BAB XV
Kehamilan, Melahirkan,
dan Nifas (O00-O99)
Bab ini
berisi kode yang menjelaskan semua kondisi obstetrik. Masa obstetrik adalah
dari konsepsi sampai dengan 42 hari (6 minggu) setelah melahirkan. Blok-blok
kode tersusun menurut kemajuan kehamilan, yaitu sejak pembentukan awal janin
sampai melahirkan dan selanjutnya masa nifas. Cara lain untuk mengingat urutan
adalah menurut pembagian periode antenatal, kelahiran, dan postnatal.
Pencarian
entri beberapa kondisi obstetrik pada volume 3 (Indeks Alfabet) tidak selalu
menuju sasaran secara langsung. Term terbaik yang dipakai untuk mulai adalah abortion (terdapat Tabel untuk membantu
menentukan kode komplikasi), pregnancy
(terutama pada ‘complicated by’ dan ‘management affected by’), labour (usaha melahirkan), delivery (kelahiran), dan puerperal (nifas).
Kecuali: penyakit
human immunodeficiency virus [HIV] (B20-B24)
cedera, keracunan dan akibat
lain tertentu dari penyebab luar (S00-T98)
kelainan jiwa dan tingkah
laku yang berhubungan dengan nifas (F53.-)
tetanus obstetris (A34)
nekrosis kelenjar pituitary
postpartum (E23.0)
osteomalasia nifas (M83.0)
supervisi:
kehamilan resiko tinggi (Z35.-), kehamilan normal (Z34.-)
Bab ini berisi blok-blok berikut:
O00-O08 Edema,
proteinuria dan hipertensi pada hamil, melahirkan dan nifas
O20-O29 Kelainan maternal lain yang umumnya
berhubungan dengan kehamilan
O30-O48 Asuhan ibu yang berhubungan dengan fetus dan
cairan amnion, dan kemungkinan timbulnya masalah melahirkan
O60-O75 Komplikasi labour dan delivery
O80-O84 Delivery
O85-O92 Komplikasi yang terutama berhubungan dengan
nifas
O95-O99 Kondisi obstetrik lain, not elsewhere
classified
Kehamilan yang berakhir dengan abortus (O00-O08)
Kecuali: penerusan hamil gestasi ganda
yang satu janin atau lebih telah abortus (O31.1)
O00. Ectopic
pregnancy
Termasuk: ruptured ectopic pregnancy –
kehamilan ektopik terganggu (KET)
Gunakan kode
tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
O00.0 Kehamilan abdomen
Kecuali:
lahir hidup pada kehamilan abdomen
(O83.3)
asuhan ibu
untuk janin hidup pada hamil abdomen (O36.7)
O00.1 Kehamilan tuba
Kehamilan Fallopii, ruptur tuba
akibat hamil, abortus tuba
O00.2 Kehamilan ovarium
O00.8 Kehamilan ektopik lain
Kehamilan pada servix, kornu (instersititalis),
interligamen, mural (dinding).
O00.9 Kehamilan ektopik, tidak dijelaskan
O01 Hydatidiform
mole
Gunakan kode
tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
Kecuali: malignant hydatidiform mole
(D39.2)
O01.0 Hydatidiform mole klasik
Hhydatidiform mole komplit
O01.1 Hydatidiform mole tidak komplit dan parsial
O01.9 Hydatidiform mole, tidak dijelaskan
Penyakit trofoblast NOS, mola
vesicularis NOS
O02 Produk
abnormal lain dari pembuahan
Gunakan kode
tambahan dari O08.-, kalau perlu, untuk identifikasi komplikasi.
Kecuali: Papyraceous fetus (O31.0)
O02.0 Blighted ovum dan mola non-hydatidiformis
Mole: carneous, fleshy, intrauterine NOS,
Ovum patologis
O02.1 Missed abortion
Kematian janin dini dengan retensi
janin mati
Kecuali:
missed abortion dengan:
blighted ovum
(O02.0)
mola:
hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis (O02.0)
O02.8 Produk
abnormal lain pembuahan yang disebutkan
Kecuali: dengan:
blighted
ovum (O02.0)
mola:
hydatidiformis (O01.-), non-hydatidiformis (O02.0)
O02.9 Produk
abnormal pembuahan, tidak dijelaskan
Subdivisi karakter keempat berikut
digunakan pada kategori O03-O06:
Note: Abortus
inkomplit melibatkan hasil konsepsi yang tertinggal setelah abortus
.0. Inkomplit,
dengan komplikasi infeksi saluran genital dan pelvik
dengan
kondisi pada O08.0
.1. Inkomplit,
dengan komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan
dengan
kondisi pada O08.1
.2. Inkomplit,
dengan komplikasi embolisme
dengan
kondisi pada O08.2
.3. Inkomplit,
dengan komplikasi lain dan tidak dijelaskan
dengan
kondisi pada O08.3 – O08.9
.4. Inkomplit,
tanpa komplikasi
.5. Komplit
atau tidak jelas, dengan komplikasi infeksi saluran genital dan pelvik
dengan
kondisi pada O08.0
.6. Komplit
atau tidak jelas, komplikasi perdarahan terlambat dan berlebihan
dengan
kondisi pada O08.1
.7. Komplit
atau tidak jelas, dengan komplikasi embolisme
dengan
kondisi pada O08.2
.8. Komplit
atau tidak jelas, dengan komplikasi lain dan tidak jelas
dengan
kondisi pada O08.3 – O08.9
.9. Komplit
atau tidak jelas, tanpa komplikasi
O03 Abortus
spontan
Termasuk: keguguran:
O04 Abortus
medis
Termasuk: pengakhiran kehamilan
secara legal atau untuk terapi:
O05 Abortus
lain
O06 Abortus
yang tidak dijelaskan
Termasuk: abortus induksi NOS
O07 Usaha
abortus yang gagal
Termasuk: usaha induksi abortus yang
gagal
Kecuali: abortus inkomplit
(O03-O06)
O07.0 Abortus
medis gagal, komplikasi infeksi saluran genital dan pelvis
O07.1 Abortus
medis gagal, komplikasi perdarahan terlambat atau berlebihan
O07.2 Abortus
medis gagal, komplikasi embolisme
O07.3 Abortus
medis gagal, komplikasi lain dan tidak dijelaskan
O07.4 Abortus
medis gagal, tanpa komplikasi, NOS
O07.5 Usaha
abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi infeksi saluran genital dan
pelvis.
O07.6 Usaha
abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi perdarahan terlambat atau
berlebihan
O07.7 Usaha
abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi embolism
O07.8 Usaha
abortus gagal lain dan tidak jelas, komplikasi tidak jelas
O07.9 Usaha
abortus gagal lain dan tidak jelas, tanpa komplikasi.
Usaha
abortus yang gagal NOS
O08 Komplikasi
abortus dan hamil ektopik atau mola
Catatan: Kode ini disediakan terutama
untuk pengkodean morbiditas
O08.0 Infeksi
saluran genital dan pelvik setelah abortus, hamil ektopik dan mola.
Endometritis,
parametritis, salpingitis, salpingo-oophoritis, oophoritis,
Pelvic
peritonitis, sepsis, septicaemia, septic shock;
mengikuti
kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Kecuali: embolisme septik atau septikopyemik (O08.2)
infeksi
saluran kemih (O08.8)
O08.1 Perdarahan
terlambat atau berlebihan setelah abortus, hamil ektopik dan mola.
Afibrinogenaemia,
defibrination syndrome, intravascular coagulation;
mengikuti
kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.2 Embolisme
setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola.
Embolism:
NOS, udara, bekuan darah, pulmonary,
septic
or septicopyaemic, amniotic fluid, pyaemic, soap;
mengikuti
kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.3 Shock
setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Circulatory
collapse, shock (postoperative), )
mengikuti
kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
Kecuali: septic shock (O08.0)
O08.4 Gagal
ginjal setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Oliguria , uraemia,
Gagal
ginjal (akut), renal shutdown, renal tubulkar necrosis;
mengikuti
kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07)
O08.5 Kelainan
metabolik setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Gangguan
keseimbangan elektrolit
mengikuti
kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.6 Kerusakan
pada organ dan jaringan pelvik yang mengikuti kondisi pada O00-O07
Lacserasi, perforasi, tear atau
kerusakan kimiawi pada
bladder,
bowel, broad ligament, cervix, periurethral tissue, uterus;
yang
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.7 Komplikasi
lain vena setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
O08.8 Komplikasi
lain setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Cardiac
arrest (serangan jantung), infeksi saluran kemih;
yang
mengikuti kondisi yang diklasifikasikan pada O00-O07
O08.9 Komplikasi
setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola, tidak dijelaskan
Komplikasi
tidak dijelaskan yang mengikuti kondisi pada O00-O07
O08 Komplikasi
setelah abortus, kehamilan ektopik dan mola
Kode-kode ini tidak digunakan untuk ‘KU’, Kecuali kalau episode perawatan adalah
untuk mengatasi komplikasi, misalnya komplikasi abortus sebelumnya. Ia bisa
digunakan sebagai kode tambahan pada kategori O00-O02 untuk identifikasi
komplikasi, atau O03-O07 untuk memberikan detil komplikasi yang lebih jelas.
