Paraplegia, tidak dijelaskan
Paralysis kedua anggota bawah NOS
Paraplegia (bawah) NOS
G82.3 Flaccid tetraplegia [layu]
G82.4 Spastic tetraplegia [kaku]
G82.5 Tetraplegia, tidak dijelaskan
Quadriplegia NOS
G83 Sindroma paralitik lainnya
Kategori ini
digunakan untuk kode utama kalau hemiplegia dilaporkan tanpa penjelasan lebih lanjut,
atau dinyatakan sebagai telah lama tapi penyebab tidak dijelaskan. Kategori ini
juga digunakan pada pengkodean ganda untuk identifikasi jenis-jenis hemiplegia.
Termasuk: paralisis (komplit)(inkomplit), kecuali
seperti pada G80-G82
G83.0 Diplegia anggota atas
Diplegia
(atas)
Paralisis kedua anggota atas
G83.1 Monoplegia anggota bawah
Paralisis anggota bawah
G83.2 Monoplegia anggota atas
Paralisis anggota atas
G83.3 Monoplegia, tidak dijelaskan
G83.4 Sindroma cauda equina
Neurogenic bladder akibat sindroma
cauda equina
Kecuali cord bladder NOS (G95.8)
G83.8 Sindroma paralitik lainnya yang dijelaskan
Paralisis Todd (pasca epilepsi)
G83.9 Sindroma paralitik, tidak dijelaskan
Kelainan lain pada sistem syaraf (G90-G99)
G90 Kelainan sistem syaraf otonom
Kecuali: disfungsi sistem syaraf otonom akibat
alkohol (G31.2)
G90.0 Idiopathic peripheral autonomic neuropathy
Carotid sinus syncope [syncope –
tidak sadar sebentar akibat penurunan aliran ke otak]
G90.1 Familial dysautonomia [Riley-Day]
G90.2 Sindroma Horner
Sindroma Bernard(-Horner)
G90.3 Multi-system degeneration
Hipotensi ortostatik neurogenik
[Shy-Drager]
Kecuali: hipotensi ortostatik NOS
(I95.1)
G90.8 Kelainan lain sistem syaraf otonom
G90.9 Kelainan sistem syaraf otonom, tidak
dijelaskan
G91 Hydrocephalus
Termasuk hidrosefalus didapat
Kecuali: hidrosefalus: kongenital (Q03.-), akibat
toxoplasmosis kongenital (P37.1)
G91.0 Hidrosefalus komunikans
G91.1 Hidrosefalus obstruktif
G91.2 Hidrosefalus dengan tekanan normal
G91.3 Hidrosefalus pasca trauma, tidak dijelaskan
G91.8 Hidrosefalus lain
G91.9 Hidrosefalus, tidak dijelaskan
G92 Toxic encephalopathy
Gunakan
kode (Chapter XX) untuk identifikasi agen toksik.
G93 Kelainan-kelainan lain pada otak
G93.0 Kista serebri
Kista arakhnoid, kista porensefalik
didapat
Kecuali: kista periventrikel didapat pada bayi (P91.1), kista serebri
kongenital (Q04.6)
G93.1 Anoxic
brain damage, not elsewhere classified
Kecuali anoksia neonatus (P21.9)
sebagai komplikasi pada:
. abortus atau kehamilan ektopik atau mola
(O00-O07, O08.8)
. kehamilan, persalinan atau
kelahiran (O29.2, O74.3, O89.2)
. asuhan bedah dan medis
(T80-T88)
G93.2 Hipertensi intrakranium ringan
Kecuali: ensefalopati hipertensif (I67.4)
G93.3 Sindroma kelelahan (fatigue) pasca-virus
ensefalomielitis mialgika ringan
G93.4 Ensefalopati, tidak dijelaskan
Kecuali: ensefalopati: alkoholik (G31.2), toxik (G92)
G93.5 Kompresi otak
Kompresi atau herniasi (batang) otak
Kecuali: kompresi traumatika otak (diffusa) (S06.2), terfokus (S06.3)
G93.6 Edema serebri
Kecuali edema serebri: akibat cedera lahir (P11.0), traumatika (S06.1)
G93.7 Sindroma Reye
G93.8 Kelainan lain yang dijelaskan pada otak
Ensefalopati pasca-radiasi
G93.9 Kelainan otak, tidak dijelaskan
G94* Kelainan lain otak pada penyakit c.e.