Contoh
Kondisi utama : Ruptura kehamilan tuba dengan syok.
Spesialisasi: Ginekologi.
Kode :
Kehamilan tuba yang ruptur
(O00.1) sebagai ‘KU’. Untuk kode tambahan bisa dipakai O08.3 (syok setelah
abortus, kehamilan ektopik dan mola).
KU :
Abortus inkomplit dengan rahim tembus.
Spesialisasi : Ginekologi.
Kode :
Abortus tidak komplit dengan
komplikasi lain atau tidak dijelaskan (O06.3) sebagai ‘KU’. Sebagai kode
tambahan dipilih O08.6 (kerusakan organ dan jaringan pelvis setelah abortus,
kehamilan ektopik dan mola).
KU :
Disseminated intravascular coagulation setelah abortus di tempat lain.
Spesialisasi : Ginekologi.
Kode :
Perdarahan terlambat dan
berlebihan setelah abortus dan kehamilan ektopik dan mola (O08.1) sebagai ‘KU’.
Kode lain tidak perlu karena abortus dilakukan pada episode perawatan yang
berbeda.
Edema, proteinuria dan kelainan hipertensi pada
kehamilan, melahirkan dan nifas (“KMN”) (O10-O16)
Preeklampsia adalah timbulnya
hipertensi dengan albuminuria atau edema antara kehamilan 20 minggu dan akhir
minggu pertama pascalahir. Eklampsia adalah kejang atau koma tanpa penyebab
lain yang terjadi pada periode waktu yang sama.
Wanita hamil dengan tekanan darah
140/90 mmHg atau lebih, edema muka atau tangan, albuminuria >1+, atau
tekanan darahnya naik 30 mmHg (sistolik) atau 15 mmHg (diastolik) walau pun
tidak melebihi 140/90 mmHg harus dianggap preeklampsia. Preeklampsia ringan
muncul sebagai hipertensi perbatasan, edema yang tidak responsif, atau
albuminuria. Pasien dengan tekanan darah 150/110 mmHg, edema yang nyata,
albuminuria >3+, gangguan penglihatan, atau nyeri perut memiliki
preeklampsia berat.
O10 Hipertensi yang sebelumnya telah ada
mempersulit KMN
Termasuk: kondisi berikut dengan
proteinuria yang telah ada sebelumnya
Kecuali: yang terjadi dengan
proteinuria yang meningkat atau yang timbul kemudian (O11)
O10.0 Hipertensi
esensial yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap
kondisi pada I10 sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.1 Penyakit
jantung hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap
kondisi pada I11.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.2 Penyakit
ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap
kondisi pada I12.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.3 Penyakit
jantung dan ginjal hipertensif yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap
kondisi pada I13.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.4 Hipertensi
sekunder yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
Setiap
kondisi pada I15.- sebagai alasan asuhan obstetrik selama KMN
O10.9 Hipertensi
yang tidak jelas yang sebelumnya telah ada mempersulit KMN
O11 Kelainan hipertensi yang sebelumnya telah
ada diperberat oleh proteinuria
Kondisi pada O10.- yang dipersulit oleh
peningkatan proteinuria
Pre-eclampsia yang timbul pada masalah
lain (superimposed pre-eclampsia)
O12 Edema dan proteinuria akibat kehamilan
[gestational] tanpa hipertensi
O12.0 Edema
akibat kehamilan (gestational oedema)
O12.1 Proteinuria
akibat kehamilan (gestational proteinuria)
O12.2 Edema
akibat kehamilan dengan proteinuria
O13 Hipertensi akibat kehamilan tanpa
proteinuria yang nyata
Hipertensi akibat kehamilan (gestational
hypertension) NOS;
Pre-eklampsia ringan
O14 Hipertensi akibat kehamilan dengan proteinuria
yang nyata
Kecuali: pre-eklampsia yang timbul pada masalah lain (superimposed pre-eclampsia)
(O11)
O14.0 Pre-eklampsia
sedang
O14.1 Pre-eklampsia
berat
O14.9 Pre-eklampsia,
tidak dijelaskan
O15 Eklampsia
Termasuk: kejang yang terjadi
setelah timbulnya kondisi O10-O14 dan O16
O15.0 Eklampsia
pada kehamilan
O15.1 Eklampsia
pada waktu melahirkan
O15.2 Eklampsia
pada nifas
O15.9 Eklampsia:
tidak dijelaskan waktunya, NOS
O16 Hipertensi maternal yang tidak
dijelaskan
Hipertensi sementara pada kehamilan
Kelainan maternal lain pada kehamilan (O20-O29)
Catatan: Kategori-kategori O24.- dan O25 melibatkan kondisi berikut walau
pun terjadinya bisa pada waktu melahirkan atau nifas..
Kecuali: Asuhan ibu untuk
masalah janin, amnion, dan mungkin melahirkan (O30-O48)
Penyakit
ibu yang bisa diklasifikasikan di tempat lain, tapi mempersulit KMN (O98-O99)
O20 Perdarahan
pada kehamilan dini
Kecuali: hamil yang berakhir
dengan abortus (O00-O08)
O20.0 Threatened
abortion (ancaman abortus:, abortus imminens)
Perdarahan
yang dinyatakan sebagai akibat ancaman abortus
O20.8 Perdarahan
lain pada kehamilan dini
O20.9 Perdarahan
pada kehamilan dini, tidak dijelaskan
O21 Muntah
berlebihan pada kehamilan
Hyperemesis gravidarum adalah mual dan
muntah selama hamil yang menyebabkan berat badan berkurang, dehidrasi dan
asidosis/ketosis. Keadaan ini berbeda dari ‘morning sickness’ dengan mual dan
muntah, tapi berat badan terus bertambah dan tanpa dehidrasi.
O21.0 Hyperemesis
gravidarum ringan
Hyperemesis
gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai sebelum akhir minggu ke-22
kehamilan
O21.1 Hyperemesis
gravidarum dengan kekacauan metabolik
Hyperemesis
gravidarum, ringan atau tidak dijelaskan, dimulai sebelum akhir minggu ke-22
kehamilan, dengan kekacauan metabolik seperti: kehabisan karbohidrat,
dehidrasi, atau gangguan keseimbangan elektrolit
O21.2 Late
vomiting of pregnancy
Muntah
berlebihan yang dimulai setelah 22 minggu kehamilan
O21.8 Muntah
lain yang mempersulit kehamilan
Muntah
akibat penyakit c.e.; mempersulit kehamilan
Gunakan
kode tambahan, kalau diinginkan, untuk identifikasi penyebab
O21.9 Muntah
pada kehamilan, tidak dijelaskan
O22 Komplikasi
vena pada kehamilan
Kecuali: embolisme pulmonalis
pada obstetri (O88.-),
sebagai
komplikasi dari:
abortus,
hamil ektopik atau mola (O00-O07, O08.7),
melahirkan
dan nifas (O87.-)
O22.0 Pelebaran
vena (varicose vein) anggota bawah pada kehamilan
Pelebaran
vena NOS pada kehamilan
O22.1 Varises
genitalia pada kehamilan
Varises
perineum, vagina, atau vulva pada kehamilan
O22.2 Thrombophlebitis
superfisial pada kehamilan
Thrombophlebitis
tungkai pada kehamilan
O22.3 Phlebothrombosis
profunda pada kehamilan
Thrombosis
vena profundus, antepartum
O22.4 Haemorrhoids
pada kehamilan
O22.5 Thrombosis
vena serebrealis pada kehamilan
Thrombosis
sinus serebro-venosa pada kehamilan
O22.8 Komplikasi
vena lainnya pada kehamilan
O22.9 Komplikasi
vena pada kehamilan, tidak dijelaskan
Gestational:
phlebitis NOS, phlebopati NOS, thrombosis NOS
O23 Infeksi saluran genitourinarius pada
kehamilan
O23.0 Infeksi
ginjal pada kehamilan
O23.1 Infeksi
kandung kemih pada kehamilan
O23.2 Infeksi
urethra pada kehamilan
O23.3 Infeksi
bagian lain saluran urinarius pada kehamilan
O23.4 Infeksi
saluran urinarius yang tidak dijelaskan pada kehamilan
O23.5 Infeksi
saluran genital pada kehamilan
O23.9 Infeksi
saluran genitourinarius lain dan tidak dijelaskan pada kehamilan
Infeksi
saluran genitourinarius pada kehamilan NOS
O24 Diabetes mellitus pada kehamilan
Termasuk: pada kelahiran dan nifas
O24.0 Diabetes
mellitus yang sebelumnya telah ada, insulin-dependent
O24.1 Diabetes
mellitus yang sebelumnya telah ada, non-insulin-dependent
O24.2 Diabetes
mellitus akibat malnutrisi yang sebelumnya telah ada
O24.3 Diabetes
mellitus yang tidak dijelaskan yang sebelumnya telah ada
O24.4 Diabetes
mellitus yang muncul sewaktu hamil
Gestational
diabetes mellitus (diabetes mellitus akibat kehamilan) NOS
O24.9 Diabetes
mellitus pada kehamilan, tidak dijelaskan
O25 Malnutrisi pada kehamilan
Malnutrisi pada kelahiran dan nifas
O26 Asuhan ibu untuk kondisi lain yang
banyak berhubungan dengan kehamilan
O26.0 Peningkatan
berat badan berlebihan pada kehamilan
Kecuali: gestational oedema (edema
akibat kehamilan) (O12.0, O12.2)
O26.1 Peningkatan
berat badan kurang pada kehamilan
O26.2 Perawatan
kehamilan untuk abortus habitualis
Kecuali: oran g dengan abortus habitualis:
yang
sekarang abortus (O03-O06),
yang
sekarang tidak hamil (N96)
O26.3 Intrauterine
contraceptive device (IUD – ‘spiral’) tertahan pada kehamilan
O26.4 Herpes
gestationis – herpes akibat kehamilan
O26.5 Sindroma
hipotensi ibu
Sindroma
hipotensi pada posisi telentang
O26.6 Kelainan
hati pada KMN
Kecuali: sindroma hepatorenal setelah
melahirkan (O90.4)
O26.7 Subluxasio
symphysis (pubis) in KMN
Kecuali: pemisahan traumatika symphysis
(pubis) waktu melahirkan (O71.6)
O26.8 Kondisi
lain yang dijelaskan akibat kehamilan
Lemah
dan lelah, neuritis perifer, atau penyakit ginjal akibat kehamilan
O26.9 Kondisi
akibat kehamilan, tidak dijelaskan
O28 Penemuan abnormal pada pemeriksaan
antenatal ibu
Kecuali: penemuan diagnostik
c.e. – see Alphabetical Index
perawatan
ibu untuk masalah janin, amnion atau melahirkan (O30-O48)
O28.0 Penemuan
hematologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.1 Penemuan
biokimiawi abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.2 Penemuan
sitologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.3 Penemuan
ultrasonik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.4 Penemuan
radiologis abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.5 Penemuan
kromosom dan genetik abnormal pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.8 Penemuan
abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu
O28.9 Penemuan
abnormal lain pada pemeriksaan antenatal ibu, tidak dijelaskan
O29 Komplikasi anaesthesia selama kehamilan
Termasuk: komplikasi ibu akibat
pemberian anestetik umum atau lokal, analgesik atau penenang lain selama kehamilan.
Kecuali: komplikasi anestesia sewaktu:
abortus,
kehamilan ektopik atau mola (O00-O08),
melahirkan
(O74.-)
nifas
(O89.-)
O29.0 Komplikasi
anestesia pada paru-paru selama kehamilan
Akibat
anestesia selama kehamilan
pneumonitis
aspirasi,
inhalasi
isi atau sekresi lambung NOS,
sindroma
Mendelson (pneumonitis setelah aspirasi asam lambung),
atau
kolaps paru-paru akibat tekanan,
O29.1 Komplikasi
anestesia pada jantung selama kehamilan
Gagal
jantung, cardiac arrest atau failure akibat anestesia selama kehamilan
O29.2 Komplikasi
anestesia pada sistem syaraf pusat selama kehamilan
Anoksia
serebri akibat anestesia selama kehamilan
O29.3 Reaksi
toksik terhadap anestesia lokal selama kehamilan
O29.4 Sakit
kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama kehamilan
O29.5 Komplikasi
lain akibat anestesia spinal dan epidural selama kehamilan
O29.6 Intubasi
(pemasukan tabung/selang) yang gagal atau sulit selama kehamilan
O29.8 Komplikasi
lain anestesia selama kehamilan
O29.9 Komplikasi
anestesia selama kehamilan, tidak dijelaskan
Asuhan ibu sehubungan dengan masalah janin, amnion dan
mungkin melahirkan (O30-O48)
Blok ini cukup besar dan mencakup berbagai
kondisi yang digunakan untuk kode alasan asuhan untuk ibu. Kondisi tersebut
adalah kehamilan ganda, kelainan presentasi (letak dan bagian terdepan) janin,
disproporsi (kesenjangan perbandingan ibu dan janin), kelainan organ pelvik,
kelainan dan masalah janin, kelainan cairan dan selaput amnion, kelainan
plasenta, persalinan palsu, dan kehamilan memanjang (lebih dari 42 minggu).
Kode ini bisa dipakai untuk menjelaskan
alasan asuhan saat admisi untuk pengakhiran kehamilan, antenatal care, induksi
persalinan, dan intervensi prosedur sewaktu melahirkan.
O30 Multiple gestation (kehamilan ganda)
Kecuali: komplikasi yang khusus
pada kehamilan ganda (O31.-)
O30.0 Twin
pregnancy – hamil kembar dua
O30.1 Triplet
pregnancy – hamil kembar tiga
O30.2 Quadruplet
pregnancy – hamil kembar empat
O30.8 Kehamilan
ganda lainnya
O30.9 Kehamilan
ganda, tidak dijelaskan,
Kehamilan
ganda NOS
O31 Komplikasi yang khusus pada kehamilan
ganda
Kecuali:
malpresentasi
dari satu atau lebih janin (O32.5),
kembar
siam
penyebab disproporsi (O33.7),
kelahiran
tertunda kembaran kedua dari kehamilan ganda. (O63.2),
dengan
obstructed labour – kelahiran terhalang (O64-O66)
O31.0 Papyraceous
fetus,
Fetus
compressus
O31.1 Penerusan
kehamilan setelah satu janin atau lebih abortus.
O31.2 Penerusan
kehamilan setelah kematian intrarahim satu janin atau lebih
O31.8 Komplikasi
lain khusus untuk kehamilan ganda
O32 Asuhan ibu untuk malpresentasi fetus
yang diketahui atau dicurigai.
Presentasi normal adalah ‘occiput anterior’, yaitu ubun-ubun
kecil di anterior ibu. Presentasi lain bisa ‘occiput posterior’, muka, dahi,
dan bokong (‘breech’) atau sungsang. Presentasi bahu bisa terjadi ketika janin
melintang (oblique or transverse) terhadap ibu.
Termasuk: kondisi berikut sebagai
alasan untuk:
observasi,
perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio
cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan
obstruksi persalinan (O64.-)
O32.0 Asuhan
ibu untuk letak (lie) anak yang tidak stabil
O32.1 Asuhan
ibu untuk presentasi sungsang
O32.2 Asuhan
ibu untuk letak transversa dan oblique (‘lintang’)
Presentasi:
transversa, oblique
O32.3 Asuhan
ibu untuk presentasi muka, dahi, dan dagu
O32.4 Asuhan
ibu untuk kepala yang masih tinggi di saat term (cukup bulan)
Kegagalan
kepala janin memasuki pelvic brim (pinggir atas panggul)
O32.5 Asuhan
ibu untuk hamil ganda dengan malpresentasi 1 janin atau lebih
O32.6 Asuhan
ibu untuk presentasi campuran (‘compound’)
O32.8 Asuhan
ibu untuk malpresentasi lain janin
O32.9 Asuhan
ibu untuk malpresentasi janin yang tidak dijelaskan
O33 Asuhan ibu untuk disproporsi yang
diketahui atau dicurigai
Termasuk: kondisi berikut sebagai
alasan untuk:
observasi,
perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio
cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan
dengan obstruksi persalinan (O65-O66)
O33.0 Asuhan
ibu untuk disproporsi akibat deformasi tulang pelvik ibu
Deformitas
pelvik menyebabkan disproporsi NOS
O33.1 Asuhan
ibu untuk disproporsi akibat penyempitan panggul secara umum
Penyempitan
pelvis NOS menyebabkan disproporsi
O33.2 Asuhan
ibu untuk disproporsi akibat penyempitan inlet panggul
Penyempitan
pintu atas (inlet) panggul menyebabkan disproporsi
O33.3 Asuhan
ibu untuk disproporsi akibat penyempitan outlet panggul
Penyempitan
rongga tengah panggul menyebabkan disproporsi
Penyempitan
pintu bawah panggul (outlet) menyebabkan disproporsi
O33.4 Asuhan
ibu untuk disproporsi campuran yang berasal dari ibu dan janin
O33.5 Asuhan
ibu untuk disproporsi akibat janin yang besar dari biasanya
Disproporsi
akibat janin dengan janin yang terbentuk normal, disproporsi janin NOS
O33.6 Asuhan
ibu untuk disproporsi akibat janin hydrocephalus
O33.7 Asuhan
ibu untuk disproporsi akibat deformitas janin lainnya
Disproporsi
akibat: kembar siam
janin
dengan: asites, hidrops, meningomyelocele, teratoma sakrum, tumor
O33.8 Asuhan
ibu untuk disproporsi dengan penyebab lain
O33.9 Asuhan
ibu untuk disproporsi, tidak dijelaskan
Disproporsi:
sefalopelvik NOS, fetopelvik NOS
O34 Asuhan ibu untuk known or suspected
abnormality of pelvic organs
Termasuk: kondisi berikut sebagai
alasan untuk:
observasi,
perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio
cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: kondisi berikut dengan
dengan obstruksi persalinan (O65.5)
O34.0 Asuhan
ibu untuk malformasi kongenital uterus
Asuhan
ibu untuk: double uterus, uterus bicornis
O34.1 Asuhan
ibu untuk tumor korpus uteri
Asuhan
ibu untuk: polip korpus uteri, fibroid uterus
Kecuali: asuhan ibu untuk tumor servix (O34.4)
O34.2 Asuhan
ibu akibat jaringan parut dari pembedahan sebelumnya
Asuhan
ibu untuk jaringan parut seksio sesar sebelumnya
Kecuali: kelahiran per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya NOS (O75.7)
O34.3 Asuhan
ibu untuk inkompetensi servix
Asuhan
ibu untuk cerclage (penjahitan servix) atau sutura Shirodkar
dengan
or tanpa disebutkan inkompetensi servix
O34.4 Asuhan
ibu untuk kelainan lain servix
Asuhan
ibu untuk: polyp, tumor, operasi sebelumnya, striktura atau stenosis servix
O34.5 Asuhan
ibu untuk kelainan lain pada uterus hamil
Asuhan
ibu untuk: inkarserasi (terjepit), prolaps, atau retroversi uterus hamil
O34.6 Asuhan
ibu untuk kelainan vagina
Asuhan
ibu untuk: stenosis vagina (didapat)(kongenital), septate vagina (berseptum)
striktura,
tumor, operasi sebelumnya pada vagina,
Kecuali: asuhan untuk varises vagina pada
kehamilan (O22.1)
O34.7 Asuhan
ibu untuk kelainan vulva dan perineum
Asuhan
ibu untuk: fibrosis perineum, perineum kaku, tumor vulva,
operasi
sebelumnya pada perineum atau vulva,
Kecuali: asuhan untuk varises perineum
dan vulva pada kehamilan (O22.1)
O34.8 Asuhan
ibu untuk kelainan lain pada organ pelvik
Asuhan
ibu untuk: cystocele, rectocele, lantai pelvik kaku,
perbaikan
lantai pelvik (sebelumnya), pendulous abdomen (berayun)
O34.9 Asuhan
ibu untuk kelainan organ pelvik yang tidak dijelaskan
O35 Asuhan ibu untuk kelainan dan kerusakan
janin yang diketahui atau dicurigai
Termasuk: kondisi berikut pada janin
sebagai alasan untuk:
observasi,
perawatan, atau asuhan obstetri lain,
seksio
cesar sebelum persalinan (kala I) dimulai.