G94.0* Hidrosefalus pada penyakit infeksi dan
parasit.c.e.(A00-B99†)
G94.1* Hidrosefalus pada penyakit neoplasma
(C00-D48†)
G94.2* Hidrosefalus pada penyakit lain c.e.
G94.8* Kelainan lain otak yang dijelaskan pada
penyakit c.e.
G95 Other
Penyakit-penyakit spinal cord
Kecuali: mielitis (G04.-)
G95.0 Syringomyelia
dan syringobulbia
[rongga
neuroglia (syrinx) di medulla spinalis (syringomyelia) atau batang otak
(syringobulbia)]
G95.1 Mielopati
vaskuler
Infark
akut medulla spinalis (embolik)(nonembolik)
Trombosis
arteri pada medulla spinalis
Haematomielia
Flebitis
dan tromboflebitis intraspinalis nonpiogenik
Edema medulla spinalis
Mielopati nekrotikan subakut
Kecuali: flebitis dan tromboflebitis intraspinalis, selain non-piogenic (G08)
G95.2 Kompresi medulla spinalis, tidak dijelaskan
G95.8 Penyakit lain yang dijelaskan pada medulla
spinalis
Cord bladder NOS, mielopati akibat
obat atau akibat radiasi
Kecuali: neurogenic bladder: NOS (N31.9), akibat sindroma cauda equina
(G83.4)
disfungsi
neuromuskuler bladder tanpa disebut lesi medulla spinalis (N31.-)
G95.9 Penyakit medulla spinalis, tidak dijelaskan
Mielopati NOS
G96 Kelainan lain sistem syaraf pusat
G96.0 Cerebrospinal fluid leak [kebocoran cairan
otak]
Kecuali akibat pungsi spinalis (G97.0)
G96.1 Kelainan meningen, not elsewhere classified
Adhesi
meningen (serebral)(spinal)
G96.8 Kelainan
lain yang dijelakan pada sistem syaraf pusat
G96.9 Kelainan
sistem syaraf pusat, tidak dijelaskan
G97 Kelainan
sistem syaraf pasca-prosedur, NEC
G97.0 Kebocoran cairan serebrospinalis akibat pungsi
spinalis
G97.1 Reaksi lain terhadap pungsi spinalis dan
lumbalis
G97.2 Hipotensi intrakranium menyusul ‘shunting’
ventrikel
G97.8 Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur lain
G97.9 Kelainan sistem syaraf pasca-prosedur, tidak
dijelaskan
G98 Kelainan lain pada sistem syaraf, not
elsewhere classified
Kelainan sistem syaraf NOS
G99* Kelainan lain sistem syaraf pada penyakit
c.e.
G99.0* Neuropati otonom pada penyakit endokrin
dan metabolik
Neuropati otonom amyloid (E85.-†)
Neuropati otonom diabetik (E10-E14†,
karakter keempat .4)
G99.1* Kelainan lain sistem syaraf otonom pada
penyakit lain c.e.
G99.2* Mielopati pada penyakit c.e.
Sindroma kompresi arteri spinalis anterior dan
arteri vertebralis (M47.0†)
Mielopati pada: penyakit neoplasia (C00-D48†),
spondilosis (M47.-†)
kelainan
diskus intervertebralis (M50.0†, M51.0†)
G99.8* Kelainan
lain sistem syaraf yang dijelaskan pada penyakit c.e
1 Komentar
Online Casino in Maharashtra, Pune: Get a 50% deposit bonus
BalasBetting on sports or kadangpintar casino games is not หารายได้เสริม easy. 인카지노 To play online casino games with no deposit or withdrawal is essential.