Kecuali: asuhan ibu untuk
disproporsi yang diketahui atau dicurigai (O33.-)
O35.0 Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) malformasi sistem syaraf pusat pada janin
Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) fetal: anencephaly, spina bifida
Kecuali: kelainan kromosom pada janin
(O35.1)
O35.1 Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kelainan kromosom pada janin
O35.2 Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) penyakit herediter pada janin
Kecuali: kelainan kromosom pada janin
(O35.1)
O35.3 Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat penyakit virus ibu
Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat
infeksi
cytomegalovirus atau rubella pada ibu
O35.4 Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat alkohol
O35.5 Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat obat-obatan
Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat addiksi obat
Kecuali: fetal distress ketika melahirkan akibat pemberian obat (O68.-)
O35.6 Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat radiasi
O35.7 Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat prosedur medis lain
Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat:
amniocentesis,
biopsi, pemeriksaan darah, IUD, operasi intra-uterus
O35.8 Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kelainan dan kerusakan lain pada janin
Asuhan
ibu untuk (kecurigaan) kerusakan janin akibat listeriosis atau toxoplasmosis ibu
O35.9 Asuhan ibu untuk (kecurigaan) kelainan
dan kerusakan janin yang tidak dijelaskan
O36 Asuhan ibu untuk masalah lain yang
diketahui atau dicurigai pada janin
Termasuk: kondisi berikut pada janin
sebagai alasan untuk: observasi, perawatan atau asuhan obstetri lain, atau
untuk pengakhiran kehamilan.
Kecuali: kelahiran yang dipersulit
oleh stress [distress] janin (O68.-)
sindroma
transfusi plasenta (O43.0)
O36.0 Asuhan
ibu untuk isoimunisasi rhesus
Antibodi
Anti-D [Rh], inkompatibilitas Rh (dengan hydrops fetalis)
O36.1 Asuhan
ibu untuk other isoimunisasi
Isoimunisasi
ABO, isoimunisasi NOS (dengan hydrops fetalis)
O36.2 Asuhan
ibu untuk hydrops fetalis
Hydrops
fetalis: NOS, tidak berhubungan dengan isoimunisasi
O36.3 Asuhan
ibu untuk tanda-tanda hipoksia janin
O36.4 Asuhan
ibu untuk kematian intrauterus
Kecuali: missed abortion (O02.1)
O36.5 Asuhan
ibu untuk pertumbuhan janin yang lambat
Asuhan
ibu untuk berat badan rendah (light-for-dates), ukuran badan kecil (small-for-dates),
atau insufisiensi plasenta, yang diketahui atau dicurigai
O36.6 Asuhan
ibu untuk pertumbuhan janin berlebihan
Asuhan
ibu untuk janin large-for-dates yang diketahui atau dicurigai
O36.7 Asuhan
ibu untuk janin hidup pada kehamilan abdomen
O36.8 Asuhan
ibu untuk masalah lain janin yang diketahui
O36.9 Asuhan
ibu untuk masalah janin yang tidak dijelaskan
O40 Polyhydramnios
Hydramnios
O41 Kelainan lain pada cairan dan selaput
ketuban
Kecuali: ketuban pecah dini – premature rupture of membranes (O42.-)
O41.0 Oligohydramnios
Oligohydramnios
tanpa disebutkan ketuban pecah
O41.1 Infeksi
kantong dan selaput ketuban (amnion)
Amnionitis,
chorioamnionitis, membranitis, placentitis
O41.8 Kelainan
lain cairan dan selaput ketuban yang dijelaskan
O41.9 Kelainan
cairan dan selaput ketuban yang tidak dijelaskan
O42 Premature rupture of membranes -
ketuban pecah dini
O42.0 Premature
rupture of membranes, persalinan dimulai dalam 24 jam
O42.1 Premature
rupture of membranes, persalinan dimulai setelah 24 jam
Kecuali: dengan persalinan diperlambat
oleh terapi (O42.2)
O42.2 Premature
rupture of membranes, persalinan diperlambat oleh terapi
O42.9 Premature
rupture of membranes, tidak dijelaskan
O43 Kelainan plasenta
Kecuali: asuhan ibu untuk
pertumbuhan janin yang lambat akibat insufisiensi plasenta (O36.5),
placenta
praevia (O44.-),
pemisahan
prematur plasenta [abruptio placentae] (O45.-)
O43.0 Placental
transfusion syndromes
Transfusi:
fetomaternal, maternofetal, twin-to-twin
O43.1 Malformasi
plasenta
Plasenta
abnormal NOS, plasenta circumvallata
O43.8 Kelainan
lain plasenta: disfungsi plasenta, infark plasenta
O43.9 Kelainan
plasenta, tidak dijelaskan
O44 Placenta praevia
O44.0 Placenta
praevia yang dinyatakan tanpa perdarahan
Implantasi
rendah plasenta yang dinyatakan tanpa perdarahan
O44.1 Placenta
praevia dengan perdarahan
Implantasi
rendah plasenta, NOS atau dengan perdarahan,
Placenta
praevia: marginal, partial atau total, NOS atau dengan perdarahan
Kecuali: persalinan yang dipersulit oleh perdarahan dari vasa praevia
(O69.4)
O45 Pemisahan prematur plasenta [abruptio
placentae]
O45.0 Pemisahan
prematur plasenta dengan cacad koagulasi
Abruptio
placentae dengan perdarahan (berlebihan) akibat:
afibrinogenaemia,
DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia
O45.8 Pemisahan
prematur lainnya pada plasenta
O45.9 Pemisahan
prematur plasenta, tidak dijelaskan
Abruptio
placentae NOS
O46 Perdarahan antepartum, not elsewhere
classified
Kecuali: perdarahan pada
kehamilan dini (O20.-), perdarahan intrapartum NEC (O67.-)
placenta
praevia (O44.-), pemisahan prematur [abruptio] plasenta (O45.-)
O46.0 Perdarahan
antepartum dengan cacad koagulasi
Perdarahan
antepartum (berlebihan) akibat:
afibrinogenaemia,
DIC, hyperfibrinolysis, hypofibrinogenaemia
O46.8 Perdarahan
antepartum lainnya
O46.9 Perdarahan
antepartum, tidak dijelaskan
O47 False labour – persalinan palsu
O47.0 False
labour sebelum 37 minggu kehamilan
O47.1 False
labour pada atau setelah 37 minggu kehamilan
O47.9 False
labour, tidak dijelaskan
O48 Prolonged pregnancy
Post-dates, post-term
Komplikasi persalinan dan kelahiran (O60-O75)
O60. Kelahiran preterm
Awal persalinan (spontan) sebelum
lengkap 37 minggu kehamilan
O61. Kegagalan induksi persalinan
O61.0 Kegagalan
induksi persalinan medis
Kegagalan
induksi (persalinan) medis dengan: oxytocin, prostaglandins
O61.1 Kegagalan induksi persalinan
dengan instrumen
Kegagalan
induksi (persalinan) medis secara: mekanis, bedah
O61.8 Kegagalan
induksi persalinan lainnya.
O61.9 Kegagalan
induksi persalinan, tidak dijelaskan
O62. Kelainan tenaga persalinan
O62.0 Kontraksi
inadekuat primer
Kegagalan
dilatasi servix
Disfungsi
hipotonik primer uterus
O62.1 Inersia
uterus sekunder
Fase
aktif persalinan terhenti
Disfungsi
hipotonik sekunder uterus
O62.2 Inersi
lain uterus
Atonia
uterus, persalinan irreguler, persalinan desultory (kontraksi tak teratur)
kontraksi lemah, inersia uterus NOS, disfungsi hipotonik uterus NOS
kontraksi lemah, inersia uterus NOS, disfungsi hipotonik uterus NOS
O62.3 Precipitate
labour – persalinan yang cepat [partus presipitatus]
O62.4 Kontraksi
hipertonik uterus, tidak teratur dan waktunya memanjang
Distosia
uterus NOS, distosia cincin kontraksi [distosia = susah melalui jalan lahir]
Kontraksi
tetanik, kontraksi hour-glass uterus, disfungsi hipertonik uterus
Partus
tidak teratur, kerja uterus tak teratur
Kecuali: distosia (janin)(maternal) NOS
(O66.9)
O62.8 Kelainan
lain tenaga persalinan
O62.9 Kelainan
tenaga persalinan, tidak dijelaskan
O63. Long labour – partus memanjang
O63.0 Kala
I (persalinan) memanjang – sejak kontraksi dimulai
O63.1 Kala
II (persalinan) memanjang – sejak pembukaan lengkap sampai lahir
O63.2 Kelahiran
bayi kedua.pada twin, triplet, dst. tertunda
O63.9 Partus
memanjang (long labour): tidak dijelaskan, NOS
[Partus
lama sering berarti “partus terlantar” yang kodenya bukan disini]
O64. Persalinan terhambat (obstructed
labour) akibat malposisi dan malpresentasi fetus
O64.0 Persalinan
terhambat akibat rotasi kepala janin tidak sempurna
Deep
transverse arrest
Persalinan
terhambat akibat (posisi) persisten:
oksipito-iliaka,
oksipito-posterior, oksipito-sakrum, oksipito-transversa
O64.1 Persalinan
terhambat akibat presentasi sungsang
O64.2 Persalinan
terhambat akibat presentasi muka
Persalinan
terhambat akibat presentasi dagu
O64.3 Persalinan
terhambat akibat presentasi dahi
O64.4 Persalinan
terhambat akibat presentasi bahu
Prolapsed
arm (lengan ‘menumbung’)
Kecuali: bahu terhambat atau distosia
bahu (O66.0)
O64.5 Persalinan
terhambat akibat presentasi campuran
O64.8 Persalinan
terhambat akibat malposisi dan malpresentasi lain
O64.9 Persalinan
terhambat akibat malposisi dan malpresentasi yang tidak dijelaskan
O65. Persalinan terhambat akibat kelainan
pelvik ibu
O65.0 Persalinan
terhambat akibat deformasi pelvis
O65.1 Persalinan
terhambat akibat panggul secara umum sempit
O65.2 Persalinan
terhambat akibat penyempitan pintu atas panggul
O65.3 Persalinan
terhambat akibat penyempitan pintu bawah dan rongga panggul
O65.4 Persalinan
terhambat akibat disproporsi feto-pelvik, tidak dijelaskan
Kecuali: distosia akibat kelainan janin
(O66.2-O66.3)
O65.5 Persalinan
terhambat akibat kelainan organ pelvik ibu
Persalinan
terhambat akibat kondisi yang tercantum pada O34.-
O65.8 Persalinan
terhambat akibat kelainan lain pelvik ibu
O65.9 Persalinan
terhambat akibat kelainan pelvik ibu yang tidak dijelaskan
O66. Persalinan terhambat lainnya
O66.0 Persalinan
terhambat akibat distosia bahu
Impacted shoulders
O66.1 Persalinan
terhambat akibat locked twins – si kembar saling mengunci
O66.2 Persalinan
terhambat akibat janin sangat besar
O66.3 Persalinan
terhambat akibat kelainan lain pada janin
Distosia
akibat: kembar siam ,
janin hidrosefalus,
asites,
hydrops, meningomyelocele, sacral teratoma, atau tumor pada janin
O66.4 Kegagalan
percobaan persalinan, tidak dijelaskan
Kegagalan
percobaan persalinan dengan kelahiran kemudian secara seksio sesar
O66.5 Kegagalan
penggunaan ekstraksi vakum dan forseps, tidak dijelaskan
Kegagalan
ekstraksi vakum disusul dengan penggunaan forseps,
atau
kegagalan ekstraksi forceps disusul dengan seksio sesar
O66.8 Persalinan
terhambat lain yang dijelaskan
O66.9 Persalinan
terhambat, tidak dijelaskan
Dystocia:
NOS, fetal NOS, maternal NOS
O67. Persalinan dipersulit oleh perdarahan
intrapartum, n.e.c.
Kecuali: placenta praevia
(O44.-), abruptio placentae (O45.-),
perdarahan
antepartum NEC (O46.-), perdarahan postpartum (O72.-)
O67.0 Perdarahan
intrapartum dengan cacad koagulasi
Perdarahan
(berlebihan) intrapartum akibat:
DIC,
afibrinogenaemia, hypofibrinogenaemia, hyperfibrinolysis
O67.8 Perdarahan
intrapartum lainnya -
Perdarahan
intrapartum berlebihan
O67.9 Perdarahan
intrapartum, tidak dijelaskan
O68. Persalinan dipersulit oleh fetal
stress [distress]
Termasuk: “fetal distress” pada persalinan dan kelahiran akibat pemberian
obat
O68.0 Persalinan
dan kelahiran dipersulit oleh kelainan fetal heart rate (FHR)
Fetal:
bradycardia, tachycardia, irama jantung tidak teratur
Kecuali: dengan meconium di dalam cairan amnion (O68.2)
O68.1 Persalinan
dan kelahiran dipersulit oleh meconium di dalam cairan amnion
Kecuali: dengan kelainan FHR (O68.2)
O68.2 Persalinan
dan kelahiran dipersulit kelainan FHR dengan meconium di cairan amnion
O68.3 Persalinan
dan kelahiran dipersulit oleh bukti biokimiawi fetal stress
Asidemia
atau gangguan keseimbangan asam basa pada janin
O68.8 Persalinan
dan kelahiran dipersulit oleh bukti lain fetal stress
Bukti
fetal distress pada: EKG , US G
O68.9 Persalinan
dan kelahiran dipersulit oleh fetal stress, tidak dijelaskan
O69. Persalinan dan kelahiran dipersulit oleh
komplikasi tali pusat
O69.0 Persalinan dan kelahiran
dipersulit oleh prolaps umbilikus
O69.1 Persalinan dan kelahiran
dipersulit oleh umbilikus melilit leher, dengan penekanan
O69.2 Persalinan dan kelahiran
dipersulit oleh umbilikus tersangkut lainnya
Umbilikus
tersangkut kusut pada kembar dengan kantong amnion tunggal
Simpul
pada umbilikus
O69.3 Persalinan dan kelahiran
dipersulit oleh umbilikus pendek
O69.4 Persalinan dan kelahiran
dipersulit vasa praevia [perdarahan dari vasa praevia]
O69.5 Persalinan dan kelahiran
dipersulit oleh lesi pembuluh darah umbilikus
Lecet
atau haematoma umbilikus, thrombosis pembuluh darah umbilikus
O69.8 Persalinan dan kelahiran
dipersulit oleh komplikasi umbilikus lainnya
O69.9 Persalinan dan kelahiran
dipersulit oleh komplikasi umbilikus, tidak dijelaskan
O70. Laserasi perineum sewaktu melahirkan
Termasuk: episiotomy yang diperlebar
oleh laserasi
Kecuali: laserasi obstetrik
tinggi tersendiri di vagina (O71.4)
O70.0 Luka
perineum tingkat satu sewaktu melahirkan
Luka,
ruptur, atau robek ketika melahirkan (melibatkan)
fourchette
(lipatan kulit di balik vulva), vulva, vagina, labia, kulit
O70.1 Luka
perineum tingkat dua sewaktu melahirkan
Luka,
ruptur, atau robek ketika melahirkan seperti O70.0, yang melibatkan:
lantai
pelvik, otot perineum, otot vagina
Kecuali: melibatkan sphincter anus (O70.2)
O70.2 Luka
perineum tingkat tiga sewaktu melahirkan
Luka,
ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.1, yang melibatkan:
septum
rektovaginalis, sphincter anus, sphincter NOS,
Kecuali: yang melibatkan mukosa anus
atau rektum (O70.3)
O70.3 Luka
perineum tingkat empat sewaktu melahirkan
Luka,
ruptur, atau robekan ketika melahirkan seperti O70.2, yang melibatkan:
mukosa
anus atau mukosa rektum,
O70.9 Luka
perineum sewaktu melahirkan, tidak dijelaskan
O71. Trauma obstetrik lainnya
Termasuk: kerusakan oleh instrumen
O71.0 Ruptur
uterus sebelum awal persalinan
O71.1 Ruptur
uterus selama persalinan
Ruptur
uterus yang tidak dinyatakan terjadi sebelum awal persalinan
O71.2 Inversi
uterus postpartum
O71.3 Luka
obstetrik pada serviks
Annular
detachment of cervix - lepasnya serviks seperti cincin
O71.4 Luka
obstetrik tinggi tersendiri di vagina
Luka
dinding vagina tanpa disebutkan luka perineum
Kecuali: dengan luka perineum (O70.-)
O71.5 Cedera
obstetrik lain pada organ pelvik
Cedera
obstetrik pada bladder atau urethra
O71.6 Kerusakan
obstetrik terhadap sendi dan ligamen pelvik
Avulsi
(lepas) obstetrik rawan bagian dalam simfisis,
Pemisahan
traumatika obstetrik simfisis (pubis), kerusakan obstetrik koksigis
O71.7 Haematoma
obstetrik pada pelvis
Haematoma obstetrik: pada perineum,
vagina, vulva
O71.8 Trauma
obstetrik lain yang dijelaskan
O71.9 Trauma
obstetrik, tidak dijelaskan
O72. Postpartum haemorrhage
Termasuk: perdarahan setelah kelahiran janin atau bayi
O72.0 Perdarahan
kala III
Perdarahan
akibat plasenta tertinggal, terperangkap, atau melekat
Plasenta
tertinggal [retained placenta] NOS
O72.1 Perdarahan
postpartum segera lainnya
Perdarahan
setelah kelahiran plasenta, perdarahan postpartum (atonik) NOS
O72.2 Perdarahan
postpartum terlambat dan sekunder
Perdarahan
akibat tertahannya bagian plasenta atau membran
Tertahannya
produk konsepsi NOS, setelah kelahiran
O72.3 Cacad
koagulasi postpartum
Afibrinogenaemia
atau fibrinolysis postpartum:
O73. Tertahannya plasenta dan selaput
ketuban, tanpa perdrahan
O73.0 Plasenta
terahan tanpa perdarahan
Placenta
accreta (melekat erat) tanpa perdarahan
O73.1 Bagian
plasenta dan membran tertahan, tanpa perdarahan
Produk
konsepsi tertahan setelah kelahiran, tanpa perdarahan
O74. Komplikasi anestesia selama persalinan
dan kelahiran
Termasuk: komplikasi maternal akibat
pemberian anestetik umum atau lokal, analgesia atau sedasi lain sewaktu
persalinan dan melahirkan
O74.0 Pneumonitis
aspirasi akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
Inhalasi
isi atau sekresi lambung NOS selama persalinan dan kelahiran
Sindroma
Mendelson akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.1 Kompilasi
paru-paru lainnya selama persalinan dan kelahiran
Kolaps
tekanan pada paru-paru akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.2 Komplikasi
anestesia terhadap jantung selama persalinan dan kelahiran
Gagal
jantung akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.3 Komplikasi
anestesia terhadap sistem syaraf pusat selama persalinan dan kelahiran
Anoksia
otak akibat anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.4 Reaksi
toksik terhadap anestesia lokal selama persalinan dan kelahiran
O74.5 Sakit
kepala akibat anestesia spinal dan epidural selama persalinan dan kelahiran
O74.6 Komplikasi
lain anestesia spinal dan epidural selama persalinan dan kelahiran
O74.7 Intubasi
gagal atau sulit selama persalinan dan kelahiran
O74.8 Komplikasi
lain anestesia selama persalinan dan kelahiran
O74.9 Komplikasi
anestesia selama persalinan dan kelahiran, tidak dijelaskan
O75. Komplikasi lain persalinan dan
kelahiran, not elsewhere classified
Kecuali: sepsis nifas(O85), infeksi
nifas (O86.-)
O75.0 Maternal
distress selama persalinan dan kelahiran
O75.1 Shock
selama atau sesudah persalinan dan kelahiran
Obstetric
shock
O75.2 Pyrexia
selama persalinan dan kelahiran, not elsewhere classified
O75.3 Infeksi
lain selama persalinan
Septikemia
selama persalinan
O75.4 Komplikasi
lain dari operasi dan prosedur obstetrik
Gagal
jantung atau anoksia serebri setelah operasi sesar atau operasi dan prosedur
obstetrik lainnya, Termasuk kelahiran
NOS
Kecuali: komplikasi anestesia selama persalinan dan kelahiran (O74.-)
pada
luka (bedah) obstetri dengan:
infeksi
(O86.0), disrupsi (O90.0-O90.1), hematoma (O90.2)
O75.5 Kelahiran
terlambat setelah membran dipecahkan secara artifisial
O75.6 Kelahiran
terlambat setelah membran pecah spontan atau tidak dijelaskan
Kecuali: ketuban pecah dini spontan
(O42.-)
O75.7 Kelahiran
per vaginam setelah seksio sesar sebelumnya
O75.8 Komplikasi
lain persalinan yang dijelaskan
O75.9 Komplikasi
persalinan, tidak dijelaskan
Kelahiran (O80-O84)
Note: Kode
O80-O84 disediakan untuk tujuan pengkodean morbiditas. Kode-kode dari blok ini
digunakan untuk pengkodean morbiditas primer hanya kalau tidak tercatat adanya
kondisi lain yang bisa diklasifikasikan pada Chapter XV. Untuk penggunaan
kategori ini rujukan hendaknya diarahkan pada aturan dan pedomen pengkodean
morbiditas pada Volume 2.
Jadi penggunaan kode-kode ini untuk ‘Kondisi
Utama’ terbatas untuk kasus-kasus yang hanya memiliki catatan informasi berupa pernyataan
tentang kelahiran atau cara kelahiran. Kode-kode O80-O84 bisa dipakai sebagai
kode tambahan untuk menunjukkan cara atau jenis kelahiran, kalau tidak ada data
atau klasifikasi prosedur lain yang digunakan untuk tujuan ini.
Contoh 1
Kondisi utama : Kehamilan.
Kondisi lain : -
Prosedur : Kelahiran dengan
forseps rendah
Kode :
Kelahiran dengan forseps rendah
(O81.0) sebagai ‘KU’, karena informasi lain tidak tersedia.
Contoh 2
Kondisi utama : Melahirkan
Kondisi lain : Kegagalan
percobaan persalinan
Prosedur : Seksio sesar
Kode :
Kegagalan percobaan persalinan
(O66.4) sebagai ‘KU’.
Seksio Sesar yang tidak dijelaskan (O82.9). dipakai sebagai kode tambahan
Seksio Sesar yang tidak dijelaskan (O82.9). dipakai sebagai kode tambahan
Contoh 3
Kondisi utama : Melahirkan anak kembar.
Kondisi lain : -
Prosedur : Kelahiran spontan
Kode : Kehamilan kembar (O30.0) sebagai ‘KU’.
Kehamilan ganda, semua spontan (O82.9). dipakai sebagai kode tambahan
Kehamilan ganda, semua spontan (O82.9). dipakai sebagai kode tambahan
Contoh 4
Kondisi utama : Hamil cukup bulan, melahirkan janin mati 2800 g.
Kondisi lain : -
Prosedur : Kelahiran spontan
Kode : Perawatan ibu dengan kematian dalam rahim
(O36.4) karena penyebab spesifik kematian janin tidak bisa ditentukan.
O80. Kelahiran spontan tunggal
Termasuk: kasus dengan bantuan tidak
ada atau minimal, dengan or tanpa episiotomy
kelahiran
pada kasus yang sama sekali normal
O80.0 Kelahiran
verteks spontan
O80.1 Kelahiran
sungsang spontan
O80.8 Kelahiran
spontan tunggal lainnya
O80.9 Kelahiran
spontan tunggal, tidak dijelaskan
Lahir
spontan NOS
O81. Kelahiran tunggal dengan forsep dan
ekstraktor vakum
Kecuali: kegagalan penggunaan
ekstraktor vakum atau forseps (O66.5)
O81.0 Kelahiran
forseps rendah
O81.1 Kelahiran
forseps rongga tengah
O81.2 Forseps
rongga tengah dengan rotasi
O81.3 Kelahiran
forseps lain dan tidak dijelaskan
O81.4 Kelahiran
dengan ekstraksi vakum
Ventouse
delivery
O81.5 Kelahiran
dengan kombinasi forseps dan ekstraktor vakum
Forceps
and ventouse delivery
O82. Kelahiran tunggal dengan seksio sesar
O82.0 Kelahiran
dengan seksio sesar elektif
Seksio
sesar berulang NOS
O82.1 Kelahiran
dengan seksio sesar darurat
O82.2 Kelahiran
dengan histerektomi sesar
O82.8 Kelahiran
tunggal lainnya dengan seksio sesar
O82.9 Kelahiran
dengan seksio sesar, tidak dijelaskan
O83. Kelahiran tunggal lain yang terbantu
O83.0 Ekstraksi
sungsang
O83.1 Kelahiran
sungsang lain yang dibantu
Kelahiran
sungsang NOS
O83.2 Kelahiran
yang dibantu oleh manipulasi lainnya
Version
dengan extraction
O83.3 Kelahiran
janin hidup pada kehamilan abdomen
O83.4 Operasi
destruktif untuk kelahiran
Cleidotomy,
craniotomy, embryotomy untuk memudahkan kelahiran
O83.8 Kelahiran
tunggal terbantu lain yang dijelaskan
O83.9 Kelahiran
tunggal terbantu, tidak dijelaskan
Kelahiran
terbantu NOS
O84 Kelahiran ganda
Gunakan kode tambahan (O80-O83), kalau
perlu,
untuk menunjukkan cara kelahiran
masing-masing janin atau bayi. .
O84.0 Kelahiran ganda, semua spontan
O84.1 Kelahiran ganda, semua dengan
forseps dan ekstraktor vakum
O84.2 Kelahiran ganda, semua dengan
seksio sesar
O84.8 Kelahiran ganda lainnya
Kelahiran
ganda dengan kombinasi metode
O84.9 Kelahiran ganda, tidak dijelaskan
Komplikasi yang berhubungan dengan nifas (O85-O92)
Note:
Kategori O88.-, O91.- and O92.- melibatkan
kondisi yang tercantum walau pun kalau ini terjadi di waktu hamil dan
melahirkan..
Kecuali: kelainan jiwa dan tingkah-laku yang berhubungan dengan nifas (F53.-),
tetanus obstetri (A34), osteomalasia nifas (M83.0)
tetanus obstetri (A34), osteomalasia nifas (M83.0)
O85. Puerperal sepsis
Endometritis, demam, peritonitis, atau
septikemia pada masa nifas
Gunakan kode tambahan dari (B95-B97), kalau
perlu, untuk identifikasi agen menular.
Kecuali: septikaemia selama
persalinan (O75.3),
emboli obstetrik bersifat pyaemik dan septik (O88.3)
emboli obstetrik bersifat pyaemik dan septik (O88.3)
O86. Infeksi nifas lainnya
Kecuali: infeksi selama persalinan (O75.3)
O86.0 Infeksi
luka bedah obstetrik
Infeksi
setelah kelahiran pada: luka seksio sesar, perbaikan perineum
O86.1 Infeksi
lain saluran genital setelah kelahiran
Servisitis
atau vaginitis setelah kelahiran
O86.2 Infeksi
saluran kemih setelah kelahiran
Kondisi
pada N10-N12, N15.-, N30.-, N34.-, N39.0 setelah kelahiran
O86.3 Infeksi
genitourinarius setelah setelah kelahiran
Infeksi
genitourinarius nifas NOS
O86.4 Pyrexia
setelah kelahiran dengan penyebab tidak diketahui
Infeksi
atau pireksia nifas:
Kecuali: pyrexia selama persalinan (O75.2), demam nifas (O85)
O86.8 Infeksi
nifas lain yang dijelaskan
O87. Komplikasi vena di saat nifas
Termasuk: pada saat persalinan, melahirkan dan nifas
Kecuali: komplikasi vena pada
kehamilan (O22.-), embolisme obstetrik (O88.-)
O87.0 Thrombophlebitis
superfisialis pada waktu nifas
O87.1 Phlebothrombosis
profunda pada waktu nifas
Thrombosis
vena dalam, postpartum;
Thrombophlebitis
pelvik, postpartum
O87.2 Haemorrhoids
pada waktu nifas
O87.3 Thrombosis
vena cerebralis pada waktu nifas
Thrombosis
sinus cerebrovenosa pada waktu nifas
O87.8 Komplikasi
lain pada vena pada waktu nifas
Varises
genitalia pada waktu nifas
O87.9 Komplikasi
vena pada waktu nifas, tidak dijelaskan
Phlebitis
nifas NOS, phlebopati nifas NOS, thrombosis nifas NOS
O88 Obstetric embolism
Termasuk: emboli paru-paru pada
kehamilan, melahirkan dan nifas
Kecuali: embolisme pada
abortus, kehamilan ektopik atau mola (O00-O07, O08.2)
O88.0 Embolisme
udara obstetrik
O88.1 Embolisme
cairan amnion
O88.2 Embolisme
bekuan darah obstetrik
Embolisme
(pulmonalis): obstetrik NOS, nifas NOS
O88.3 Embolisme
pyaemik and septik obstetrik
O88.8 Embolisme
obstetrik lain
Embolisme
lemak obstetrik
O89 Komplikasi anestesia pada waktu nifas
Termasuk: Komplikasi maternal akibat
anestetik umum atau lokal, analgesik atau sedasi lain yang diberikan pada waktu
nifas
089.0 Komplikasi
anestesia pada paru-paru pada waktu nifas
Akibat
anestesia pada waktu nifas:
sindroma
Mendelson, inhalasi isi atau sekresi lambung NOS,
pneumonitis
aspirasi,kolaps tekanan pada paru-paru
O89.1 Komplikasi
anestesia pada jantung pada waktu nifas
Gagal
jantung akibat anestesia pada waktu nifas
O89.2 Komplikasi
anestesia pada sistem syaraf pusat pada waktu nifas
Anoksia
otak akibat anestesia pada waktu nifas
O89.3 Reaksi
toksik anestesia lokal pada waktu nifas
O89.4 Sakit
kepala akibat anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas
O89.5 Komplikasi
lain anestesia spinal dan epidura pada waktu nifas
O89.6 Intubasi
sulit atau gagal pada waktu nifas
O89.8 Komplikasi
lain dari anestesia pada waktu nifas
O89.9 Komplikasi
anestesia pada waktu nifas, tidak dijelaskan
O90 Komplikasi nifas, not elsewhere
classified
O90.0 Disrupsi
luka seksio sesar
O90.1 Disrupsi
luka obstetrik pada perineum
Disrupsi
luka: episiotomi, laserasi perineum,
Robekan
sekunder perineum
O90.2 Haematoma
luka obstetrik
O90.3 Kardiomiopati
dalam nifas
Kondisi
pada I42.-
O90.4 Gagal
ginjal akut postpartum
Sindroma
hepatorenal setelah persalinan dan melahirkan
O90.5 Tiroiditis
postpartum
O90.8 Komplikasi
lain nifas, not elsewhere classified
Polip
plasenta
O90.9 Komplikasi
nifas, tidak dijelaskan
O91 Infeksi mammae sehubungan dengan
melahirkan
Termasuk: kondisi berikut ini
sewaktu kehamilan, nifas, atau laktasi
O91.0 Infeksi
papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
Abses
papilla mammae pada: hamil, nifas
O91.1 Abses
mammae sehubungan dengan melahirkan
Aabses
mammae, mastitis purulenta, abses subareola: akibat hamil atau nifas
O91.2 Mastitis
nonpurulenta sehubungan dengan melahirkan
Limfangitis
mammae pada hamil atau nifas
Mastitis:
NOS, interstitialis, atau parenkimatosa pada hamil atau nifas
O92 Kelainan lain mammae dan laktasi
sehubungan dengan melahirkan
Termasuk: kondisi yang tercantum
selama kehamilan, nifas, atau laktasi
O92.0 Retraksi
papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
O92.1 Retak
papilla mammae sehubungan dengan melahirkan
Fissura
papilla mammae pada hamil atau nifas
O92.2 Kelainan
lain dan tidak dijelaskan pada mammae sehubungan dengan melahirkan
O92.3 Agalactia
– [tidak mampu memproduksi ASI]
Agalactia
primer
O92.4 Hypogalactia
– [produksi ASI kurang]
O92.5 Suppressed
lactation – [penekanan laktasi]
Agalactia:
elektif, sekunder, terapeutika
O92.6 Galactorrhoea
– produksi ASI berlebihan
Kecuali: galactorrhoea yang tidak berhubungan dengan melahirkan (N64.3)
O92.7 Kelainan
laktasi lainnya dan tidak dijelaskan
Galactocele
nifas – tumor mammae berisi ASI
Kondisi obstetrik lain, not elsewhere classified
(O95-O99)
Note:
Untuk penggunaan kategori O95-O97,
rujukan perlu dibuat pada Volume 2.
Subkategori yang ada pada O98-O99 (Penyakit
ibu yang bisa diklasifikasikan di tempat lain, tapi mempersulit KMN) harus
diutamakan untuk ‘KU’, dibandingkan dengan kategori di luar Bab XV, kalau
dinyatakan mempersulit kehamilan, diperberat oleh kehamilan, atau merupakan
alasan perawatan obstetri. Kode yang relevan dari bab lain bisa digunakan
sebagai kode tambahan untuk memperjelas kondisi.
Kondisi utama : Toxoplasmosis.
Kondisi lain : Hamil
Spesialisasi : Klinik perawatan
antenatal beresiko tinggi
Kode : Penyakit
protozoa yang mempersulit KMN (O98.6) sebagai ‘KU’.
B58.9
(toxoplasmosis, tidak dijelaskan) digunakan untuk kode tambahan
O95 Kematian obstetrik yang penyebabnya tidak
dijelaskan
Kematian ibu akibat penyebab yang tidak
dijelaskan sewaktu KMN
O96 Kematian akibat obstetri yang terjadi
>42 hari tapi <1 tahun setelah melahirkan
Gunakan kode tambahan bila perlu untuk
identifikasi penyebab kematian obstetrik.
O97 Kematian akibat sekuel dari penyebab
obstetrik langsung
Kematian akibat obstetrik langsung yang
terjadi 1 tahun atau lebih setelah melahirkan.
O98 Penyakit infeksi dan parasit ibu c.e.
tapi mempersulit KMN
Termasuk: kondisi berikut
kalau mempersulit kehamilan, dipersulit oleh kehamilan, atau menjadi alasan
untuk asuhan obstetrik.
Gunakan kode tambahan bila perlu (Chapter
I), untuk identifikasi kondisi spesifik.
Kecuali: tetanus obstetrik (A34),
kalau
alasan perawatan ibu adalah bahwa penyakit diketahui atau dicurigai telah
mengganggu janin (O35-O36)
penyakit
HIV (B20-B24), bukti laboratorium HIV (R75),
status
infeksi asymptomatic HIV (Z21),
sepsis
nifas (O85), infeksi nifas (O86.-)
O98.0 Tuberkulosis
yang mempersulit KMN
Kondisi
pada A15-A19
O98.1 Sifilis
yang mempersulit KMN
Kondisi
pada A50-A53
O98.2 Gonorrhoea
yang mempersulit KMN
Kondisi
pada A54.-
O98.3 Infeksi
lain dengan transmisi utama secara seksual yang mempersulit KMN
Kondisi
pada A55-A64
O98.4 Hepatitis
virus yang mempersulit KMN
Kondisi
pada B15-B19
O98.5 Penyakit
virus lain yang mempersulit KMN
Kondisi
pada A80-B09, B25-B34
O98.6 Penyakit
protozoa yang mempersulit KMN
Kondisi
pada B50-B64
O98.8 Penyakit
infeksi dan parasit lain yang mempersulit KMN
O98.9 Penyakit
infeksi dan parasit ibu yang tidak dijelaskan yang mempersulit KMN
O99 Penyakit maternal lainnya c.e. tapi
mempersulit KMN
Note:
Kategori ini mencakup kondisi yang
mempersulit kehamilan, diperberat oleh kehamilan, atau menjadi alasan utama
asuhan obstetri, namun Indeks Alfabet tidak menunjuk rubrik spesifik di Chapter
XV.
Gunakan kode tambahan, kalau diperlukan
untuk mengidentifikasi kondisi spesifik.
Kecuali: penyakit infeksi dan
parasit (O98.-);
cedera,
keracunan dan konsekwensi tertentu lain dari penyebab luar (S00-T98)
kalau
alasan asuhan ibu adalah kondisi ini diketahui atau dicurigai telah mengganggu
janin (O35-O36).
O99.0 Anemia
yang mempersulit KMN
Kondisi
pada D50-D64
O99.1 Penyakit
lain pada darah dan organ pembentuk darah serta kelainan tertentu yang
melibatkan mekanisme imun yang mempersulit KMN
Kondisi
pada D65-D89
Kecuali: perdarahan dengan cacad koagulasi (O46.0, O67.0, O72.3)
O99.2 Penyakit
endokrin, gizi dan metabolik yang mempersulit KMN
Kondisi
pada E00-E90
Kecuali: diabetes mellitus (O24.-), malnutrisi (O25), tiroiditis postpartum
(O90.5)
O99.3 Kelainan
jiwa dan penyakit sistem syaraf yang mempersulit KMN
Kondisi
pada F00-F99 and G00-G99
Kecuali: depresi postnatal (F53.0), psikosis nifas (F53.1)
neuritis
perifer akibat kehamilan (O26.8),
O99.4 Penyakit
sistem sirkulasi yang mempersulit KMN
Kondisi
pada I00-I99
Kecuali: kelainan
hipertensif (O10-O16), embolisme obstetrik (O88.-),
komplikasi
vena dan trombosis sinus serebrovenosa pada:
kehamilan
(O22.-), persalinan, kelahiran dan nifas (O87.-),
kardiomyopati
pada nifas (O90.3),
O99.5 Penyakit
sistem pernafasan yang mempersulit KMN
Kondisi
pada J00-J99
O99.6 Penyakit
sistem pencernaan yang mempersulit KMN
Kondisi
pada K00-K93
Kecuali: kelainan hati pada KMN (O26.6)
O99.7 Penyakit
kulit dan jaringan subkutis yang mempersulit KMN
Kondisi
pada L00-L99
Kecuali: herpes gestationis (O26.4)
O99.8 Penyakit
dan kondisi lain yang dijelaskan yang mempersulit KMN
Kombinasi
dari kondisi yang bisa diklasifikasikan pada O99.0-O99.7
Kondisi
pada C00-D48, H00-H95, M00-M99, N00-N99, dan Q00-Q99
Kecuali: infeksi genitourinarius pada kehamilan (O23.-),
infeksi
genitourinarius setelah melahirkan (O86.0-O86.3),
asuhan
ibu untuk kelainan organ pelvis yang diketahui atau dicurigai (O34.-),
gagal
ginjal akut postpartum (O90.4)
Kelahiran hidup:
Kelahiran hidup adalah pengeluaran hasil
konsepsi dari ibunya, yang setelah pemisahan tersebut bernafas atau menunjukkan
bukti lain kehidupan, misalnya denyut jantung, denyut tali pusat, atau gerakan
nyata otot rangka, berapa pun usia kehamilan, baik tali pusat telah dipotong
atau pun plasenta masih melekat.
Kematian janin (janin lahir mati)
Kematian janin adalah kematian sebelum
pengeluaran atau penarikan lengkap hasil konsepsi dari ibunya, berapa pun lama
kehamilan; kematian ditunjukkan oleh fakta bahwa setelah pemisahan tersebut
janin tidak bernafas atau menunjukkan bukti lain kehidupan, misalnya denyut jantung,
denyut tali pusat, atau gerakan nyata otot rangka.
Berat lahir
Berat lahir adalah berat janin atau bayi
yang didapatkan setelah lahir.
Untuk lahir hidup, berat lahir hendaknya
ditimbang pada jam pertama kehidupan sebelum terjadi penurunan nyata berat badan
pasca kelahiran. Walau pun tabulasi statistik membuat pengelompokan 500-an gram
untuk berat lahir, pencatatan jangan menurut pengelompokan tersebut. Berat
sesungguhnya harus dicatat menurut hasil penimbangan.
Definisi berat lahir “rendah”, “sangat rendah”,
dan “sangat rendah sekali” tidak membentuk kategori eksklusif. Di bawah batas
setiap kelompok tercakup kelompok di bawahnya, sehingga tumpang-tindih.
Misalnya “rendah” juga berarti “sangat rendah” dan “sangat rendah sekali”, dan
“sangat rendah” juga mencakup “sangat rendah sekali”.
Berat
lahir rendah: <2500
g
Berat
lahir sangat rendah: <1500
g
Berat
lahir sangat rendah sekali: <1000
g.
Usia kehamilan
Lama kehamilan diukur dari hari pertama
‘last normal menstrual period’ atau hari pertama haid terakhir (HPHT). Usia
kehamilan dinyatakan dalam hari penuh atau minggu penuh (misalnya 280-286 hari
penuh setelah HPHT dianggap 40 minggu kehamilan).
Untuk menghitung usia kehamilan dari
tanggal HPHT dan hari lahir, harus diingat bahwa hari pertama adalah hari ‘0’
dan bukan hari ‘1’; jadi hari 0-6 adalah ‘minggu 0’; hari 7-13 adalah ‘minggu
1’; dan minggu ke-40 adalah ‘minggu 39’. Kalau tanggal HPHT tidak diketahui,
usia kehamilan harus didasarkan pada perkiraan klinis terbaik. Untuk mencegah
kesalahpahaman, tabulasi hendaknya berisi minggu dan hari.
Pre-term : <37 minggu lengkap (kurang dari 259 hari) kehamilan.
Term :
37 minggu lengkap sampai <42 minggu (259-293 hari) kehamilan.
Post-term : 42 minggu lengkap atau lebih (294 hari atau lebih) kehamilan.
Masa perinatal dimulai dari 22 minggu
lengkap (154 hari) kehamilan (saat berat lahir biasanya 500 g), sampai 7 hari
lengkap setelah lahir.
Masa neonatal dimulai sejak lahir sampai
28 hari lengkap. Kematian neonatus dini
terjadi dalam 7 hari pertama kehidupan, dan lanjut setelah 7 hari tapi belum lengkap 28 hari kehidupan.
Usia kematian pada hari pertama kehidupan
(hari 0) harus dicatat dalam menit atau jam lengkap kehidupan. Untuk hari kedua
(hari 1), ketiga (hari 2) dan selama 27 hari lengkap kehidupan, usia pada waktu
meninggal harus dicatat dalam satuan hari.
0 Komentar